Bretta’s Diary - Bab 420 Cara Agar Bisa Mendapatkan Nyali

Mungkin karena tidak terbiasa karena pertanyaan Lexy yang seperti ini, wajah Graham sedikit memerah dan sedikit canggung.

“Kamu jangan berpikir yang aneh-aneh, penulis Lexy aku tidak mempunyai maksud yang seperti itu, aku hanya penasaran saja, ingin bertanya padamu, kamu ingin membeli saham atau mengelolanya atau mungkin menyimpan emas dalam waktu lama?”

“Aku tidak punya pemikiran tentang ekonomi, tidak ingin menyentuhnya.” Lexy menundukkan kepalanya sambil memasukkan timun ini kedalam mulutnya.

Graham tidak lagi menanyakan hal ini, tetapi dia terlihat ingin tahu, terlihat jelas jika dia memiliki pemikiran, Bretta mewakilkan Lexy untuk bertanya, “Memang pemasukkannya tidaklah banyak, penulis sekarang hanya namanyalah yang besar, pekerjaan keduanya Lexy adalah penyanyi dibar.”

“Penyanyi dibar? Dia?” Graham hampir menjatuhkan dagunya.

“Kenapa? Memandang aku dengan rendah?”

“Tidak seperti itu, aku tidak menyangka jika kedua pekerjaanmu ini terdapat perbedaan yang begitu jauh.” Graham memang sering menuju kebar dimalam hari,

Kesannya kepada penyanyi tidaklah baik, karena pakaian mereka yang terbuka, dengan bola mata yang seperti itu, dan juga menyukai orang-orang kaya, dan menyukai uang.

Tetapi hanya ada beberapa penyanyi sesungguhnya, hanya duduk untuk bernyanyi, tetapi hal seperti ini tidak akan menghasilkan uang yang banyak.

“Banyak hal yang tidak kamu sangka.” Lexy tertawa.

“Dibar mana biasanya kamu bernyanyi, jika aku memiliki waktu luang aku akan menuju kesana.” Graham bertanya.

“Aku merasa kamu tidak akan menuju kesana.”

“Kenapa?”

“Tempatnya terlalu kecil, dan sedikit jauh, apalagi kamu anak orang kayak ini tidak mungkin menuju kesana.”

Sebenarnya, bar yang dikatakan Lexy memang benar jauhnya, suasana disana terbilang biasa saja, karena bos disana baik, maka setiap malamnya selalu penuh.

Jika Lexy memiliki waktu luang dia akan bernyayi disana, dalam sebulan dia hanya menghasilkan puluhan juta saja, pemasukkan dia ketika menulis mungkin 20 hingga 40 juta saja.

Semua pemasukkan ini, semua ini terbilang cukup dan pas, untuk malam itu kenapa dia bisa berada di pesta amal itu, semua karena namanyalah yang besar.

Tetapi sebenarnya dia tidak memiliki uang yang banyak, hanya saja Bretta mengetahui ini, Lexy tidak mencintai uang, maka dia hidup dengan biasa saja.

Jika memang dia menginginkan kekayaan, dia hanya cukup berkata karena dia adalah satu-satu penerus dari keluarga Feng, dia dapat menikmati semua ini.

Semua hal-hal gaib itu dapat membuat dia kaya dalam seketika, tetapi dia tidak menginginkannya.

Setiap orang memiliki kehendaknya sendiri, pemikirannya Lexy, hanya bermain dan makan, seperti kumbang bermain dalam hidupnya.

“Aku tidak takut dengan tempat yang kecil, yang terpenting kamu bernyanyi dengan indah.” Graham tersenyum.

Lexy tidak menghiraukan dia, dia hanya meminum birnya saja, Bretta tidak melanjutkan perkataan, pada saat ini toko ini terlihat tenang.

Graham berdehem, memperbaiki suara ditenggorkannya, “Angin datang dan awan terbang, Vega pulang ke tanah, ada tentara yang berjaga disana!”

Lexy memegang botol birnya itu, seketika dia terhentikan.

Dia mengangkat kepalanya melihat kearah Graham, tatapan matanya sedikit berbeda.

“Lagu angin besar ini, syair ini ditulis oleh Bay Liu, terlihat gagah, apakah namamu diambil dari lagu ini? Lexy Lexy, datangnya dari angin.” Graham bertanya.

Lexy merasakan sudut bibirnya, “Kamu mengerti dengan terlalu banyak.”

“Ha, aku menyambungkannya saja, tidak tahu benar atau tidak, hanya merasa nama ini seperti kamu, terdengar begitu pas.”

Lexy tersenyum, tidak menjawab apakah itu benar atau tidak, pembahasan ini berlalu begitu saja.

Pada saat ini karena makan hingga pukul dua lebih, Bretta sedikit merasa ngantuk, semakin Lexy minum semakin membuat dia tidak sadarkan diri.

Graham begitu memikat, dia diam-diam mengirimi pesan untuk Hayden, berkata jika bertemu dengan istrinya yang seperti peri ini.

Hayden yang duduk dirumah tidak bisa menahannya, segera memakai pakaiannya, langsung menarik Bretta pulang.

Meninggalkan Lexy disana, Bretta berpesan kepada Graham agar membawa dia selamat hingga ketujuan.

Selama perjalanan pulang, Graham menyetir hingga dibawah rumahnya Lexy, lalu harus mengantarkan dia keatas.

Mungkin karena gedung ini cukup tua, membuat mereka melihar seekor tikus yang besar, Lexy berteriak dan segera berada didalam dekapannya Graham, kedua tangannya memeluk erat lehernya, “Astaga, dari mana asala tikus ini sungguh membuatku terkejut.”

Graham tidak dapat menahan rasa tawanya, ketika dia tertawa dia merasa ada yang aneh, tetapi dimana letak anehnya ini, Lexy orangnya begitu lembut.

Kedua orang ini menempel dengan erat, Graham hanya merasa didepan dada ada sesuatu yang lembut, Hmm... tidak tahu apa itu.

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu