Bretta’s Diary - Bab 849 Tidak Ada Obat Untuk Menyembuhkannya

Kemudian Steven Liu mencoba mencicip dan berkata, “Menurutku masih lumayan, aku tidak menaruh banyak garam.”

“Kupas kepiting untukku.” Perintah Brenda Hua.

Steven Liu segera melepaskan sumpitnya, dan mengambil kepiting kemudian mengupasnya dan meletakkannya di hadapan Brenda Hua.

Brenda Hua memakan telur kuning dari kepiting itu, kemudian langsung membuang kepiting itu ketempat sampah.

“Brenda, daging kepiting itu sangat banyak, kamu hanya memakan seperti itu hanya membuang-buang saja.”

Brenda Hua tertawa dingin, “Sungguh konyol, barang apa yang kamu belikan, ini adalah makanan untuk orang miskin, baru seberapa besar kepiting ini? Dulu kepiting yang aku makan setidaknya satu ekor 2 kg, aku hanya makan yang betina, dan hanya makan telurnya saja, apakah kamu ingin menyamakan cara makanku dengan orang miskin? Dan menyuruhku menjilat cangkangnya?”

“Bukan, maksudku adalah, jika kamu hanya makan telurnya saja, sisanya berikan untukku, aku akan memakan dagingnya.”

Steven Liu tahu, Brenda Hua menyalahkan dirinya yang tidak berkemampuan, untuk memberikan dia hidup yang penuh dengan kekayaan seperti dulu.

“Kenapa kamu sebodoh ini? Keluargaku ada 5 orang putri, kamu lihat saudaraku yang lainnya? Suami adik keempat pun, lebih hebat dari kamu, kenapa waktu itu mataku bisa buta dan memilihmu?”

“Brenda, makanlah dulu, nanti sayurnya akan dingin.”

Steven Liu mengambil sepotong udang kedalam mangkuk Brenda Hua.

Siapa yang tahu Brenda Hua langsung emosi, dan membuang semua makanan dimeja itu.

“Makan makan makan, hanya tahu makan, apakah kamu mengira aku sama denganmu yang hanya tahu makan? Apakah kamu tahu kondisiku sekarang? Semua orang di luar sana sedang menertawaiku, semua berandalan diluar sana, semuanya sudah melahap hal yang aku miliki, dan mereka masih bekerjasama untuk menghabisiku, bagaimana aku bisa ada nafsu untuk makan?”

“Brenda, dimana ada kehidupan pasti ada harapan, walaupun kamu tidak sudi, kita juga hanya bisa berdiam sejenak, dan merawat tubuh kita dulu.”

“Lupakan saja, berbicara denganmu, kamu juga tidak akan mengerti, sekarang kamu sama saja dengan pembantu disini.”

Selesai bicara, Brenda Hua segera membalikkan badan dan naik kelantai atas.

Baru berjalan beberapa langkah, tiba-tiba dia teringat sesuatu, dan menoleh bertanya kepada Steven Liu.

“Apakah kamu ada uang?”

“Ada sedikit.”

“Berapa?”

“Masih ada 6jutaan.” Kartu terima gaji Steven Liu sudah dihabiskan oleh Brenda Hua, bahkan kartu kredit juga sudah digunakan.

Ini adalah uang yang diberikan oleh orangtua Steven Liu, sekarang dia hanya punya uang 6 juta lebih untuk biaya kehidupan sehari-hari.

“Sedikit sekali? Apakah orangtuamu tidak memberimu uang?”

“Ibu dan ayah sudah membayar kartu kreditku, itu juga menggunakan uang pensiun mereka, aku tidak bisa menyusahkan mereka.”

“Berhenti berbicara yang tidak penting, dana akumulasi, masih berapa?”

“Itu hanya bisa digunakan saat membeli rumah, sekarang tidak bisa di ambil.”

“Aku ada ide, aku bisa menyuruh orang mengambilnya, didalamnya ada berapa uang?”

“Ada sekitar 600juta.” Ucap Steven Liu.

“Berikan kartunya untukku.”

“Brenda......”

“Beri atau tidak?” Ucap Brenda Hua dengan emosi.

“Baiklah.” Steven Liu mengambil tas kerjanya, kemudian memberikan kartu dana akumulasi kepada Brenda Hua, dan Brenda Hua dengan tidak segan segera naik kelantai atas.

Steven Liu duduk terdiam di kursi meja makan, dia juga tidak ada nafsu untuk makan, dia tahu dirinya tidak bisa mengubah Brenda Hua, karena dia sudah tidak bisa diobati lagi.

Malam itu, Brenda Hua berdandan dan pergi keluar, dia mengendarai mobil Audi A6一一 yakni mobil satu-satunya dirumah mereka.

Mengambil baju dan sepatu bemerek yang dimilikinya dulu, ditambah dengan jam tangan rolex yang dibeli dengan harga murah.

Sekarang dikartunya ada uang 20juta lebih, bisa dibilang ada jalan untuk hidup lagi.

Dia pergi ke klub private yang biasa dia kunjungi, Egret Club, semua yang ada didalam adalah pria tinggi, tampan dan muda.

Pria yang dulu sering dipanggil Brenda Hua adalah Louis, berusia 24 tahun, dia adalah manajer relasi publik yang terkenal.

Brenda Hua membuka satu ruang kecil, memesan beberapa wine, dan memanggil Louis.

Pria itu memakai baju jas berwarna hitam, daat masuk dia tersenyum dan berkata, “Kakak Brenda, lama tidak berjumpa.”

“Louis, kemari, temani aku minum.” Ucap Brenda Hua sambil mengulurkan tangan.

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu