Bretta’s Diary - Bab 818 Lihatlah

“Lanny Ye, jangan membuat masalah, turunlah.” Bruce Wang menghardik dengan serius.

Yang paling dirugikan dari kejadian ini adalah Bruce Wang, jelas-jelas ia dan Lanny Ye tak ada apa-apa, namun tampak seolah ada sesuatu.

Rela mati untuknya, terdengar sangat konyol, meskipun ia tahu ia takkan benar-benar berani melompat, Bruce Wang tak ingin mencari masalah untuk dirinya sendiri.

“Kakak sepupu, tidakkah kau lihat? Beatrice Hua tidak begitu peduli padamu, ia bahkan tak berani mati untukmu, aku sungguh tak tahu apa yang membuatmu masih mencintainya?”

“Lanny Ye, jika kau punya keberanian, lompat saja. Jangan berusaha menakuti orang, kalau kau benar-benar melompat, aku akan mengakuimu sebagai pahlawan... jika tidak, aku tak akan melepaskanmu.”

Beatrice Hua juga menjadi geram karena Lanny Ye, ia mengeluarkan ponselnya dan mulai merekam Lanny Ye.

Sambil merekam ia berkata, “Semuanya lihatlah, Nona Lanny Ye ingin melompat, wanita ini sungguh luar biasa, ia mengenakan gaun bulu ayam dan memasuki rumah tunangan orang lain untuk menggodanya, sekarang setelah terpergok, tak bisa menahan malu, dan ingin bunuh diri, aku ingin bertanya, apakah semua generasi 2000 ke atas seperti ini?”

“Beatrice Hua, apa yang kau lakukan, letakkan ponsel itu.”

Bruce Wang mengerutkan alis, ia merasa yang dilakukan Beatrice Hua saat ini tidak tepat.

“Kenapa? Melihat adik sepupumu ingin melompat, kau merasa sedih?” Beatrice Hua tentu cemburu, mengira Bruce Wang sedang membela gadis licik ini.

“Jangan ribut, jangan membuatnya marah, ini bukan hal yang tepat.”

Bruce Wang menyuruh Beatrice Hua untuk tetap tenang, namun Beatrice Hua sama sekali tak mendengarkan.

Kelakuan Lanny Ye telah melebihi batas kesabaran Beatrice Hua, mengatakan karena ia tak berani mati demi Bruce Wang, maka perasaannya tidak tulus.

Wanita seperti ini, mana bisa Beatrice Hua dengan mudah melepaskannya?

“Lanny Ye, melompatlah, kenapa belum melompat juga? Apakah kau masih bimbang? Tidak melompat, kau akan malu, tapi untuk melompat, kau tak punya keberanian?” Beatrice Hua mendengus.

“Apa manfaatnya bagimu jika aku mati, kau adalah orang terkenal namun ternyata kau begitu kejam.”

“Aku kejam? Tidakkah kau terbalik mengatakannya, kau berusaha merebut paksa tunanganku, karena gagal lalu ingin bunuh diri? Apakah semua orang gunung begitu sinting?”

“Kakak sepupu... aku tak ingin berpisah denganmu, tapi aku sungguh menyukaimu, jika aku benar-benar mati, kuharap kau akan mengingatku.”

Setelah berkata, kaki Lanny Ye bergerak, sedikit melangkah maju.

Seluruh tubuhnya bergoncang, terlihat tidak stabil, tapi untungnya tangannya masih memegang pinggiran jendela, jika tidak ia benar-benar akan terjatuh ke bawah.

“Lanny Ye, jangan membuat masalah, jika kau mati, bagaimana dengan ayah ibumu?” Bruce Wang benar-benar merasa pening.

Ia ingin menarik Lanny Ye turun, dan segera mengusirnya, kalau tidak jika ia benar-benar mati disini, tentu akan merepotkan.

Pertama, ini adalah apartemen pribadinya.

Kedua, Beatrice Hua juga disini, jika hal itu terjadi, keduanya akan diinterogasi.

Ketiga, ayah dan ibu Lanny Ye tentu takkan membiarkannya, dan nenek juga.

Keempat, ini adalah nyawa manusia, Bruce Wang tak akan membiarkannya benar-benar mati, tak banyak orang yang mengerti arti dan nilai kehidupan, namun jika ia kehilangannya, ia takkan pernah kembali lagi.

Mendengar Bruce Wang mengatakan ini, Lanny Ye menjadi lebih bersemangat, ia tak tahu apakah itu benar atau tidak.

Ia menggertakkan giginya dan memejamkan mata, akan melompat, ia memperhitungkan bahwa Bruce Wang akan menangkap dan menariknya, maka ia melepaskan pegangan tangannya.

Beatrice Hua tak menyangka, Lanny Ye benar-benar berani melepaskan tangannya.

Jika Bruce Wang tak bisa menangkapnya, atau terlalu lambat, Lanny Ye benar-benar akan terjatuh, ini lantai 21, ia takkan beruntung, takkan bertahan hidup.

Bruce Wang ketakutan setengah mati, ia segera meraih tangan Lanny Ye dan menyeretnya turun dengan keras.

“Sekarang kau puas? Hah?" Bruce Wang mendengus dan menoleh menatap Beatrice Hua, tatapannya menyalahkan.

“Oh lihat, Lanny Ye sangat mempercayaimu.”

Beatrice Hua melihat Lanny Ye sungguh berani melakukannya, dan Bruce Wang telah termakan oleh sandiwaranya, apa lagi yang bisa ia katakan?

Beatrice Hua mengambil tasnya dan berbalik pergi, bahkan tidak berganti pakaian.

“Kakak sepupu, tak usah pedulikan aku, biarkan aku mati...” Lanny Ye terisak dengan suara pelan, ekspresinya benar-benar mendukung.

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu