Bretta’s Diary - Bab 729 Sayang Sekali

Lexy Feng, wanita ini, berpikir dengan cepat, membuat para iblis untuk berpikir, dan beradu mulut dengannya.

Kemudian seorang iblis yang tidak jauh dari hadapannya, Bretta Hua mendengar dia menundukkan kepalanya sambil tertawa.

“Apakah kamu masih tertawa? Aku akan memeriksamu lagi.” Lexy Feng menatap Bretta Hua, ternyata dia belum bisa memaafkannya.

“Kakak, jangan mendengarkannya, wanita ini jelas-jelas menipu kami, kami tidak peduli siapa menggertak siapa, kami hanya ingin hasil… Raja Neraka juga sekarang sedang menunggu kami kembali untuk melapor, dengan kekuatan sihir untuk menekan seseorang, hal semacam ini, sangatlah jarang, orang dewasa pasti akan mencari hasil akhir.”

Pada akhirnya adalah untuk mencari orang bersih, jadi Lexy Feng bukanlah orang yang tepat.

Dua belas pria tiba-tiba memasuki perkelahian, satu per satu menampilkan kekuatan mereka.

“Lexy Feng, kamu tidak usah maju, biarkan aku saja.” Bretta Hua menarik lengan Lexy Feng, dia ingin maju terlebih dahulu, lagipula dia tidak tahu kekuatan lawannya.

“Tidak, aku maju, aku akan maju, wanita tua ini harus melakukan pekerjaan yang baik, aku berada di dunia neraka lebih lama, biarkan mereka mati karena gertakan.”

“Jangan mengatakan hal-hal buruk ini.” Wajah Bretta Hua berkeringat.

Setelah mengatakan itu, Lexy Feng mendorong Bretta Hua, dengan kedua tanggannya memberi aba-aba, dan mengatakan, “Keluarga Feng di tahta atas, keluarga Feng memiliki 85 generasi, nenek moyangmu membantuku, tolong jaga peraturan untuk muncul, untuk berurusan dengan ibis jahat.”

Bretta Hua melihat ini semua, seketika itu juga dia mengerti kalau Lexy Feng mengenahui siluman penjaga Keluarga Feng, Keluarga Feng memiliki penjaga yang kuat untuk setiap generasinya, kebanyakan adalah siluman hewan.

Terakhir kali Lexy Feng memanggilnya, Bretta Hua juga selalu hadir, dia adalah serigala es putih yang kuat, kemampuan bertarungnya sangat kuat, bisa mengalahkan musuhnya dengan mudah.

Kalau dia mengingatnya, ini adalah kedua kalinya dalam jangka waktu yang sangat lama mereka mengenal satu sama lain.

Kenapa tidak berani untuk memanggilnya, Bretta Hua tidak bertanya ini kepada Lexy Feng, tapi mungkin ini adalah pertaturan Keluarga Feng dan lain sebagainya, Iblis jahat yang biasa itu, tidak berarti apa-apa, atau membutuhkan kekuatan gaib untuk mengalahkannya, mungkin Lexy Feng tidak ingin mengambil resiko itu?

Setelah Lexy Feng membaca mantra, cahaya emas muncul… seperti waktu itu, tidak ada penyesalan.

Sosok serigala es putih yang muncul lagi, sangat kuat, sorot matanya penuh dengan hasrat ingin membunuh.

Terdapat tulisan pada dahinya, yang berarti dia milik keluarga Feng, Bretta Hua juga mendengar apa yang dikatakan Lexy Feng ketika dia meninggal.

Serigala penjaga ini adalah sebuah penyelesaian kontrak, kebebasan, tidak lagi bermain-main, ini adalah takdir yang sudah diciptakan.

Setelah sosok serigala muncul, melihat ke arah Lexy Feng, “Aku pikir kamu sudah melupakanku.”

“Hey, bagaimana bisa? Kamu adalah senjata rahasiaku. Habiskan semua orang itu.”

Menunjuk kearah dua belas iblis di hadapannya, serigala itu meliihat mereka, tiba-tiba terkejut, “Dua belas Iblis?”

“Serigala Es?” Keduabelas mereka juga mengenalnya.

“Kalian… saling mengenal?” ini sedikit aneh.

“Kamu memanggilku keluar, bukankah kami bilang mereka jahat?” Serigala penjaga itu sangat marah.

“Ya, bukankah mereka Iblis jahat, mereka ingin membunuhku, apakah kamu tidak akan menolongku?”

“Berisik, di dunia neraka ini sahabat karib dari Raja neraka, tidak semudah itu untuk membunuh, kecuali kalau sudah melakukan perbuatan yang benar-benar mengecewakan, masalah ini tidak bisa aku tangani, kontrakku dengan Keluarga Feng adalah untuk membantmu menyelesaikan permasalahan dengan iblis dan siluman yang menjadi musuh, aku tidak mau mencari masalah dengan mereka, pergilah, dan jangan panggil aku lagi, kalau tidak sekalipun aku tidak akan membantumu.”

Siluman serigala tidak hanya menolak membantu Lexy Feng, tapi juga memarahinya, situasi ini berbalik dari yang diharapkan.

Situasi ini menjadi canggung… Tadinya ingin berlagak keren, tapi malah kebalikkannya.