Bretta’s Diary - Bab 440 Sungguh Memalukan

Lexy Feng sangat tegas, selesai bicara dia langsung menutup pintu.

Dirinya masuk kekamar terlebih dahulu, sesungguhnya dari dulu Faexy Feng sudah ada pikiran ini, hanya saja dia belum mencari orang yang tepat.

Dulu di diskotik itu ada seorang penyanyi yang lumayan, tapi Lexy Feng belum sempat memberitahunya mengenai hal ini, dia menyadari pria itu adalah penyuka sesama jenis, kemudian tidak ada kelanjutan lagi.

Hari ini Graham Qin sungguh beruntung, Lexy Feng juga sedang bahagia, apalagi dia sudah minum bir, yang pealing penting adalah Graham Qin cukup tampan, jadi Lexy Feng merasa kalau Graham Qin setuju, dirinya tidak akan rugi.

Jika Graham Qin mengikuti sifatnya yang dulu, dia pasti tidak akan menyetujui hal ini, selama beberapa tahun ini dia tidak pernah menyentuh wanita, hanya menggunakan kedua tangan saja, para wanita sudah tergila-gila kepadanya.

Tapi tidak tahu hari ini kenapa, dirinya kebingungan sebentar, lalu mengikuti Lexy Feng masuk kedalam kamar.

Mereka berdua sangat tahu aturan, tidak seperti Beatrice Hua dan Bruce Wang.

Graham Qin sendiri tidak punya pengalaman apapun, dia dan Snow Qiao memang pernah pacaran, tapi tidak pernah tidur bersama, karena cinta mereka berdua masih sangat polos.

Setelah Lexy Feng selesai mandi, tubuhnya hanya terbungkus handuk.

Saat Graham Qin mandi, dirinya sudah mulai gugup.

Dia juga tidak terlalu bisa, apalagi jika mereka tidur bersama, bagaimana jika nanti Lexy Feng terus mengganggunya? Atau dia ada maksud lain?

Graham Qin adalah orang yang sangat berhati-hati, dia membayangkan semuanya, kemudian dia memastikan, saat keluar nanti memakai baju dan langsung pulang.

Tapi saat dia keluar, pemikirannya yang tadi hilang kembali.

Karena Lexy Feng bersandar ditempat tidur hanya dengan tertutupi handuk, satu tangannya merokok, tangan satunya bermain handphone.

Yang paling penting adalah, tato yang berada ditubuhnya, sangat spesial, itu adalah tulisan angin, itu ditulis dengan tulisan kaligrafi, sangat keren.

Dulu hanya terlihat tato bunga teratai di jari Lexy Feng, Graham Qin kira dia hanya mempunyai satu tato itu, sekarang tato yang ada ditubuhnya itu sangatlah sexy.

“Kamu sudah selesai mandi?” Lexy Feng mengangkat kepala melihatnya.

“Iya.”

“Kemarilah, jangan membuang waktu.” Selesai bicara, Lexy Feng melepas handphone, mematikan rokok yang belum habis.

Kemudian dia melepas handuk yang menutupi tubuhnya, Graham Qin langsung terkejut, sungguh menganggumkan.

Saat ini, pria normal tidak akan bisa keluar dari kamar ini, Lexy Feng tidak secantik Bretta Hua, tapi Lexy Feng ada wibawa yang akan menarikmu.

Wajahnya cukup cantik, sangat mudah dikenali, tapi tidak terlalu berlebihan.

Akhirnya Graham Qin tidak bisa menahan semua ini, walupun ini adalah jebakan, dirinya juga akan masuk kedalam jebakan itu.

Dengan begitu saja, mereka berdua tidur bersama, Graham Qin adalah orang yang tahua turan, jadi dari awal sampai akhir dia sangat lembut, walaupun dirinya sangat gugup, tapi juga tidak ingin terlihat memalukan didepan Lexy Feng, jadi dia berpura-pura cukup berpengalaman, dia memperagakan semua gerakan yang pernah dia lihat di film, berusaha untuk memuaskan Lexy Feng.

Karena Lexy Feng tidak punya perasaan suka kepada Graham Qin, jadi dia tidak begitu antusias, dia juga tidak membalasnya dengan ramah.

Hanya saat rasa sakit itu datang sejenak, dia mengerutkan alis.

Graham Qin melihat darah yang ada di seprai itu, dirinya merasa sedikit bersalah.

Setelah selesai Lexy Feng pergi mandi lagi, kemudian mengganti seprai yang baru,

Kemudian dia menepati janjinya untuk memasaka untuk Graham Qin, dia memasak mie, harus dikatakan, bahwa masakan Lexy Feng cukup enak, mungkin karena dia sudah lama tinggal sendiri, semangkok mie saja bisa seenak ini, mereka berdua seperti suami istri, makan mie ditengah malam.

Setelah Graham Qin selesai makan, sudah jam 2 pagi.

“Aku tidak bisa membiarkanmu bermalam disini, hari ini terimakasih, jika nanti kamu merasa tidak nyaman, kita tidak perlu bertemu lagi. Jika kamu merasa tidak apa-apa, kita bisa berteman layaknya seorang teman, kamu tenang saja, aku tidak akan mengganggumu, tidak mengancammu, tidak melaporkan semua ini, tidak akan menyakitimu, aku hanya bisa berterimakasih kepadamu.” Lexy Feng melihat Graham Qin dan membicarakan hal ini.

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu