Bretta’s Diary - Bab 660 Kekhawatiran Hati

Sambil mengepel lantai, Elly Chun menjawab, “Ya, George Gao adalah anak orang kaya, sedangkan Bella Yin sama sepertiku, anak yatim piatu, mana bisa menjadi seorang nyonya besar.”

Bretta Hua mengangguk pelan, “Hal yang kau katakan ini bukan yang terpenting. yang terpenting adalah George Gao ingin mengejar Bella Yin, dan ia mengejarnya dengan sungguh-sungguh. Ia juga memberitahu semua orang tentang ini, dan mempublikasikan hubungannya. Tak peduli apakah akhirnya akan berhasil, hubungan ini adalah hubungan yang positif. Tak ada orang yang bisa memastikan, apakah suatu hubungan pasti berhasil, kalau sifat tidak cocok, bagaimanapun tak akan bisa berjalan bersama. Masa depan suatu hubungan tergantung bagaimana kedua pihak membinanya. Bagaimana menurutmu?”

Elly Chun menutup mulutnya dan menganggukkan kepala, tak mengatakan apa-apa lagi.

Elly Chun sangat cerdas, maka ia tahu maksud perkataan Bretta Hua.

Walaupun George Gao anak orang kaya, namun ia tidak menyembunyikannya, malah memberitahu ke seluruh dunia bahwa ia ingin mengejar Bella Yin, mengejutkan semua orang di sekitarnya.

Sebaliknya, Elly Chun selalu merasa Darren Wu sangat mencintainya, namun ia tak berani mempublikasikannya, mereka selalu berkencan di hotel diam-diam.

Jika dipikir-pikir, tak kurang dari lima kali Elly Chun mengundang Darren Wu untuk datang ke Orchard Cottage, untuk bertemu Bretta Hua, tapi Darren Wu selalu menghindar.

Terus terang, hubungannya dengan Darren Wu dari awal tak ada kejelasan, hanyalah hubungan jarak jauh. Sampai sekarang juga tak ada orang yang tahu siapakah Darren Wu, hanya ia sendiri yang tahu.

Nona berkata seperti ini, membuatnya jadi khawatir, apalagi kadang saat ia menelepon, Darren Wu tak mengangkat, mengirim pesan Wechat pun terkadang tak dibalas. Dan juga wanita yang mengangkat teleponnya saat itu, benarkah sekretarisnya?

Semakin memikirkannya, Elly Chun merasa semakin kacau, akhirnya ia hanya menelannya diam-diam. Ia tak berani bertanya pada Bretta Hua. Lagipula ia merasa nona tidak terlalu optimis dengan hubungannya, dan telah membuatnya dongkol.

Di sisi lain, setelah dipecat, Brenda Hua berhenti selama beberapa hari, namun ia bukanlah orang yang menerima dengan pasrah.

Ia berencana untuk mengontak Dennis Zhang diam-diam, hanya dialah orang yang bisa dipergunakannya.

Semua orang kepercayaannya di perusahaan telah diganti oleh Belinda Hua, ada yang dipindahtugaskan, ada yang diturunkan pangkatnya, ada yang langsung dipecat, sehingga semua kerja kerasnya selama beberapa tahun ini hilang.

Walaupun semua hal ini dilakukan oleh Belinda Hua, tapi yang paling dibenci oleh Brenda Hua adalah Bretta Hua. Tanpa dorongan darinya, ia tak mungkin dipecat.

Semakin memikirkannya, Brenda Hua semakin merasa marah, ia menyalakan sebatang rokok.

Di sebuah ruangan di toko teh.

Dennis Zhang masuk dengan mengendap-endap, takut ada orang membuntuti. Saat masuk ia melihat Brenda Hua sedang merokok, “Ada apa, cepat katakan.”

“Kenapa? Sungguh tidak sabar. Aku telah dipecat, namun aku masih pemegang saham keluarga Hua, bukannya tak punya apa-apa.” Brenda Hua berkata dengan ekspresi kesal.

Dennis Zhang menggaruk hidungnya, berusaha menekan perasaannya yang kacau. “Bukan, maksudku situasi saat ini sedang menegangkan, aku telah dicurigai, jika ada seseorang yang menemukannya, habislah.”

“Tenang saja, bahkan jika ia mencurigaimu, kau adalah suaminya selama bertahun-tahun, ia tak akan begitu cepat memecatmu.”

“Cepat katakan, aku benar-benar ada urusan.” Dennis Zhang sekarang merasa ketakutan, ia tak bisa makan dan tidur dengan tenang, selalu mengamati ekspresi wajah istrinya.

“Jaga kelakuanmu, jangan lupa berapa banyak rahasiamu yang ada di tanganku?” Brenda Hua melihat Dennis Zhang berusaha menjaga jarak dengannya, ia menjadi panik.

Mendengarnya, Dennis Zhang menjadi ragu-ragu.

Ia membenci dirinya sendiri karena telah terbuai oleh kata-kata manis, dan terperangkap dalam rencana Brenda Hua. Ia tahu ia hanyalah orang suruhannya, namun ia tak bisa menolaknya.

Sekarang, hal ini seperti bom waktu yang bisa membunuhnya kapan saja.

“Apa yang kau butuhkan dariku, segera katakan.” Dennis Zhang akhirnya berbicara.

“Aku ingin kembali ke perusahaan.”

“Aku tak bisa melakukan hal ini, aku bukan Bretta Hua, kamu mengancamku juga tak ada gunanya.” Dennis Zhang merasa wanita ini sudah gila. Hal besar seperti ini, mengembalikannya ke perusahaan, dikiranya ia bisa membujuknya? Jauh lebih baik ia minta tolong pada Hayden Jiang, menantu kelima keluarga Hua, yang merupakan orang yang dihormati oleh anggota keluarga lain.

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu