Bretta’s Diary - Bab 880 Moral dan Etika

Jilian hanya bisa menghela nafasnya, di saat seperti ini, apapun yang dikatakannya hanya akan sia-sia saja.

"Yuna, jangan lupa untuk menelepon Hannah ya nanti, kumatikan dulu teleponnya."

Mendengar ejekan dari Yuna tadi, Jilian jelas merasa sedih, namun si selingkuhannya itu masih tetap saja mengirimkan pesan yang menekan dirinya.

"Sayang, apa kau sudah pulang?"

"Sayang, apa kau bisa membelikanku lidah bebek pedas dalam perjalanan pulang nanti? Aku ingin makan......"

"Sayang, minggu lalu waktu aku jalan-jalan aku melihat sebuah gelang Bvlgari yang sangat cantik."

Jilian langsung mentrasnfer uang seratus juta padanya tanpa sepatah kata apapun.

Si selingkuhannya itu juga langsung menerimanya dengan cepat, lalu langsung mengirimkan emoji terkejut.

"Sayang, kau baik sekali padaku, aku mencintaimu."

Jilian tahu jelas, selingkuhannya itu hanya menginginkan uangnya, bukan karena cinta.

Kalau begitu kenapa dia tetap saja tergoda, jelas-jelas ia tahu bahwa selingkuhannya itu orang yang seperti apa?

Alasannya sangat jelas, karena gadis itu rupanya mirip sekali dengan wanita yang disukainya dulu saat ia masih muda, cinta pertama yang sulit dilupakan.

Cinta pertamanya itu bernama Caroline, Parker juga mengenalnya.

Namun sekarang ia sudah menikah, sudah punya anak dan keluarga, sama sekali tidak berhubungan dengan Jilian.

Gadis yang mirip dengan Caroline itu sebenarnya nama aslinya adalah Carina Xu, demi menarik hati Jilian, ia mengganti namanya menjadi Caroline Xu.

Dan gadis ini juga menyadari, saat Jilian memeluknya, Jilian selalu memanggilnya dengan sebutan Caroline.

Dan Jilian di saat seperti itu, akan bersikap jauh lebih lembut dari biasanya.

Gadis ini juga tidak bodoh, ia juga tahu, Caroline yang disebutnya itu bukan dirinya.

Tapi, siapa yang peduli?

Jilian masih muda dan punya banyak uang, orangnya juga baik, asalkan dia senang, terserah saja mau bagaimana, gadis itu tidak ingin berpikir panjang.

Karena sudah bersama dengan Jilian, gadis itu pun dioper kembali ke kantor pusat, di ruangan sekretaris Jilian.

Bob Xie sangat marah, sudah berkali-kali ia ingin memecatnya, namun karena anak sulungnya itu sama sekali tidak mau mendengarkannya, ia pun menyerah.

Namun sekarang, suasana di Keluarga Xie sangat buruk, semua orang menjauhi Jilian, atau mungkin meremehkannya, karena bagaimanapun kakak iparnya itu adalah kakak ipar yang sangat baik.

Malam ini, Jilian tidak kembali ke tempat selingkuhannya, ia menemani anaknya itu sampai Hannah tertidur.

Ternyata Parker yang jarang pulang itu pun menginap di rumah Keluarga Xie, di tengah malam, ia menuangkan dua gelas whisky.

Ia memberikan satu gelas untuk kakaknya, lalu ia pun duduk di sampingnya.

"Kak, apa kau bahagia sekarang?"

Jilian menerima gelasnya itu, dengan tatapan kosong ia menjawab, "Mungkin saja."

"Lihat, kau sendiri saja tidak tahu apa kau bahagia atau tidak, dulu kau tidak begini...... Apa gadis yang mirip dengan Caroline itu sebaik itu sampai bisa melewati cinta antara dirimu dengan kakak ipar yang sudah kalian bina bertahun-tahun?"

Jilian menjilat bibirnya yang kering itu.

"Bukan begitu, sebenarnya, aku tidak ingin bercerai dari Yuna...... Tapi dengan sifatnya yang seperti itu, ia pasti tak akan mengizinkan aku mengkhianatinya."

"Aku tahu, kau ingin rumah tanggamu tetap utuh, tapi kau juga tetap ingin bersenang-senang di luar." pandangan mata Parker terlihat sedikit mengejek.

Jilian juga tidak mengelak.

"Kak, dunia ini itu adil, kau tidak bisa mendapatkan semua yang kau inginkan, jika kau ingin mendapatkan sesuatu, kau pasti akan kehilangan sesuatu demi mendapatkan hal itu. Karena kau ingin mencari perasaan cinta pertamamu seperti dulu, berhura-hura dengan gadis itu, kau juga harus menerima perpisahan dan perceraian yang diajukan istrimu, tapi aku sangat kagum pada sikap kakak ipar. Kalau aku menjadi dia, aku pasti akan sangat membencimu, aku tak akan membiarkanmu bertemu dengan Hannah lagi seumur hidup, tapi dia tidak melakukannya."

Parker sangat menghormati kakak iparnya, ia merasa kakak iparnya itu adalah seorang wanita yang sangat bijaksana.

Sebenarnya juga memang seperti itu, Yuna Feng memang benar-benar baik.

Sulit bagi anggota Keluarga Xie untuk tidak menyukainya.

Namun...... orang baik juga tidak ada gunanya, sebaik apapun dia, hati Jilian tetap berubah.

"Iya, Yuna memang baik, aku yang terlalu jahat." Lalu, Jilian pun langsung meneguk whiskynya itu sampai habis, rasa pedas dan panas pun langsung membakar tenggorokannya.

"Bagaimana dengan dirimu, kau menyukai seorang wanita yang sudah memiliki suami, apa kau bahagia?" Jilian membalikkan kepalanya bertanya pada adiknya itu.

Itu adalah sebuah pertanyaan yang menyinggung nilai moral dan etika dari seseorang.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu