Bretta’s Diary - Bab 813 Ternyata Benar Akan Pergi

“Kakak pertama, kapan kakak ipar pertama akan kembali? Jika ada kakak ipar pertama, akan lebih baik, dia paling mempunyai kemampuan.”

Mendadak Bernice Xie sangat kangen dengan kakak ipar pertama, asal ada Yuna Feng, akan bisa menanganinya dengan baik.

Pandangan mata Jilian Xie agak tidak biasa, “Tidak bilang, mungkin lama tidak pulang ke rumahnya, orang tuanya tidak rela begitu cepat sudah harus kembali.”

“Benar, tidak muda Yuna baru bisa pulang, biarkan dia tinggal beberap waktu lagi, masalah ini jangan biarkan dia ikut khawatir.” Nyonya Xie tidak menyadari keanehan hubungan putra pertama dan istrinya, mengira kepulangan kali ini adalah kunjungan keluarga yang normal, sebenarnya, hanya Jilian Xie dan Hannah Xie yang tahu, apa artinya ini?

Waktu itu saat ibu dan putri pergi, Hannah Xie sudah menangis, memeluk kakek tidak ingin melepaskan tangannya.

Menangis sampai rongga mata juga memerah, Bob Xie seumur hidup berkuasa dan kuat, juga senior besar yang kaya, tapi melihat cucu perempuan menangis dengan sedih, dirinya sendiri juga meneteskan air mata.

Yuna Feng sebelum pergi, meninggalkan kata-kata ini untuk Jilian Xie.

Dia bilang, Jilian, kamu sendiri dalam beberapa waktu ini pikirkan baik-baik, bagimu diriku, sebenarnya apa artinya?

Jilian Xie tidak mengtakan apa-apa, masalah akhir-akhir ini juga sangat banyak, diantara dia dan Yuna Feng, sebenarnya dia juga tidak tahu kenapa berubah menjadi seperti ini?

Mengenai masalah pindah rumah sakit, Bob Xie masih belum kembali, ketiga orang ini juga tidak bisa memutuskan, hanya bisa menunggu sampai tengah malam Bob Xie kembali baru dibicarakan.

Dalam wakttu ini, Parker Xie semakin serius, terus berulang-ulang, orangnya juga demam sampai linglung, tidak tahu terus bergumam sembarangan dan mengatakan apa.

Dan pada saat ini

Bretta Hua sudah keluar seharian, malam Hayden Jiang menjemputnya pulang bersama, ketika dua orang pulang juga sudah jam delapan malam.

Selain berada di tempat Bonnie Hua seharian, Bretta Hua juga pergi mencari Breatice Hua, beberapa orang makan bersama, masih pergi ke kedai teh duduk sejenak, sepertinya menghabiskan waktu.

Ketika Bretta Hua dan Hayden Jiang tiba, ternyata Elly Chun masih belum tidur, duduk di sofa sambil menunggu.

“Nona, tuan.” Elly Chun segera berdiri.

Dulu dia sering dan suka mengenakan baju putih lengan pendek, dan celana strech hitam, karena sangat nyaman.

Tapi hari ini dandannya berbeda, dia memakai sebuah rok terusan panjang, pinggang ke bawah, warna anggur merah, bahkan di leher bertambah sebuah kalung Tiffany di lehernya.

Itu adalah model kunci emas yang sangat klasik, berkilauan, Elly Chun yang seperti ini, kelihatan memang berbeda dengan biasanya, gayanya sangat bertolak belakang.

“Bella Yin dimana?” Bretta Hua senganja bertanya.

“Bella Yin sedang mandi, juga baru kembali belum lama, nona apakah kalian sudah makan? Aku buatkan mie untuk kalian?”

“TIdak perlu, sudah makan, aku pergi mandi dan tidur, aku agak capek.” Brett Hua tersenyum sambil mengangguk dan berjalan ke lantai atas.

“Nona.”

Suara Elly Chun mendadak sangat keras, Hayden Jiang yang terkejut melihatnya dengan aneh.

Bretta Hua baru berjalan dua anak tangga, juga menghentikn langkah kaki, tapi tidak menoleh.

“Elly Chun, Bretta Hua hari ini sangat lelah, ada masalah apa nanti baru dibicarakan lagi.”

Hayden Jiang sangat jarang ikut campur urusan Brett Hua dengan kedua pelayan, tapi setelah tadi pagi selesai ngobrol dengan Bretta Hua, dia sangat merasa kasihan dengan istrinya.

Biasanya, Hayden Jiang pertama kali berbicara, Elly Chun tidak mungkin tidak menyetujuinya.

Hanya saja, sekarang matanya seperti tertutup, sangat terburu-buru, masih tetap keras kepala dan mengatakannya, “Nona, aku tahu anda sengaja menghindariku, anda tahu apa yang mau aku katakan.”

Hayden Jiang sedikit menghela nafas, gadis ini tetap begitu gegabah.

Bretta Hua menoleh, mengangkat sudut bibir, menantap Elly Chun, tersenyum penuh kehangatan, “Baiklah, kamu katakan saja, aku akan mendengarnya.”

Elly Chun menggigit bibirnya, sepertinya dalam hati penuh perjuangan, dia sepertinya memejamkan mata untuk bisa memberanikan diri.

“Nona, aku ingin pergi dari sini, aku ingin pergi mencari pria yang aku cintai......menikah dengannya.”

Memang saja tetap mengatakannya, tadinya Hayden Jiang tidak percaya, namun setelah mendengarkan semua ini, tidak bisa tidak percaya kemampuan ramal Bretta Hua.

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu