Bretta’s Diary - Bab 769 Kehidupan Yang Susah

Bretta memang tidak pernah bertemu dengan hal ini, ketika bertemu dengan hal ini sungguh membuat kepalanya terasa sakit.

Bretta mengelapkan wajahnya, sepedea motor beroda tiga itu turun sambil menaikkan kepalanya dengan wajah yang terlihat tidak dewasa.

Terlihat seperti anak kecil, walaupun tubuhnya tinggi tetapi....

“Kamu telah menabrak mobilku.” Bretta berkata dengan dingin.

“Ini adalah mobilmu?” Pria itu tercengang, dengan wajah penuh dengan keterkejutan.

Bretta mengeluarkan kuncinya sambil menekannya, lalu mobil lampu itu menyala, tetapi... wajah cantik itu telah ditabrak, dan sedikit mengerikan.

Trace merasa khawatir, akan menghabiskan uang berapa banyak ini?

“Bagaimana kamu membawa kendaraan ini, bagaimana bisa kamu membawannya dengan begitu cepat? Disini adalah tempat parkiran.” Bretta melihat kearah sekeliling, dan tidak bisa berkata apapun.

“Aku... tadi ingin menghindari mobil yang didepan, tidak bisa apa-apa.”

“Baiklah jika begitu maka aku akan menelepon polisi.” Bretta mengambil telepon genggamnya.

“Kakak tolong jangan telepon polisi, jangan...”

Pria ini tinggi dan kurus dan berpakaian biasa saja, sepatu nike yang digunakannya juga terbilang cukup lama, dengan celana hitam yang terlihat kusam juga.

Mereka yang membawa motor roda tiga ini, dimotornya penuh dengan goresan.

“Kenapa?” Bretta merasa tidak nyaman.

“Aku... tidak ada orang rumah yang akan mencari, polisi pasti akan menangkapku.”

“Berapa umurmu?” Bretta sungguh tidak bisa berkata apa-apa.

Pria ini sedikit menahan bibirnya, “16.”

“Kamu masih kecil dan membawa motor ini, tanpa SIM, hal ini sungguh berbahaya, tidak hanya berbahaya tetapi juga bisa menyakiti orang lain.” Bretta mengerutkan dahinya.

Dia jarang sekali begitu keras dan marah, ketika dia mengingat anak ini baru berumur 16 tahun, hal ini terbilang pantas, mengapa dia bisa melakukan hal yang tidak pantas seperti ini?

“Kakak... maaf, aku akan menelepon ayahku untuk mengganti tetapi jangan laporkan kepolisi.”

Bretta menghelakan nafasnya, sungguh tidak bisa berbuat apa-apa, “Trace kamu pesanlah taksi aku tidak bisa mengantarmu pulang.”

“Aku akan menemanimu dan tidak terburu-buru.”

“Jangan, kamu jangan bersamaku kembalilah ketoko, siapa tahu bisa membukanya.”

Perkataan Bretta ini membuat Trace mengerti untuk tidak menemaninya, setelah dia pergi Bretta tidak menelepon polisi dan tetap menunggu ayah dari anak ini untuk datang.

Pada saat ini Bretta melihat isi dibelakang di motor roda tiga ini, seperti barang-barang yang harus dikirim.

“Keluargamu mengirimi barang-barang?”

“Ayahku seorang pengirim barang.”

“Ah.” Bretta menganggukkan kepalanya.

Pada saat ini sebuah motor roda tiga yang persis datang, bajunya juga terlihat kusut, sepertinya dari kalangan susah.

“Nona maaf putraku menabrak mobil anda, kita selesaikan secara baik-baik dia masih kecil dan tidak memiliki SIM, aku takut jika ini bisa menghancurkannya.”

“Jika tahu dia tidak memiliki SIM mengapa masih membiarkan dia membawanya, sungguh orang tua ini... bagaimana tidak memikirkan keselamatan anaknya, hal ini sungguh berbahaya.”

“Benar, ini salahku, maaf.” Pria ini berkata dengan sangat ramah.

“Kakak, anda jangan berkata seperti itu kepada ayahku, kami sungguh tidak bisa berbuat apa-apa, jika keluarga kami memiliki uang, siapapun pasti tidak ingin mengirimi barang-barang ini, adikku masih kecil dan sakit, ibuku sedang menjaga adikku, ayahku seorang diri harus menghidupi kami sekeluarga. Liburanku ini hanya ingin membantunya saja, membantunya untuk mencari uang lebih, kami tidak bersalah hanya saja kami terlalu miskin. Walaupun aku tidak memiliki SIM dan usiaku yang tidak cukup, tetapi aku sadar jika semua ini adalah kecelakaan, berlawanan dengan mobil itu, aku hanya ingin menghindarinya maka dari itu menabrakmu.” Pria kecil ini terlihat sedikit dengan mata yang memerah.

Jika dilihat anak kecil ini tahu jika dia membuat kesalahan, membuat Bretta yang mendengarkan ini terasa tidak nyaman.

Pada saat ini, ada seseorang yang berkomentar tentang ini, “Motor kalian berdua ini saja tidak akan mampu membayar kerusakan nona ini, jika diperbaiki akan menghabiskan uang sebanyak 2 miliar, apakah kalian mampu membayarnya? Apakah kalian siap menjual tanah dan kamar?”

Mendengarkan ini, seketika wajah kedua orang ini memucat, mereka semua ini adalah dari kalangan bawah, mereka bahkan tidak mengetahui mobilnya Bretta bermereka apa, berapa uangnya.

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu