Bretta’s Diary - Bab 678 Masih Ada Taktik Lain

“Nona, hari ini begitu dingin, cepatlah bangkit, apa yang ingin kau katakan, mari masuk dan bicarakan di dalam.”

Habert Hua adalah pria yang licin, untuk menjaga reputasi keluarganya, ia berlagak menjadi orang tua yang baik hati.

Nyonya Hua juga membuka pintu dan berdiri di sebelah Habert Hua, ia tak mengatakan apapun, melihat begitu banyak awak media, ia takut salah berucap.

Mata Rainy Zhuo dipenuhi air mata, ia berkata sambil terisak, “Paman, bibi, tolong, aku tak punya cara lain, aku juga tak ingin menyusahkan kalian berdua. Aku dan Hayden Jiang sungguh saling mencintai, tolong sampaikan pada Bretta Hua, tolong jangan mencuri kekasihku, ia begitu cantik, ia pasti bisa menemukan orang yang membahagiakannya. Sementara aku telah kehilangan ayah, ibu, dan keluargaku, aku hanya punya Hayden Jiang. Tolonglah, aku sudah bersujud pada kalian.”

Setelah mengatakannya, Rainy Zhuo mulai bersujud-sujud, setelah beberapa kali, di dahinya muncul bekas memar berwarna ungu, dan mengeluarkan darah, terlihat sangat sakit.

Adegan seperti ini, segera meraih simpati para penonton televisi. Rainy Zhuo suka mencuci otak dan menggunakan simpati publik untuk menekan seseorang, Bretta Hua telah mengetahui hal ini. Terlebih lagi, ia tak henti-hentinya melakukannya, untuk membuat Bretta Hua merasa tersiksa dan akhirnya menyerah.

“Aih, nak, jangan begini. Kau bersikap seperti ini juga membuat kami susah, cepatlah bangkit.”

Habert Hua dan Nyonya Hua membantu Rainy Zhuo berdiri, namun Rainy Zhuo tidak mau bangkit, ia terus bersujud.

Orang yang melihatnya dalam hati merasa prihatin, dan di beberapa siaran langsung mulai bermunculan pendapat di kolom komentar.

Warganet 1: Sungguh menyedihkan, sungguh kasihan Rainy Zhuo, ia tak punya apa-apa. Kenapa Nyonya Jiang sungguh tidak mau mengalah?

Warganet 2: Rainy Zhuo sungguh mencintainya sepenuh hati, jika aku ada kesempatan berjodoh dengannya, aku akan menghargainya seumur hidup. Hayden Jiang adalah orang buta.

Warganet 3: Aku tidak suka keluarga Hua, dengar-dengar di lingkungan kelas atas, reputasi mereka tidak baik. Keluarga Wang lebih baik, aku suka keluarga Wang.

Warganet 4: Gadis ini sungguh malang, aku menontonnya sampai menangis.

Warganet 5: Kalau aku jadi Bretta Hua, aku akan memberikannya padanya. Kehilangan seorang pria bukanlah hal yang besar. Jika seperti ini ia menyiksa gadis lain.

Warganet 6: Ya, lagipula Rainy Zhuo lah yang pertama kali jatuh cinta pada Hayden Jiang. Bretta Hua sungguh tak tahu malu.

Bella Yin ingin membuat akun untuk membalas komentar mereka, namun Bretta Hua menghentikannya.

“Biarlah, kamu tak bisa menutup mulut orang lain, biarkan mereka mau berkata apa.”

“Nona, lihatlah kau telah dihina-hina di depan mata oleh orang-orang. Rainy Zhuo sungguh jahat, bagaimana bisa kami tinggal diam? Lihatlah betapa liciknya dia, pergi mendesak ke Tuan dan Nyonya. Rencana wanita ini sungguh dalam, semua bilang tuan besar tak menyukainya, jika aku seorang pria pun, aku tak akan menyukainya juga.” Amarah Bella Yin tak bisa ditahan.

Bretta Hua sangat kalem, “Semua ini hanya hal yang dibuat-buat, kurasa

Rainy Zhuo akan melakukan lebih daripada pertunjukan hari ini, pasti ada gerakan selanjutnya.”

“Masih ada taktik lain?” wajah Bella Yin terkejut.

Dalam hati ia berpikir, jangan sampai datang lagi, wanita ini sungguh membuat masalah, membuat keluarga tidak tenang.

Tentu saja, Bretta Hua sangat tepat dalam menilai orang, tak lebih dari 10 detik setelah ia selesai berbicara.

Rainy Zhuo mengusap air matanya, memandang ke kamera, dan secara langsung mengatakannya, “Aku juga bukannya ingin menyusahkan orang, namun aku tak ada cara lagi. Sebenarnya aku tak ingin mengatakannya, tapi jika tak mengatakannya aku tak akan punya kesempatan lagi. Tiga hari lalu aku didiagnosa mempunyai tumor aktif di perutku, dan kurasa... hidupku tak akan lama lagi. Di sisa hidupku aku hanya punya satu permintaan, aku mencintai Hayden Jiang, aku ingin kembali ke sisinya, semua orang, tolonglah, beri aku kesempatan, aku tak ingin mati dengan penyesalan.”

Mata Bretta Hua menatap ke bawah, ujung bibirnya terangkat, “Kanker perut? Rainy Zhuo, kau sungguh licik.”

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu