Bretta’s Diary - Bab 525 Mencampuri Urusan Orang

Graham Qin menyadari betapa bodohnya para asistennya dari kejadian dengan Lexy Feng ini.

Ia sama sekali tidak mengira Lexy Feng akan datang padanya saat ia sedang mengobrol.

Di dalam kantor juga ada beberapa karyawannya.

Graham Qin sedang menunduk, membaca rencana investasi baru.

“Eh? Nona, kamu tidak membuat janji, tidak bisa masuk.”

Terdengar suara panik sang sekretaris dari luar ruangan, namun ia tidak dapat menghalangi Lexy Feng masuk.

Lexy Feng mengenakan mantel oranye lebar, celana legging hitam, dan sepatu boot coklat muda semata kaki.

“Graham Qin, apakah kamu gila?”

Lexy masuk dan langsung menyumpahinya.

Graham Qin terkejut.

Para karyawannya pun terkejut, pertama kalinya mendengar seseorang menyumpahi bos mereka, apakah wanita ini ingin mencari masalah?

“Lexy Feng, untuk apa kamu datang kesini?”

“Aku datang mencarimu untuk mengurus suatu hal.”

“Kalian pergilah dulu, aku ada urusan pribadi.” Graham Qin tahu bahwa amarah Lexy akan meledakk, maka agar tidak kehilangan muka, ia menyuruh para karyawannya keluar.

Segera, hanya tersisa mereka berdua di dalam kantor.

Lexy Feng duduk di sofa dan menyilangkan kakinya.

“Nona Feng, ada apa ini?”

“Graham Qin, siapa yang menyuruhmu mencampuri urusanku?” Lexy memandangnya.

“Hmm... Apa yang kau bicarakan? Aku kurang paham.”

“Coba pikirkan.”

“Aku sungguh tidak paham.” Graham Qin berkata dengan wajah serius.

“1 miliar, rupanya kamu begitu dermawan untuk membeli hak ciptaku?” Lexy Feng mengangkat alisnya.

Graham Qin tiba-tiba mengerti isi pembicaraan itu, ia menggaruk kepala dengan canggung.

“Hal itu... Aku benar-benar ingin berinvestasi dalam usaha film dan televisi.”

“Haha, masih berkelit? Akui saja, sesusah itukah?”

“Aku tidak bisa mengakuinya, nanti kau akan menuntutku.”

“Kamu tahu kamu bisa dipenjara, kenapa masih melakukannya?”

“Aku bukan... Bukannya aku ingin melakukan apa, 1 miliar setidaknya bisa membuatmu hidup lebih baik, aku tidak suka melihatmu makan mie instan dan makanan cepat saji.”

Graham Qin benar-benar bermaksud seperti itu. Sebelumnya ia pernah memberikan uang, Lexy Feng menolak.

Tapi kualitas hidup Lexy benar-benar tidak baik. Ia sering makan mie instan dan minum Cola tengah malam.

Cara hidup seperti ini, sungguh tidak sehat, jika dilakukan dalam waktu lama, tentu tidak baik.

Dibandingkan dengan Bretta Hua yang tidak makan daging, bervegetarian sepanjang saat, namun kulit dan kondisi badannya sangat prima. Dan Bretta Hua memakan dan menggunakan produk yang berkualitas tinggi.

Sebaliknya, di rumah Lexy sering terlihat tikus, maka Graham Qin sangat prihatin dengan kondisi wanita ini.

Setelah mendengarnya, Lexy Feng terdiam.

Sebelumnya ia bermaksud untuk marah, namun tak ada satu katapun yang keluar. Ternyata ia bermaksud baik, jika sampai marah padanya, sungguh tidak tahu balas budi.

“Kamu... Aku tidak butuh diurus olehmu. Aku tak masalah makan mie instan, aku dengan senang hati memakannya.”

“Tak mungkin, tak ada orang yang suka makan mie instan, itu hanya karena kamu tidak bisa makan lobster!”

“Kamu...” Lexy Feng untuk pertama kalinya tidak bisa membalas perkataan Graham Qin.

“Singkatnya, aku tidak menandatangani kontraknya, aku juga tidak mau uangnya. Dan kamu... jangan mencampuri urusan orang, kamu juga bukan orangtuaku, tinggalkan aku sendiri.”

Setelah mengatakannya, ia bangkit dan pergi.

“Lexy, aku memang bukan orangtuamu, tapi aku suami pertamamu.”

Lexy Feng mendadak berhenti, lalu menoleh ke arah Graham Qin.

“Coba katakan sekali lagi?”

“Hal seperti ini tak bisa diulang untuk kedua kalinya.” Graham Qin berkata dengan panik. Mana berani ia mengatakannya lagi, bukankah malah mencari masalah?

“Graham Qin... Apakah kamu berkhayal, atau aku yang tak menangkap maksudmu?” Lexy Feng menyipitkan matanya menatap pria lancang ini.