Bretta’s Diary - Bab 878 Istri yang Menemaninya Menghadapi Kepahitan

Tengah malam jam 12, Bretta Hua memang masih belum tidur, dan Hayden Jiang sudah tertidur pulas.

Waktu tidur sang wanita belakangan hari ini menjadi semakin berkurang, namun semangatnya di keesokan hari malah lebih penuh, ini seakan-akan, dirinya yang tidur selama 2 jam sebanding dengan orang lain yang tidur selama 8 jam.

Makanya waktu tidurnya menjadi berkurang, dan tentu saja dia akan menghabiskan waktunya dengan membaca buku, saat melihat pesan yang dikirimkan oleh Parker Xie, dia juga akan membalasnya dalam waktu cepat.

Bretta Hua: Masih belum tidur.

Parker Xie: Kalau begitu, aku ingin berbincang-bincang sejenak denganmu.

Bretta Hua: Baik.

Parker Xie: Hari ini aku telah bertemu dengan seorang gadis, aku merasa...... dia sangat mirip denganmu.

Bretta Hua: Apakah wajahku begitu pasaran? (Diam-diam tertawa)

Parker Xie: Bukan bukan, bukan mirip dalam segi paras wajah, melainkan aura.

Kemudian, Parker Xie mulai menceritakan bagaimana kejadian dia bisa bertemu dengan Elfreda Ni dari awal hingga akhir secara lengkap, terutama saat mengatakan latar belakangnya, kedua orang itu saling menghela nafas yang penuh perasaan.

"Kalau memang seperti yang kamu katakan, kalau begitu, aku benar-benar ingin menemuinya jika ada waktu luang."Bretta Hua mengatakan.

"Hmm, aku akan mempertemukannya padamu."

"Tanganmu......" Bretta Hua sebenarnya sangat ingin bertanya, bagaimana dengan keadaan tanganmu yang tertusuk duri mawar multiflora?

"Ah, tidak apa-apa, kulitku begitu tebal, haha, ini adalah hal sepele."

"Hmm, tidurlah lebih awal."

Bretta Hua tidak banyak berkata, menggunakan satu kalimat ini untuk mengakhiri percakapan kali ini, meskipun Parker Xie merasa masih tidak rela, tapi dirinya juga bukanlah seseorang yang bermuka tebal.

Sebelum mengakhiri percakapan, dia masih mengirimkan beberapa lembar foto dari anak-anaknya Witty dan Blakcy.

Suasana hati Bretta Hua menjadi lebih baik setelah melihatnya, foto anak kucing memiliki efek pemulihan, bahkan, Hayden Jiang juga telah menjadi orang yang mencintai kucing.

Tentu saja, faktor mencintai barang ataupun hewan karena memiliki kaitan dengan orang yang dicintainya lebih besar sedikit, karena istrinya menyukainya, makanya dia menyukainya.

Di sisi lain, keadaan di kediaman Keluarga Xie begitu tidak tenang, Hannah Xie telah jatuh sakit, yaitu sakit flu, tapi penyakit flu ini sangat luar biasa, dia terus mengalami demam yang tak kunjung menurun.

Bob Xie pergi mencari dokter untuk mengatasi kondisi cucu perempuannya.

Hannah Xie berbaring di dalam pelukan neneknya, menangis tersedu-sedu, "Aku ingin mencari Mama."

Hati Nyonya Xie langsung menjadi nyeri, perasaannya tak tertahankan dan juga mengusap tangisannya, "Hannah sebenarnya masih merupakan seorang anak kecil, dia masih ingin mencari mamanya, tapi Yuna Feng tidak mengangkat panggilanku...... belakangan ini dia tidak mengangkat panggilan telpon, juga tidak membalas pesan, Bob, kita harus bagaimana, apakah Jilian dan Yuna benar-benar akan bercerai? Aku sungguh tidak sanggup menerimanya."

Bob Xie penuh dengan kemurungan, juga tidak tahu harus mengatakan apa.

Awalnya semua orang mengira mereka berdua hanya sedang bertengkar.

Tapi kemudian menyadari, masalah mereka tidaklah begitu sederhana, semenjak Yuna Feng kembali ke rumah keluarganya, dia tidak pernah kembali sekalipun.

Sebelumnya dia masih tetap berkomunikasi ataupun membagikan video dengan Keluarga Xie, tapi semakin lama semakin sulit untuk menghubunginya.

Parker Xie beberapa hari yang lalu mengalami kecelakaan, Yuna Feng mengantarkan Hannah Xie untuk naik pesawat seorang diri, dan orangnya sendiri malah tidak kembali.

Bob Xie dan istrinya, marah besar terhadap Jilian Xie, bahkan Jilian Xie sempat menanggung cambukkan Bob Xie.

Tapi tidak berguna, meskipun Jilian Xie tidak mengatakan ingin bercerai secara langsung, tapi di balik perkataannya, terlihat jelas dia sudah tidak memiliki perasaan terhadap Yuna Feng.

Sekarang seluruh anggota keluarga tidak lagi menghiraukannya karena sangat marah, sang pria juga begitu tenang dan santai, langsung pindah dari kediaman dan tinggal bersama dengan wanita di perkuliahan itu.

Dengar-dengar, dia juga telah membelikan sebuah rumah seluas 200 meter kuadrat kepada gadis itu, juga sebuah mobil BMW putih kepadanya.

Mungkin karena Keluarga Xie sangat membantah masalah ini, makanya Jilian Xie semakin lama semakin jarang pulang ke kediaman keluarga untuk makan bersama.

"Hubungi bajingan itu, katakan padanya bahwa Hannah ingin mencari mamanya."

Bob Xie juga sangat marah, langsung melampiaskannya dengan menyuruh istrinya menghubungi putra tertuanya.

Nyonya Xie mengambil ponselnya dan menghubungi nomornya.

"Ma, ada hal apa?"

"Putrimu telah jatuh sakit, pulanglah sesaat."

Setelah mengatakannya, Nyonya Xie langsung memutuskan panggilan, Jilian Xie masih berada di kantor dan belum pulang, dia langsung mengemudikan mobil bergegas pulang ke kediaman.

Saat masuk ke dalam rumah, dia langsung melihat putrinya sedang berbaring di sofa dan disuntikkan cairan, merasa sangat sedih.

"Hannah."

"Papa, tidak boleh mencampakkan seorang istri yang telah menanggung kepahitan bersama dengan suami, kamu rasa, apakah perkataan ini benar?" Kening Hannah Xie masih tertempel plester penurun panas, pertanyaannya ini, telah membuat Jilian Xie terbungkam.

Sang pria seketika menjadi melongo.

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu