Bretta’s Diary - Bab 419 Pertemuan Ditengah Malam

Hayden tidak datang, hanya ada kami berdua.

Ini adalah pertemua kedua diantara Graham dan Lexy, pertemuan pertama diacara pesta Orchard, kedua orang ini tidak banyak berkata.

Yang terpenting adalah Graham menanyakan beberapa pertanyaan, dan di nona Lexy telah memberikan penyerangan sehingga membuat lawan tidak lagi bertanya.

Ketika mengetahui jika Lexy adalah temannya Bretta, dengan ramah Graham mengundang ketiga orang ini untuk makan bersama.

Dan mengapa Graham bisa berada ditoko kecil ini? Yang pertama, karena ini toko kecil ini sungguh memiliki nama di kota Jiang ini, jangan melihat dari tokonya yang kecil, tetapi makanannya sangatlah lezat.

Yang kedua, hari ini adalah ulang tahunnya Snow, hatinya merasa sakit.

Snow adalah pacarnya Graham yang meninggal akibat kecelakaan, sudah beberapa lama, dia tidak dapat melepaskannya, setiap tahunnya ketika Snow ulangtahun, dia selalu merasa hatinya kacau dan minum-minum.

Beberapa tahun yang lalu Hayden dan Bruce menemani dia berbincang-bincang, agar pemikirannya terbuka, kemudian mereka tidak lagi menyinggung hal ini, semua orang mengira dia telah melepaskan semua ini, siapa sangka...

“Sudah larut malam seperti ini kenapa kamu bisa berada disini?” Bretta melihat tangannya Graham, sudah ada tiga botol bir kosong disana.

Lexy meneruskan perkataan, “Sedikit menghilangkan beban dengan bir?”

“Tidak, aku hanya merasa bosan.” Graham tersenyum.

Lexy tersenyum, dia tidak berkata lagi, sebenarnya Lexy dan Bretta orang yang seperti ini, dengan jelas mereka bisa mengetahui hal ini, tidak bisa dikatakan jika mereka langsung mengetahui apa isi pemikiran mereka, tetapi mereka dapat merasakannya, walaupun Graham terlihat sangat natural, tetapi akan terlihat jelas jika hatinya terasa kosong, tetapi Bretta dan Lexy dapat melihatnya, perasaannya terlihat tidak baik, menentukan segalanya.

Tetapi kedua orang ini tidaklah bodoh, mereka tidak perlu membongkar isi hati seseorang.

“Bagus sekali, ada orang yang akan mentraktir kita hari ini.” Lexy menepuk tangannya, terlihat sangat nakal.

“Tidak masalah, kalian makanlah sesuka kalian, aku akan membayarnya.” Graham adalah anak sultan, apalagi, kekayaannya Graham, jangankan membayar makanan ini, bahkan hingga membeli toko ini, dapat dilakukan dalam sekejap mata, orang-orang yang memiliki uang ini, bahkan uangnya tidak akan habis untuk kehidupan selanjutnya.

Lexy tidak juga sungkan, dengan segera dia memesan makanan kesukaannya, Bretta terlihat santai, karena dia tidak memakan daging, dia hanya memakan sayuran dan pao bakar.

Lexy juga sangat menyukai minum bir, maka dengan segera dia memesan bir, sambil berbincang-bincang dengan Graham, suasana disini terlihat menyenangkan.

Dalam sejenak Graham dapat melupakan kejadian Snow, menemani kedua orang yang hidup dengan indah ini.

Bretta jarang berbicara, dan sebenarnya dia tidaklah lapar, biasanya dia jarang untuk makan, hanya menemani Lexy saja.

Lexy tidak tahu apakah dia merasa lelah karena memanggil pelindung Feng itu, dia memesan dengan banyak dan makan seperti orang gila, terlihat tidak pernah kenyang.

Memakan semua ini tanpa menghabiskannya, Graham terlihat merendahkan.

Meminum bir ini, Lexy sambil memegang dahunya, “E, minum sedikiy bir dan makan, sungguh hari-hari yang... menyenangkan.”

Graham berkata, “Kamu gampang puas.”

“Tentu saja tidak, mengetahui puas karena tamu, manusia hidup, buat apa dengan wajah yang susah?”

Graham mengelengkan kepalanya, “Penulis memanglah penulis, pemikirannya berbeda dengan orang biasa seperti kami, apakah para penulis sangat hebat mencari uang?”

“Uang apa? Jika aku berharap menulis dapat menghasilkan uang, maka aku telah mati kelaparan.” Lexy berkata.

“Jika dilihat dari artinya ini, kamu masih memiliki cara lain untuk menghasilkan uang?” Graham bertanya dengan penasaran, wanita seperti Lexy ini, bisa melakukan apa lagi?

“Apa kamu tertarik padaku, ingin menidurku?”

“Pu...” Graham hampir menjatuhkan birnya, Bretta menundukkan kepalanya dan tersenyum.

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu