Bretta’s Diary - Bab 655 Tidak Sama Lagi

Hayden Jiang bagaimana pun tidak terpikirkan apapun, Bretta pun sama, mereka tercengang.

Bretta Hua menggerakkan kepalanya, hanya merasakan sakit yang teramat sangat, rasanya seperti ditusuk banyak sekali jarum.

Dia menggoyangkan badannya, hendak keluar membuka pintu, tetapi baru saja turun dari kasur dua langkah, seluruh badannya menjadi lemas...

Hayden Jiang langsung menangkapnya, dan mendapati Bretta Hua kembali pingsan di pelukannya...

Kejadian ini membuat Hayden Jiang menjadi takut, tapi setelah kejadian ini terulang berkali-kali, ia tidak lagi panik membawanya ke rumah sakit.

Tapi bagaimana pun juga, rumah sakit tidak dapat menyembuhkan penyebab Bretta Hua pingsan, dokter-dokter tersebut hanya memberinya pereda nyeri.

Seketika Hayden Jiang memanggil Ella Chun dan Bella Yin, mereka berdua langsung panik dan sibuk.

Lalu entah sudah menekan saraf yang mana, Bretta Hua tersadar, saat ini waktu menunjukkan pukul tiga pagi.

" Hayden Jiang, aku kenapa? ", tanya Bretta Hua setelah membuka mata, nafasnya terdengar lemah.

Hayden Jiang memeluk Bretta Hua, sangat erat seakan ia akan kehilangannya sewaktu-waktu.

" Kau tidak apa-apa, hanya pingsan. "

" Pasti mengagetkan kalian ya? ", kata Bretta Hua sambil tersenyum kecil, wajahnya masih pucat pasi.

Hayden Jiang menggelengkan kepala, hatinya merasa sayang, lalu ia menaruh dagunya di kepala Bretta Hua, " Jangan banyak bicara, cepat istirahat, jangan banyak gerak. "

Melihat nona tidak apa-apa, Ella Chun dan Bella Yin kembali tidur dengan tenang.

Ella Chun dan Bella Yin biasanya tidak banyak bicara saat malam, tapi kali ini setelah kembali ke kamar, mereka mulai membicarakan nona.

" Ella Chun, apa kau menyadari, tahun ini nona sering pingsan. "

" Iya, aku juga berpikir seperti itu, setahun lalu belum tentu satu kali setahun, sekatang belum ada setengah tahun saja sudah berkali-kali, bagaimana ini? " Elly Chun tidak peduli ada rasa iri hati atau tidak, begitu pula Bella Yin, tapi ia memiliki simpati untuk Bretta Hua. Melihat kemajuan penyakit nona makin lama makin cepat, mereka berdua mulai khawatir, jika benar karena penyakit, masih bisa diobati. Tapi penyebabnya bukanlah penyakit, lebih tepatnya seperti kemasukan roh jahat, siapapun tidak memiliki cara.

" Jika tidak saat nona Lexy Feng datang, kita tanya-tanya saja padanya? ", kata Bella Yin.

" Jika nona Lexy Feng sudah tahu, dari awal dia akan membantu, tidak akan sampai sekarang ini. " Elly Chun tidak begitu suka dengan Lexy Feng, tapi kali ini dia benar, tentang pingsannya Bretta Hua masih belum ditemukan penyebabnya, Lexy Feng pasti tidak memiliki jalan keluarnya, karena dia juga tidak tahu penyebabnya.

Hari yang sama saat subuh.

Saat Bretta Hua bangun, waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi, saat turun ke lantai bawah mendapat Hayden Jiang sedang duduk di ruang tamu.

" Kenapa kau tidak pergi kerja? "

" Aku mengkhawatirkanmu. "

" Aku tidak apa-apa, sudah ku bilang aku tidak apa, sana cepat pergi, perusahaan sana terlalu sibuk, ayah juga tidak di rumah. ", Bretta Hua tahu betapa mendesaknya waktu Hayden Jiang, maka dia mendorongnya keluar.

" Jika tidak, bagaimana kalau kau ikut denganku ke kantor? Kau aku awasi, dengan begitu aku lebih tenang. "

" Tidak perlu seperti itu, ha, aku bukan anak kecil lagi, cepat berangkat, jika ada urusan aku akan segera lapor. "

Bretta Hua tetap bersikeras, Hayden Jiang pergi meninggalkannya dengan tidak rela.

Elly Chun menghidangkan sarapan, Bretta Hua duduk di ruang makan, membalik halaman koran sambil mengiri telurnya.

Bella Yin sedang mencuci mangkok. Saat dia membawa beberapa piring, kakinya terpeleset, piring-piring di tangannya berterbangan...

Secepat kilat Bretta Hua menghampiri ke depannya, menangkap piring-piring tersebut, dan di waktu bersamaan menahan Bella Yn agar tidak terjatuh.

"Eee..... ", Bella Yin masih merasa blur.

Jika tidak salha, tadi jelas-jelas nona sedang makan, jaraknya kira-kira 5 meter, bagaimana bisa...?

Bretta Hua juga sedikit tercengang, dia juga tidak tahu bagaimana itu bisa terjadi, sekalinya menyadari Bella Yin hampir jatuh, lalu..... begitu saja?

" Nona.... anda..... " Bella Yin seketika tidak tahu apa yang sebaiknya diucapkan.

Novel Terkait

Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu