Bretta’s Diary - Bab 900 Dipanggil

Brenda Hua benar-benar sedih, Steven Liu langsung khawtir,"Brenda, jangan menangis, kamu sedang hamil......"

Walaupun Brenda Hua mempunyai perasaan yang sebaliknya, namun, hati nuraninya menyadarinya, ia pun akhirnya meminum sarang burung yang dibuat oleh Steven Liu.

Pada malam hari sebelum tidur, ia kembali teringat akan lelaki yang datang mencarinya hari ini, sepertinya, ia harus mengecek lelaki yang datang tersebut.

Orchard Cottage

Bretta Hua duduk di depan meja rias setelah selesai keramas, Hayden Jiang pun mengeringi rambutnya dengan pengering rambut secara berhati-hati.

"Tuan Jiang, apakah kamu akan bersikap sebaik ini ketika kamu mempunyai seorang putri nanti?"

"Tidak."

"Mengapa?"Bretta Hua merasa sangat penasaran dan berpaling melirik Hayden Jiang.

"Karena aku paling mencintai istriku, tidak akan ada yang bisa membandingi istriku, putriku juga akan dikesampingkan.

"Haha, ucapan manis,"Bretta Hua pun tersenyum.

"Itu hanya ucapan manis padamu, tidak ada orang yang bisa mendapatkan kebahagiaan ini."

Kedua suami istri ini semakin mengerti sesamanya, terutama setelah melewati banyak sekali pengalaman, perasaan mereka pun semakin mendalam.

Kemanjaan yang diberikan oleh Hayden Jiang kepada Bretta Hua ini sudah tiba di tingkat dimana ia bisa saja membuat manusia dan para dewa kesal.

Bahkan, Nyonya Jiang yang memiliki emosi sangat baik saja juga merasa cemburu.

Ia pernah diam-diam berkata kepada anaknya,"Kamu tidak boleh melemah kedepannya, semua orang di luar sana menyebarkan gosip bahwa kamu takut pada istrimu."

"Aku memang takut, takut ia marah, aku takut ia tidak ingin bersama denganku lagi."

"Memalukan, kamu adalah seorang lelaki, mengapa kamu bersikap seperti ini, benar-benar memalukan...... Bisakah kamu sedikit lebih keras?"Ucap Nyonya Jiang sambil menatap anaknya dengan tatapan yang sangat tajam.

"Tidak bisa, aku tidak bisa bersikap keras terhadap Bretta."

"Benar-benar tidak ada harapan, kamu ini sudah dibutakan oleh kecantikan."

"Haha, betul sekali, Brettaku adalah wanita yang paling menawan di seluruh kota dan negara, aku sangat menyukai penampilannya."

Nyonya Jiang juga tidak lagi bertanya setelah melihat anaknya tidak serius berbicara, ia pun kemudian terus mengomel mengenai masalah mereka masih belum juga mempunyai anak.

Hayden Jiang sangat dewasa, ia selalu mendorong semuanya kepada dirinya sendiri.

Tidak peduli apakah yang bertanya adalah orang luar, ataupun keluarganya.

Siapapun yang bertanya kepadanya mengenai masalah anak, Hayden Jiang akan menjawab,"Aku yang tidak berusaha, aku tidak mengurangi rokok dan alkohol, sepertinya ada sedikit efek, kondisi tubuh istriku cukup baik, ia juga terus menjaganya, aku yakin kita akan segera memilikinya."

Setelah beberapa berbicara seperti ini, tidak banyak orang diluar sana yang terus memperhatikan Bretta Hua sudah menikah hampir setahun dan masih juga belum mempunyai anak.

Sebenarnya, waktu satu tahun itu sangat pendek, hamil adalah sebuah hal yang ajaib dan tidak bisa langsung hamil ketika dikatakan.

Brenda Hua sudah bersama dengan Steven Liu bertahun-tahun lamanya, bukankah mereka juga baru saja mempunyai anak?

Sebelum tidur, Hayden Jiang menaydari Bretta Hua mengerutkan alisnya sedikit.

Ia merangkul bahunya,"Ada apa, Bretta?"

"Aku mempunyai sebuah perasaan yang kurang baik belakangan ini, aku tidak dapat mengatakan alasannya, aku hanya merasa perasaanku sangat berantakkan."

"Apakah kamu mengalami mimpi buruk?"

Hayden Jiang tahu Bretta Hua sering sekali bermimpi mengenai pengorbanan di masa kuno.

Namun, ia sudah jarang sekali mengungkitnya.

Bretta Hua menggelengkan kepalanya,"Bukan, aku jarang bermimpi belakangan ini."

"Kalau begitu, istirahatlah lebih awal, aku akan merangkulmu, aku akan berada disini, kamu tidak perlu takut, aku tidak akan membiarkan siapapun menyepelekanmu."

Perasaan Bretta Hua menghangat, ia pun memejamkan matanya dalam pelukan Hayden Jiang.

Pada saat yang bersamaan

Di Surga Tingkat Kesembilan, surga tertinggi

Setelah sebuah perjamuan malam, para dewa pergi dengan perasaan mabuk, ada yang berteriak memanggil raja neraka,"Api neraka, apa yang baru saja terjadi pada Tuhan, sehingga ia tiba-tiba bersikap seperti ini padamu?"

Raja Neraka merengut dan tidak menjawab.

Baru saja di tengah perjamuan malam.

Setelah sebuah tarian bulan, Kaisar Langit tiba-tiba memanggil Raja Neraka.

"Raja Neraka, apakah kamu lalai belakangan ini?"

Raja Neraka yang sedang menggenggam gelas alkohol tercengang.

"Aku baru saja mendapat laporan rahasian, dengar-dengar, pintu neraka baru saja dibuka oleh seorang manusia biasa, lalu menyebabkan keributan diantara dua dunia Yin dan Yang? Apakah ada hal seperti ini?"

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu