Bretta’s Diary - Bab 269 Meninggi Sejenak

“Baiklah, anak muda masa kini benar-benar bahagia, mereka benar-benar akan kehilangan kebebasan setelah mempunyai anak, anak muda yang menawan, nantinya pasti akan melahirkan seorang anak yang sangat menawan, tuan muda, kamu juga sangat beruntung,” Bibi Li tersenyum

“Betul, aku juga merasa seperti itu,” Hayden Jiang tidak bergengsi sedikitpun.

Bretta Hua menendang kakinya yang berada di bawah meja, ia bermaksud agar ia segera berhenti mengucapkan hal yang tidak-tidak.

Bretta Hua tidak makan daging, sehingga, ia tidak memakan bebek, namun, ia juga memakan sayuran dan kacang-kacangan yang cukup banyak, selera makannya sangat baik.

Hayden Jiang merasa sangat bahagia melihat dirinya yang makan hingga kenyang.

Sebelum mereka pergi, Hayden Jiang sempat membantu Bretta Hua mencabut sekuntum bunga, ia berencana untuk menaruhnya di kamar sebagai dekorasi.

Bretta Hua sangat menyukainya, di ia menggenggam bunga tersebut dengan berhati-hati di sepanjang peralanan, ia takut ia merusaknya.

“Tak kusangka, wanita yang tidak memiliki banyak keinginan ini, ternyata menyukai bunga seperti ini?” Hayden Jiang mengendarai mobil sambil tertawa.

“Sebenarnya, bunga yang aku sukai bukanlah ini, namun, aku menyukai kebahagiaan kecil dalam kehidupan.”

Hayden Jiang merasa ia semakin menawan setelah mendengar ucapannya, ia merasa ia baru saja membuat keputusan yang sangat besar hari ini.

“Jika kamu menyukainya, kita akan sering datang pada musim dingin ini, disini juga terdapat sebuah vila kecil, mereka berkata bahwa ini adalah hotel yang didirikan oleh influencer dari Finlandia dan Norwegia, keadaannya sangatlah hangat, kita akan datang kesini untuk menginap beberapa hari jika kita memiliki waktu kosong.”

“Baiklah.”

Diluar sangkaannya, ini adalah pertama kalinya Bretta Hua mengiyakan ajakan berkencannya dengan senang hati.

Mereka berdua berada dalam situasi hangat yang membuat keduanya merasa mereka kembali ke keadaan dimana mereka sangatlah akrab.

Saat mereka kembali ke Orchard Village, Bretta Hua tidak sabar untuk segera meletakkan bunga itu ke dalam vas bunga, ia lalu memfotonya beberapa kali.

Setelah satu menit, ia juga segera menulis status yang baru.

Foto yang disertakan adalah foto bunga tersebut, tulisannya adalah—Semua ini terasa sangat cepat.

Beatrice Hua dan Elly Chun segera menyukai statusnya.

Bella Yi kemudian bertanya: Wah, cantik sekali, nona, dimanakah kamu membelinya?

Bretta membalas Bella Yin: Aku memetiknya sendiri.

Bella Yin menanyakan sekali lagi: Dimanakah terdapat taman bunga disini? Ya ampun, aku ingin sekali pergi.

Bretta Hua tersenyum dan tidak tahu harus membalas apa, ia tidak melanjutkannya lagi.

Bonnie Hua juga ikut membalasnya beberapa kali.

Pada pukul lima di hari sore, Bretta Hua kembali lagi keluar, ia keluar untuk pergi ke kantor polisi.

“Permisi, apakah Polisi Andrew Bai berada disini?”

“Ada, mohon tunggu sebentar.”

Saat polisi tersebut melihat ada wanita cantik yang sedang datang, ia hampir saja menabrak tembok.

Setelah beberapa saat, Andrew Bai pun muncul, ia melihat Bretta Hua dan merasa akrab sejenak.

“Aku adalah adik Bonnie Hua,”Ia memperkenalkan dirinya sendiri.

“Ah, aku ingat, aku pernah bertemu denganmu sebelumnya, kamu adik kelima, bukan?”

“Iya, apakah kamu sudah selesai bekerja? Bisakah kita berbincang sejenak?”

“Aku kira aku harus bekerja lebih larut malam ini, aku sedang berburu menyelesaikan beberapa pekerjaan, jika kamu datang untuk membicarakan permasalahan Bonnie Hua, kamu tidak perlu berbicara terlalu banyak, aku yang memutuskannya. Aku juga merupakan orang biasa, aku merasa sangat keberatan berada di posisi seperti ini, keluarga Hua kalian terlalu tinggi, orang setingkatku tidak akan pernah bisa masuk.”

Andrew Bai memang sedikit keras kepala, ia mengira Bretta Hua datang untuk mengajaknya berbaikkan, sehingga ia terus menolaknya.

Bretta Hua terdiam beberapa detik, ia lalu berbicara dengan datar,”Kakak keempatku jatuh sakit, mungkin terkena kanker.”

Seluruh tubuh Andrew Bai bergemetar saat mendengarnya......

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu