Bretta’s Diary - Bab 929 Jurang Tanpa Dasar

Parker Xie mengangguk, kejadian ini sudah sangat lama, saat masih di National University.

“Ia memang memainkannya.”

Elfreda Ni mendesah, “Aku sejak usia 6 tahun telah belajar piano, tapi sampai saat ini belum bisa memainkan musik Lizst, Bretta Hua bisa memainkannya, ia sungguh berbakat, wanita yang sungguh luar biasa seperti ini, malah disudutkan dan difitnah oleh orang-orang.”

Parker Xie berkata, “Tak apa, Brett... sejak dulu tak pernah memikirkan omongan orang lain, ia hidup di dalam dunianya sendiri.”

Elfreda Ni merasa agak sedih, minder, dan cemburu. Wanita seperti Bretta Hua ini, yang begitu baik dan berbakat, ia pastilah kesayangan Tuhan.

Saat ini, di Kota Wan.

Elly Chun jatuh pingsan, dan saat suster yang merawatnya mengetahuinya, ia segera memberitahu Darren Wu.

Darren Wu kebetulan tidak sedang sibuk, ia segera membawa dokter pribadinya ke rumah sakit.

Dokter mengecek nadi dan tekanan darahnya, dan setelah beberapa lama kemudian baru berkata, “Tuan Wu, kekasih anda sedang hamil.”

Darren Wu tertegun.

“Sudah berapa lama?”

“Sekitar 40 hari, masih harus menunggu beberapa hari lagi baru bisa melakukan USG B.” Kata dokter.

“Tapi... ia harus terus minum obat, apakah akan mempengaruhi janinnya?” tanya Darren Wu.

“Tak bisa dipastikan, tergantung hasil pemeriksaan, banyak orangtua yang tidak mengonsumsi obat, tapi anaknya terlahir cacat. Dan banyak juga orangtua yang harus mengonsumsi obat, tapi anaknya sehat-sehat saja. Sebenarnya aku tidak menyarankannya, tapi kondisi kesehatannya sedang tidak baik saat ini, jika memaksakan operasi, takutnya akan sangat membahayakan, saranku sebaiknya kita lanjut amati dulu saja.”

“Baiklah.”

Setelah mengantar dokter itu pergi, Darren Wu merasa dilema.

Ia ingin membalas dendam, mana mungkin ia menginginkan seorang anak.

Samantha Hu dan Elly Chun, keduanya adalah kekasihnya, tapi Samantha Hu telah bersamanya selama bertahun-tahun, dan belum pernah hamil.

Elly Chun hanyalah sebuah alat untuk membalas dendam pada keluarga Hua, ia tak berencana membuatnya hamil, jika tidak ia takkan memberinya obat-obatan itu.

Bisa hamil saat ini, juga merupakan suatu keajaiban.

Darren Wu tak begitu menyukai anak kecil, tapi seperti lelaki pada umumnya, ia ingin mempunyai putra.

Maka ia mempunyai suatu gagasan, tunggu sampai anak itu berusia 4 bulan, lalu periksa gendernya.

Jika anak lelaki, maka ia akan membiarkannya, jika anak perempuan, ia akan mengaborsinya.

Dan juga, Elly Chun tak punya pilihan, apapun yang akan dilakukannya, ia tak bisa membantah.

Elly Chun seperti menghadapi seekor kuda liar, ia tak bisa apa-apa menghadapi Darren Wu, hanya bisa pasrah menerima nasibnya.

Saat ia siuman, wajahnya masih agak pucat.

Darren Wu membawakannya air gula merah, “Minumlah, untuk menambah darah.”

“Tak perlu.” Kata Elly Chun dengan cuek.

“Jangan membantah, kau sedang hamil saat ini, kau harus menjaga kesehatan.” Jarang-jarang ia melihat Darren Wu bersikap lembut seperti ini.

Mata Elly Chun terbelalak, ia tak dapat mempercayainya.

“Tak perlu kaget, kau sedang hamil, sudah 40 hari.”

Ekspresi Elly Chun semakin buruk...

Jika ini dulu, ia pasti akan sangat senang.

Tapi sekarang...

Ia segera menangis, ia merasa ia bukan saja hanya menjerumuskan dirinya sendiri, tapi juga sebuah nyawa yang tak berdosa.”

“Darren Wu, tolong, anak ini tak bersalah, biarkan aku mengaborsinya.”

“Baiklah, 4 bulan lagi, jika ia ternyata anak perempuan, aborsilah.”

Elly Chun menatapnya dengan geram, “Bagaimana bisa kau... 4 bulan lagi, anak ini telah memiliki tangan dan kaki, kau berbuat seperti itu, bukankah sama saja membunuhnya?”

“Tak perlu mengajariku kebenaran, kau adalah seorang budak, punya hak apa kau untuk mengajariku? Aku menidurimu dan menghamilimu adalah suatu kehormatan bagimu, sebaiknya kau menurut saja padaku, jika tidak...”

Elly Chun sangat marah, ia duduk dan hendak mencakar wajah Darren Wu.

Tapi meleset, dan ia terjatuh ke lantai...

“Jangan lakukan itu, dan jaga anak ini baik-baik, jika kau keguguran, aku akan membuat Bretta Hua mati dengan sengsara.” Darren Wu melipat tangannya ke belakang tubuhnya, menatap keluar jendela dengan ekspresi tanpa belas kasihan.

Perkataan Darren Wu ini, sekali lagi membuat Elly Chun merasa terjerumus dalam jurang tanpa dasar...

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu