Bretta’s Diary - Bab 930 Kesayangan

Bella Yin selalu mengatakan bahwa Elly Chun tak memiliki hati nurani, tapi sebenarnya tidak demikian.

Hanya saja saat sedang dimabuk cinta, siapapun juga akan menjadi impulsif dan irasional, jika tidak takkan mungkin ada begitu banyak gadis yang kawin lari dengan pacar mereka.

Tapi setelah tersadar, Elly Chun merasa sangat bersalah terhadap nona.

Bisa dibilang, jika masih ada orang di dunia ini yang begitu ia pedulikan, orang itu adalah Bretta Hua.

Maka saat tadi Darren Wu mengancam akan menyiksanya, begitu Darren Wu pergi, Elly Chun berbaring sendirian di ranjangnya dan menangis, ia merasa sangat tak berdaya.

Sementara Bella Yin dan George Gao sungguh berkebalikan dengannya.

Bella Yin tak ingin mengambil cuti, karena takut nona akan kekurangan pembantu.

George Gao terus menggerutu, tapi juga tak bisa berbuat apa-apa, karena Bretta Hua tak tega melihatnya, akhirnya ia memberi libur pada Bella Yin.

Hari ini George Gao membawa Bella Yin makan Pizza Hut, Bella Yin sangat menyukai seafood pizza dan chicken wings.

Setelah makan, mereka bersiap untuk menonton film, George Gao menggandeng tangan Bella Yin.

“Oh ya, kenapa tak ada kabar tentang Elly Chun akhir-akhir ini?”

“Kenapa? Apakah kau merindukannya?” Bella Yin merasa cemburu.

“Bukan, aku hanya bertanya, bukankah hubungan kalian cukup dekat dulu?”

Mendengarnya, Bella Yin memutar bola matanya, “Dulu kami dekat, karena ia bersikap baik pada nona, sejak ia berpacaran dengan pria brengsek itu, ia mengkhianati nona, maka aku tak lagi menyukainya, walaupun kami masih kontak Wechat, tapi sangat jarang mengobrol. Tak tahukah kau betapa menyebalkannya dia? Saat ia meninggalkan Orchard Cottage, ia merayakannya dengan kembang api, seolah nona kami menyiksanya saja. Setibanya di Kota Wan, ia memamerkan seluruh kekayaan dan keromantisannya di moments Wechat, gelang Cartier, jam tangan, dan lain-lain, sungguh menyebalkan.”

“Oh, lalu sekarang bagaimana?”

“Entahlah, aku tak memperhatikannya.”

Bella Yin bukannya tak memperhatikannya, tapi karena Elly Chun memang sudah tak pernah memposting di moments Wechat.

Dan juga setelah Elly Chun meninggalkan tempat ini, juga tak begitu banyak yang mempedulikannya lagi, kecuali Bretta Hua, hampir semua orang telah melupakan orang ini.

Setelah selesai menonton film, sudah pukul 11 malam.

“Ngantuknya, antarkan aku pulang.”

Bella Yin menguap.

Saat ini bulan 6, di Kota Jiang sedang musim panas, Bella Yin mengenakan terusan bermotif polkadot, terlihat sangat girly.

Dari bawah terlihat betisnya yang ramping.

George Gao masih muda, penuh hasrat anak muda, ia mempunyai suatu rencana.

Maka ia bertanya pada Bella Yin, “Bella, maukah kau pergi makan snack malam?”

“Tidak lapar.”

“Kalau begitu, karaoke?”

“Karaoke kepalamu, aku mengantuk, cepat antarkan aku pulang.”

Akhirnya, George Gao dengan panik bertanya terus terang, “Bisakah malam ini kau tidak pulang?”

“Kalau tidak pulang lalu kemana, tidur di rumahmu kah?”

Bella Yin mengomel, wajahnya memerah.

Melihat Bella Yin tersipu, George Gao berbisik, “Bella, aku baru saja membeli sebuah apartemen, 106 meter persegi, atas namamu, rencananya akan kuberikan padamu pada tanggal 7 bulan 7, tapi malam ini aku tak bisa menahannya, ayo kita kesana?”

“Aku tak meminta rumah darimu, jika aku menginginkan rumah, apa kau kira nona tak bisa membelikannya untukku?”

Bella Yin sungguh bossy, untungnya George Gao sudah terbiasa, ia tak marah sedikitpun.

Sambil terkekeh ia berkata, “Itu tak sama dengan yang kuberikan, yang kuberikan adalah untuk calon istriku.”

Tiba-tiba pipi Bella Yin jadi lebih memerah.

“Ayo, ikut aku.”

Saat sedang manja, George Gao terlihat sangat menggemaskan, dan bocah ini juga sangat tampan.

Bella Yin sejenak merasa tergoda, dasar si kesayangan ini.