Bretta’s Diary - Bab 685 Kesalahpahaman Besar

Bella Yin hanya melihat bunga di permukaan selimut, namun tak melihat barang yang diletakkan dibawah selimut.

Namun di kasur, wajah Bretta Hua semakin pucat, berbagai indikator juga mulai tidak stabil.

Terutama suhu tubuhnya yang terus menurun hingga melewati batas normal.

Saat ini, Parker Xie datang. Ini adalah pertama kalinya Parker Xie datang menjenguk.

Tangannya memegang sebuket mawar merah jambu, wajahnya tampak sedih.

“Tuan Xie.”

“Bagaimana keadaannya?”

Bella Yin menggeleng, “Nona belum siuman. Dokter bilang serangan dinginnya telah terlalu menyebar, harus dikurangi pelan-pelan.”

Parker Xie menghela nafas, dan duduk di kursi di sebelah Bretta Hua.

“Tuan Xie, kebetulan anda datang, aku akan pergi membelikan sikat gigi dan handuk untuk Elly Chun.”

“Baik, pergilah, aku akan menjaganya.”

Bella Yin tahu bahwa Parker Xie menyukai nona, dan tak akan melukainya. Maka ia percaya padanya dan meminta tolong ia untuk menjaga Bretta Hua.

Parker Xie sungguh peduli pada Bretta Hua, ia merawatnya dengan hati-hati, takut melakukan kesalahan.

Tapi...

Karena suhu badannya turun, alarm di sebelah kasur Bretta Hua mulai menyala merah, tak henti-hentinya mengeluarkan suara.

“Bagaimana bisa begini?” Parker Xie belum pernah berada dalam kondisi seperti ini, ia tak mengerti.

Dengan panik ia menekan bel untuk memanggil suster. Begitu melihatnya, wajah suster menjadi panik. “Bagaimana bisa terjadi? Suhu badannya terus menurun, oh Tuhan... semua indikatornya buruk, ini sangat berbahaya bagi pasien, aku pergi memanggil dokter, kau tunggulah disini.”

Suster itu berlari dengan panik mencari dokter, sedangkan di kasurnya, bulu mata Bretta Hua mulai dihinggapi embun dingin, dan bibirnya membeku.

Dan badannya mulai sedikit gemetaran.

“Brett, apa yang terjadi denganmu?” Parker Xie panik.

Ia bangkit dan tak tahu harus berbuat apa, ia merasa Bretta Hua pasti sangat kedinginan, maka dengan buru-buru ia mengulurkan tangannya untuk memegang tangan Bretta Hua.

Tiba-tiba rasa dingin yang menggigit datang, Parker Xie meringis kedinginan.

Sentuhan ini terasa sangat dingin, tangan Bretta Hua bukan seperti manusia lagi, sudah seperti es.

Parker Xie terus menggesek-gesekkan tangannya untuk menghangatkan tangan Bretta Hua.

Lalu ia meletakkan tangan Bretta Hua di tangannya dan meniupkan udara panas, ia merasa kedinginan di sekujur tubuhnya, menunjukkan betapa dahsyatnya rasa dingin itu.

Sementara Hayden Jiang dan lainnya telah kembali dari makan malam, kebetulan melihat adegan ini.

Dilihat dari pintu, Parker Xie sedang bersandar pada kasur, mencium tangan Bretta Hua. Hayden Jiang dengan cepat menjadi emosi, ia menendang pintu sampai terbuka, masuk, dan langsung meninju Parker Xie.

Ditinju, Parker Xie menjadi kaget, “Hayden Jiang, apakah kau gila?”

“Kau pria tak tahu malu, sementara kami pergi, kau mengambil kesempatan dari Brett.” Wajah Hayden Jiang menjadi kelam, yang lain merasa bingung. Mereka tak tahu apa yang terjadi karena mereka semua berdiri di belakang Hayden Jiang, dia berdiri paling depan dan melihat semuanya dengan jelas.

“Tidak, kau salah paham, sebetulnya karena Brett...” Parker Xie menjelaskan dengan panik, namun belum selesai bicara, Hayden Jiang melayangkan tinjunya lagi dengan sangat cepat.

Parker Xie tak berdaya, ia tak ingin dipukuli, maka ia terpaksa melawan, baku hantam dengan Hayden Jiang, suara yang nyaring bergema di seluruh ruangan.

Semuanya terpaku, Beatrice Hua lah yang pertama merespon, “Kenapa kalian diam saja? Segera lerai mereka.”

Semuanya merespon, Graham Qin, Bruce Wang, dan George Gao bertiga merangsek masuk, dan dengan cepat memisahkan mereka.

“Parker Xie, kau melecehkan istriku, urusanku denganmu belum selesai.”

“Hayden Jiang, walaupun aku bukan orang terhormat, aku bukanlah orang rendah. Kau telah asal menuduhku, aku tak pernah melakukan hal yang salah.” Parker Xie merasa tertindas.

Demi menghangatkan Bretta Hua, tubuhnya sendiri diselimuti rasa kedinginan, dan ia masih gemetaran sampai sekarang, ditambah dipukuli oleh Hayden Jiang, sungguh mengenaskan hati.

“Baik, tolong kalian berhenti dulu, sebenarnya apa yang terjadi?” suara Lexy Feng menghentikan perdebatan dua pria itu.

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu