Bretta’s Diary - Bab 377 Terpisah Dalam Dua Alam

Mungkin ini adalah saat yang paling menyakitkan hati bagi Bretta Hua, dulu dia tidak pernah mencintai siapapun, namun sekarang dia telah memiliki ikatan, hatinya pun menjadi lembut.

Kalau dia dari awal tahu menyelematkan Bernice Xie harus membayar harga sebesar ini, membuat Hayden Jiang begitu sedih, dia pasti tidak akan bertindak dengan impulsif.

Apa yang dikatakan Lexy Feng benar, ia hanya seorang pemain baru, belum pernah memecahkan kutukan yang begitu berat dan susah, sekarang mempertaruhkan nyawa sendiri pun sudah resiko yang harus ia terima.

Namun hal ini menyebabkan Hayden Jiang mendapatkan pukulan dan kesakitan yang berat, adalah hal yang tidak diinginkan Bretta Hua.

Dia ingin menghibur Hayden Jiang, ingin menyentuhnya, ingin memeluknya, namun ia sekarang hanyalah sebuah jiwa tanpa raga.

Dia sama sekali tidak bisa membuat Hayden Jiang merasakannya, melihat Hayden Jiang yang meneteskan air mata, untuk pertama kalinya hati Bretta Hua merasa seperti teriris pisau, sangat sakit.

Tadinya berdua sedang melewati hidup yang indah, namun dikarenakan oleh sikapnya yang impulsive dan tidak rasional tersebut, menyebabkan suami istri ini terpisahkan dalam dua alam yang berbeda.

Bretta Hua melihat kutukan darah Bernice Xie, dan juga 7 penyihir dibalik kutukan darah tersebut, makanya ia bisa terluka sebegitu dalam.

Dan kemunculan Lexy Feng dan Imam gila tersebut, adalah kesempatan terakhir mereka untuk menyelamatkan nyawa, tapi dikarenakan mereka belum berhubungan suami istri, tidak memiliki hubungan darah terikat seperti sepasang suami istri, Kehilangan waktu terbaik untuk menyelamatkan nyawanya, memang kutukan sudah dipecahkan, Bretta Hua juga telah keluar dari perangkap tersebut, tapi dia masih belum bisa kembali ke tubuhnya, hanya bisa menyaksikan Hayden Jiang memeluknya dengan sambil menangis.

Mungkin dikarenakan sudah 7 hari 7 malam tidak tidur, Hayden Jiang juga sudah lelah…..

Tanpa dasar dia pun tertidur di samping ranjang, setelah tertidur pun, tangannya tetap menggenggam tangan kecil Bretta Hua dengan erat, tidak melepaskannya.

Jiwa Bretta Hua terbang ke sebelahnya, mencoba mengambil selimut untuk menutupi badan Hayden Jiang, namun ia tidak bisa mengambil apapun.

Dia sangat benci terhadap dirinya sendiri, saat ini selain melihat dan mendengar, dia tidak bisa melakukan apa-apa.

Saat itu, tiba-tiba suara kucing membuat Bretta Hua waspada……

Dia menolehkan kepalanya, “Blacky.”

Kucing hitam tersebut dapat mendengar kalau ia sedang memanggilnya, langsung berlari ke kakinya.

“Blacky, kamu bisa melihat aku kah?” Bretta Hua sedikit gembira

Sebenarnya tidak semua hewan dapat melihat jiwa roh, hanya hewan yang memiliki spirit yang bisa demikian, Blacky hanya seekor kucing hitam, tetapi Bretta Hua tidak pernah membiarkannya menyentuh apa pun yang berhubungan dengan metafisika, namun tidak dikira ternyata Blacky memang memiliki spiritualitas dari lahir.

“Miaw miaw miaw.” Kemudian Blacky memanggilnya.

Bretta Hua membungkuk, dan mengelus Blacky, ternyata ia bisa menyentuhnya, Bretta Hua pun menarik nafas dalam.

“Blacky, aku harus bagaimana, bagaimana aku bisa kembali? Dahulu aku tidak pernah menganggap hidup dan mati dengan serius. Lagipula, aku tidak terikat pada apapun, tetapi sekarang demi aku Hayden telah banyak berkorban, kalau aku pergi begitu saja, dia pasti akan sangat tersiksa, dan aku juga tidak tega meninggalkannya.

Blacky sepertinya mengerti apa yang di katakan Bretta Hua, berkata miaw miaw kemudian ia membawa Bretta Hua ke taman belakang.

Di sana masih ada alat yang digunakan Lexy Feng dan Imam gila tersebut, Bretta Hua sangat pintar, ia langsung paham, “Maksud kamu, menyuruh aku pergi cari Lexy Feng?”

“Miaw.” Kali ini Blacky hanya menjawab sekali, sama seperti berkata iya, tentu semua ini hanya tebakan Bretta Hua saja.

“Tapi aku harus kemana mencarinya? Aku tidak tahu dimana ia tinggal?”

Setelah mendengar perkataan Bretta Hua, Blacky menarik-narik rok Bretta Hua kemudian berlari ke depan.

Jiwa Bretta Hua berlari mengikuti kucing hitam tersebut, mungkin dikarenakan jiwa roh sangat ringan, sepertinya sebentar saja ia sudah menempuh jarak dua puluh atau tiga puluh mil tanpa merasa lelah.

Akhirnya, di bawah sebuah gedung komplek yang nyaman, Blacky berhenti berlari.

Kemudian Blacky mengikut pipa air disamping gedung, berloncat sampai ke lantai 5 ia baru berhenti.

“Lantai lima.”

Setelah Bretta Hua mendapatkan petunjuk dari Blacky, dia langsung naik ke lantai 5, dan mengikut suara Blacky, ia menemukan tempat tinggal Lexy Feng.

Tadinya dia bermaksud ingin mengetuk pintu, tapi setelah ia mencoba, ternyata jiwa nya bisa menembus dinding, akhirnya dia langsung masuk ke dalam. “Ya Tuhanku………….” Lexy Feng pas sedang ingin keluar dari rumah, dan setelah ia melihat Bretta Hua, tas yang di genggamnya pun terjatuh di lantai.

“Lexy, kamu dapat melihat aku, bukan?” Bretta Hua bertanya dengan suara pelan.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu