Bretta’s Diary - Bab 37 Selamat Bekerja Sama

Menghadapi kemarahan pedagang, Bretta Hua hanya tertawa tanpa berkata-kata.

“Kuberitahu kamu, gadis kecil, jangan mengira kalau kamu wanita lalu aku tidak bisa memukulmu, kamu ini merusak nama baikku, mengerti? ”

Pedagang itu melihat dirinya sendiri sebagai lelaki dan berteriak.

Bretta mengangkat kakinya meninggalkan tempat itu, tidak ingin mendengar orang seperti ini berbicara terlalu banyak.

“Berhenti, apa kamu akan pergi begitu saja ?”

“Lalu bagaimana?” kata Bretta sambil berbalik badan, melihat wajah pedagang itu dengan datar.

“Kamu sengaja merusak nama baikku, menghambat bisnisku, kamu beli barangku ......atau kamu ganti rugi ke aku.”

“Kamu tidak tahu malu ya?” kata Elly Chun dengan marah.

Dihentikan oleh Bretta Hua, “Aku sedang berbicara kenyataan, mengenai barangmu, aku tidak bisa membelinya, karena aku tidak pernah membeli barang palsu.”

Bretta Hua tidak pernah salah melihat barang, maka dari itu lima uang pedagang ini tidak dimaksudkan palsu, Bretta juga berkata, produk imitasi tidak masuk hitungan.

Paling juga ini adalah produk palsu dan jelek yang membuat orang terbodohi, barang seperti ini, mau bagaimanapun juga dia tidak bisa membelinya.

“Kalau tidak beli tidak boleh pergi.” Para pedagang itu berdiri di hadapan mereka menghalangi jalan.

Elly Chun marah dan ingin memulai baku hantam, tetapi Bretta Hua bukanlah orang yang suka membuat onar.

Dia segera mengambil handphone, pura-pura memencet nomor, “Halo, apakah ini layanan konsumen, aku ingin melaporkan......”

Kalimat selanjutnya belum selesai terucap, pedagang itu mematikan rokok dan segera lari ke gerainya.

Dan dengan wajah tersenyum, “Nona, salah paham, salah paham, hehehe, barusan aku bercanda denganmu.”

Bretta tertawa, lanjut berjalan bersama Elly Chun dan Bella Yin.

“Nona, kenapa tidak membiarkanku memberi orang itu pelajaran?” Elly Chun merasa kesal.

Bretta Hua hanya tertawa, “Orang seperti itu, untuk apa? Lagipula, kita disini baru pertama kali, untuk kedepannya mungkin kita akan sering kemari, tidak boleh terlalu gegabah, rendah hati itu bagus.”

“Yang nona katakan betul.” Elly Chun mengangguk.

“Kak Elly Chun, apakah kamu masih tidak tahu bagaimana sifat kakak kita, tidak suka kekerasan, orang seperti itu tidak bisa dibandingkan dengan kita, anggap saja sampah.” Bella Yin lebih memahami watak Bretta Hua.

Ketiga orang itu pun lanjut berjalan.

Di sisi lain, Hayden Jiang mewakili Keluarga Jiang pergi ke pusat Hua Corp.

Keluarga Hua sebagai tuan rumah, yang dikenal dengan Kepala Direktur Hua, kakak dari Bretta Hua bernama Belinda Hua menyambut Hayden Hua dengan hangat.

Serta dengan senang hati memberikan tanah yang dulu pernah dijanjikan kepada keluarga Jiang.

Belinda Hua adalah seorang yang sangat pintar dalam berbisnis, tidak lupa membeli setelah menandatangani kontrak, “Kelak nanti adalah keluarga, sebenarnya tanah ini sangatlah berharga, kami juga tidak ingin menjualnya, terpikir lima wanita bersaudara ini nantinya menikahi siapa, akan menemani lelaki itu, sebenarnya karena orang tua kami merasa berhutang kepada lima bersaudara ini, ingin menggantinya, kami tidak ada permintaan apa-apam hanya berharap kamu bisa baik-baik terhadap adikku.”

Kalimat ini terucap begitu indah.

Hayden Jiang mengerti, keluarga Hua begitu murah hati, itu karena tanah ini adalah pemberian keluarga Xie.

Keluarga Xie membantu mereka dengan uang, mereka harus menyerahkan tanah.

Tetapi kesepakatan seperti itu tidak pantas untuk diutarakan, makanya mereka berencana untuk menggunakan pernikahan sebagai kedok.

Keluarga Xie menganggap itu hadiah perkawinan, keluarga Hua menganggap itu sebagai mas kawin.

Demi kebaikan masing-masing pihak keluarga, sebenarnya Bretta selama beberapa tahun ini, dia dalam keluarga Hua jabatan apa, pembagian di hati masing-masing orangtua seperti apa, Hayden Jiang sudah mengetahuinya sangat jelas.

Tetapi, kenyataan adalah kenyataan, kata-kata masih ada yang harus diucapkan.

Hayden Jiang berdiri sambil mengambil surat pengalihan tanah , “Kakak tenanglah, aku bisa.”

“Kalau begitu Kak Jiang kita, Selamat Bekerja Sama...... bukan, tidak bisa dipanggil Kak Jiang, CEO Jiang.” Tawa Belinda Hua.

Hayden Jiang tertawa tanpa berkata-kata.

“Oh iya, minggu depan adalah perayaan ulang tahun ibu, kamu dan adik kelimamu akan pulang ke rumah kan?”

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu