Bretta’s Diary - Bab 49 Cepat Berobat Jika Kamu Sakit

Bretta Hua membalas—Cepat berobat jika kamu sakit.

Parker Xie tertawa setelah membacanya, ia tertawa tanpa alasan, bahkan pelayannya ikut tertawa saat melihatnya tertawa.

Lagipula, ia sangat jarang melihat tuan muda tertawa sebahagia itu.

Walaupun itu adalah kalimat yang tidak enak didengar, bahkan itu adalah kalimat amarah, memarahinya berpenyakit.

Tetapi, Parker Xie merasa senang, karena Bretta Hua akhirnya membalasnya.

Tidak peduli apa yang ia balas, itu adalah hal baik jika ia membalasnya.

Kakak-kakak ini lalu berbaring, jika saja ia kabur dari pernikahannya saat itu, bukankah semuanya akan menjadi lebih baik?

Mungkin saja ia dapat membangun keluarga yang manis dengan Bretta Hua?

Walaupun saat ini baik-baik saja, namun menemuinya adalah hal yang sangat sulit terjadi.

Bahkan para kakak ini sudah memikirkan banyak hal di masa depan dalam pikirannya.

Termasuk perihal mengenai Bretta Hua yang berhasil direbut kembali oleh Hayden Jiang, siapakah nama anak yang akan mereka lahirkan nanti?

Lagi-lagi, mereka mulai memasuki fase tidur.

Pada saat Hayden Jiang pulang pada pukul sembilan lebih, ia menyadari bahwa lampu kamarnya masih menyala.

Hayden Jiang sudah mempelajari kesopanan, ia mengetuk pintu terlebih dahulu.

“Masuk,” Suaranya sangat enak didengar dan benar-benar sangat menyenangkan hati.

“Apakah kamu masih belum tidur?” Ia berjalan masuk dan langsung duduk di sofa yang berada di dekatnya.

“Iya, aku ingin membaca buku sejenak.”

“Buku apa?”

“Pangeran kecil.”

“Hah? Ternyata kamu membaca buku seperti ini?” Hayden Jiang terkejut, ia bahkan merasa ingin tertawa.

Bretta Hua terdiam,”Apakah ini sangat aneh? Mengapa aku tidak bisa membaca buku seperti ini, atau...... Buku seperti apa yang seharusnya aku baca menurutmu?”

Hayden Jiang merasa bahwa ia salah berkata, ia lalu mengelus lehernya dan langsung menjelaskan,”Aku kira kamu adalah orang yang sangat bijak, membaca buku mimpi gedung merah, petua dan laut, dan koleksi Tagore lainnya.”

“Aku tidak menyukai buku-buku yang kamu sebutkan itu.”

“Hah, jadi apa yang kamu sukai? Kisah anak-anak?”

Hayden Liu sama sekali tidak berpikir bahwa Bretta Hua akan menyukai buku yang sesempurna seperti kisah Pangeran Kecil.

"Hantu meniupi lampu,, merampok catatan kuburan," ucapnya.

"Baik...... Seleramu sangat berat, sepertinya kamu sangat tertarik akan pencurian kuburan?"

"Tidak, aku hanya tertarik akan kuburan peninggalan," Bretta Hua berkata dengan datar.

Berbincang hingga detik ini, Hayden Jiang teringat akan suatu hal, ia mengurusnya dengan sengaja.

"Bretta, karena kamu suka akan kuburan peninggalan, apakah kamu kenal dengan seseorang?"

"Siapa?"

"SS, ahli kuburan peninggalan tingkat dunia."

Bretta Hua bergemetar menggenggam buku Pangeran Kecil, namun terlihat sangat kecil, tidak terlalu jelas, Hayden Jiang juga tidak memperhatikannya.

"Tidak kenal."

"Tidak seharusnya seperti ini, bagaimana mungkin kamu tidak kenal dengan ahli terkenal sepertinya?"

"Terdapat ahli yang sangat banyak, bagaimana mungkin aku mengingatnya?" Bretta sengaja menundukkan kepalanya, tidak ingin membiarkan Hayden jiang menatap matanya.

"Betul juga...... Tapi, jika ada kesempatan, aku akan membawamu ke siara langsung SS, benar-benar terlalu menakjubkan, apakah kamu tahu itu? Aku harus berburu-buru malam ini, ia baru saja mengevaluasi kalung Persia yang palsu, ya ampun...... Ia benar-benar memperhatikan detilnya, apakah kamu tahu bagaimana keahliannya? Keahliannya kini berperingkat tiga di tingkat negeri, ia berhasil mengevaluasinya melalui rekaman, tingkat kesulitannya benar-benar berbeda, ia juga tidak dapat menyentuh bendanya, cahaya juga tidak terlalu jelas, ia adalah orang pertama yang berani mengevaluasi barang berharga melalui rekaman, terlebih lagi, ia berani langsung menyiarkannya, pantas saja ia sangat berharga."

Hayden Jiang tertarik akan benda peninggalan, sehingga ia sangat menghormati SS.

Ia sudah cukup berbincang malam ini, ia juga mengaguminya sekali.

Bretta Huang tetap terlihat tidak tertarik, ia lalu berbicara dengan datar,"Aku ingin tidur, apakah kamu tidak ingin segera kembali ke kamarmu?"

"Baiklah, cepatlah beristirahat," Hayden Jiang segera berdiri melihat dirinya yang ingin tidur.

Setelah ia keluar, Bretta Huang menaikkan bibirnya......

Senyumannya seperti penuh dengan makna.

Novel Terkait

Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu