Bretta’s Diary - Bab 879 Tergoda oleh Kecantikan Wanita

"Hannah, siapa yang memberitahumu?"

Jilian menjongkokkan tubuhnya sambil memegangi tangan anaknya yang tidak disuntik, suaranya terdengar sangat lembut.

Di dunia ini tak ada yang lebih baik dari darah daging milik sendiri, meskipun rasa cinta antara Jilian dan istrinya sudah memudar, tidak berarti ia sudah tak cinta lagi pada anaknya.

Hannah adalah darah dagingnya, dulu, Nyonya Xie sempat memberi ide pada menantunya itu, ia menyuruh menantunya itu mengancam Jilian dengan hak asuh Hannah.

Agar Jilian mau meninggalkan wanita jalang itu, namun, Yuna bukanlah wanita yang seperti itu.

Yuna adalah seorang wanita yang berpendidikan tinggi, sejak kecil ia tinggal dan tumbuh besar di luar negeri.

Pemikiran dan tingkah lakunya sangat berbeda dengan wanita-wanita dalam negeri, oleh karena itu pada akhirnya ia mempertimbangkan hal ini dengan sangat hati-hati.

Dan Yuna pun memilih untuk mundur, ia bahkan mengantarkan anak perempuan yang paling ia cintai itu kembali ke Keluarga Xie, tindakannya itu sungguh membuat orang lain sangat takjub.

"Aku sendiri yang mengatakannya, ibu dan ayah sudah pacaran bertahun-tahun, lalu melahirkan aku, itu artinya ibu adalah istri yang paling bersedia untuk menempuh suka dan duka bersama ayah. Tapi saat aku membaca sebuah bacaan, di situ tertulis zaman dahulu ada seorang pria bernama Martin Chen, ia meninggalkan istri pertamanya, lalu menikahi putri, ia juga melukai anaknya sendiri, dan akhirnya ia dibunuh oleh Tuan Bao. Ayah, di dalam hatiku, kau adalah seorang pahlawan, jangan lakukan suatu hal yang salah ya? Aku ingin kita bertiga sama seperti dulu lagi ya, aku sangat rindu pada ibu...... Tapi ibu tidak mengangkat teleponku, juga tidak mau video call denganku."

Lalu, Hannah pun menangis.

Hati Jilian sangat sakit, ia sangat kasihan pada anak kesayangannya itu.

Ia langsung mengambil selembar tisu dan mengelap air mata anaknya.

"Sayang, pintar ya, jangan menangis...... Semua ini salah ayah, ayah sudah membuatmu sedih, nanti aku akan menelepon ibu dan menyuruhnya berbicara denganmu, ya?"

Hannah mengangguk-anggukkan kepalanya, air matanya masih bercucuran ke bawah.

Bob dan istrinya juga ada di ruang tamu, tapi mereka tidak berkata apa-apa, mereka sudah sangat amat kecewa pada anak sulungnya ini.

Jilian pun berdiri dan mengambil handphonenya untuk menelepon Yuna.

Namun, jawaban dari telepon itu ---- Nomor telepon yang Anda tuju salah.

Jilian pun menghela nafasnya, ia tahu Yuna ingin mematahkan segala hubungan dengannya, bahkan sampai matipun sudah tak ingin bertemu dengannya.

Ia pun mengirimkan pesan Wechat untuk Yuna, untung saja, akun Wechatnya masih belum ditarik ke daftar hitam.

---- Yuna, aku tahu kau membenciku, semua ini salahku, aku tahu aku tak bisa mengobati luka yang ada di hatimu, tapi anak kita sama sekali tidak bersalah, Hannah sedang sakit, sudah berhari-hari ia tak masuk sekolah, ia sedang diinfus, katanya ia rindu pada ibunya, kumohon, tolong balas teleponku, demi anak kita, ia ingin mendengarkan suaramu.

Di sini Yuna, setelah berlangsung beberapa saat barulah ia membalas pesan itu.

"Aku masih sedang lembur, tadi aku tidak melihat Wechat, nanti aku akan menelepon Hannah. Kalau soal kita...... Aku sudah memikirkannya matang-matang, setelah situasi di sini cukup stabil, aku akan kembali dan mengurus semua proses perceraian denganmu, awalnya aku ingin membawa Hannah pergi bersamaku, tapi melihat ayah dan ibumu usianya sudah begitu lanjut, Parker dan Bernice juga belum menikah, aku tidak tega, selama ini, ayah dan ibu merawatku dengan baik selama di Keluarga Xie, setelah kupikir baik-baik, kurasa Hannah ikut saja denganmu, sedangkan diriku...... aku sudah memiliki pekerjaan baru di luar negeri."

Meskipun perceraian ini sudah bisa dipastikan sejak awal, tapi begitu perkataan itu keluar dari mulut Yuna, rasanya tetap saja sungguh menyakitkan.

Sebenarnya, Jilian seharusnya merasa sangat senang, karena selingkuhannya itu selalu memintanya untuk segera bercerai, sengaja memberikan tekanan untuknya.

Seharusnya ia senang, tapi entah kenapa setelah Yuna mengatakan semua hal ini dengan tenang, Jilian malah merasa sangat sedih.

"Yuna, aku sungguh sangat bersalah padamu."

"Sudah tidak ada artinya lagi kau mengatakan semua hal ini, aku bisa menerima semua ini, karena ini adalah hasil yang kudapatkan atas pilihanku dulu...... Jilian Xie...... tidak perlu mengatakan kata maaf, sudah tidak ada artinya, aku benar-benar sudah pasrah, karena setelah sebuah hati itu terluka, hati itu akan langsung berubah menjadi besi."

Mendengar perkataan Yuna itu, Jilian bertambah sedih, ia tak tahu apa yang harus dikatakannya.

Tiba-tiba, Yuna menambahkan lagi, "Jilian, apa kau tahu? Aku bukannya tidak bisa menerima perceraian, aku hanya merasa, ternyata aku salah melihatmu, aku dulu merasa kalau kau adalah seorang pria yang punya selera tinggi, tapi aku tidak menyangka pada akhirnya kau tetap saja akan tergoda oleh kecantikan wanita, haha...... Dasar pria......"

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu