Bretta’s Diary - Bab 137 Menutupi Kesedihan

Beatrice segera mendorongnya, “Jangan banyak omong kosong, kita mau pergi karaoke, kamu ikut tidak?”

Berdasarkan logika, Parker Xie paling suka mengikuti Bretta.

Dia seharusnya mau pergi, apalagi hari ini dia masih memberi kado.

Masih ada yang dulu, Beatrice dirawat di rumah sakit, Parker Xie juga mengunjunginya.

Beatrice adalah seorang yang baik, siapapun yang berbuat baik kepadanya, dia akan ingat, dan tidak akan mengambil keuntungan dari hal itu.

Dia juga berniat baik ingin agar Parker Xie ikut bersama mereka pergi.

“Aku tidak ikut, kalian bermainlah, aku masih ada urusan, pergi dulu.”

Setelah berbicara, Parker Xie melihat Bretta dengan tatapan penuh makna.

“Bretta, aku pergi dulu, bye.”

Bretta tidak berkata apapun, hanya mengangguk sedikit.

Tidak jauh dari situ, Hayden Jiang dan Bruce Wang datang dengan mengendarai mobil.

“Bruce, aku lihat Beatrice hari ini tampak bahagia, selagi dia dalam mood yang baik, kamu bicaralah padanya, aku rasa dia tidak mungkin tidak membantu.”

Dalam hati Bruce sebenarnya ingin pulang, tapi setelah mendengar Hayden berkata demikian, dia jadi goyah.

Dia, bagaimana ya?

Sebelumnya juga pernah bicara mengenai pacar, tapi itu kejadian ketika berusia belasan tahun.

Kemudian dia keluar negeri, pulang mengurusi bisnis keluarga, sama seperti Hayden Jiang, sepenuh hati mengabdi pada keluarganya demi kemuliaan, dan demi nama baiknya sendiri.

Selama beberapa tahun ini juga sudah mencoba bertemu dengan beberapa wanita, tetapi pada akhirnya tidak ada yang berjodoh.

Ibunya juga mendesaknya agar cepat menemukan, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa, barulah terpikir anggota keluarga Hua.

Saat pergi ke tempat karaoke, hanya tersisa Hayden, Bretta, Beatrice, Bruce, dan asisten Beatrice.

Tidak tahu juga bagaimana orang-orang pergi dengan sendirinya.

Dan juga staf tempat Beatrice bekerja, tidak terlihat begitu saja.

Mereka semua tidak minum alkohol, Beatrice memesan satu ruangan, semuanya bermain bersama disitu.

Bretta tidak minum dan tidak bernyanyi.

Hayden masih bisa minum sedikit, Bruce juga minum beberapa.

Beatrice bernyanyi beberapa lagu sekaligus, suaranya biasa saja, tidak bagus dan tidak jelek, bagaimanapun dia bukanlah penyanyi.

“Bretta, kamu sedang lihat apa?”

Hayden menyadari istrinya sedang bengong.

Segera dia menggodanya.

“Aku rasa, kakak ketiga ku moodnya sedang tidak bagus.” Bretta melihat Beatrice yang sedang mengambil mic.

“Ha? Belum tentu, dia hari ini sangat senang.” Kata Hayden.

Bretta melihat dia sekilas, dan berkata, “Kalau begitu kamu ini tidak tahu apa yang disebut dengan menutupi kesedihan dengan menggunakan kebahagiaan.”

Hayden : ......

“Istriku, setiap kali kamu menggunakan kutipan istilah seperti ini, aku selalu merasa kamu seperti Shakespeare.”

Tampak Bretta tidak bisa menahan dirinya ingin tertawa.

Kemudian dia mengangkat tangannya dan menarik tangan Hayden, “Jangan membuat masalah, kamu tidak merasa dia sedang berusaha menutup kesedihan?”

“Sejujurnya, sungguh aku tidak merasa, mungkin itu karena kalian punya perasaan yang kuat darah kakak-beradik.”

Hayden sungguh tidak bisa melihat kesedihan Beatrice, bagaimanapun juga hari ini adalah hari baik, kenapa dia harus bersedih?

Hayden merasa, Bretta terlalu sensitif.

Tetapi pada akhirnya, Bretta menyanyikan lagu dari Mayday berjudul Here, After, Us.

Terlebih bernyanyi hingga bagian reff.

-------Hanya berharap kamu bisa bahagia nanti, kalau aku, pikir nanti saja.

------ Kedepannya kita berdua masih berjalan, hanya tidak lagi bersama.

------Mencari arti kehidupan masing-masing.

Kalimat terakhir selesai dinyanyikan, Bretta melihat Beatrice melihat tangan Beatrice mengusap bagian sudut matanya.

Bretta baru saja akan berdiri dan menghiburnya, Beatrice sudah datang berjalan mendekatinya, membawa senyuman yang indah.

“Kemarilah, hari ini aku sangat bahagia, terima kasih semua sudah datang merayakan ulang tahunku, aku minum semua kalian terserah.”

Setelah selesai berbicara, Beatrice mengambil sebotol champagne di atas meja dan membukanya.

Bretta melihat Beatrice yang seperti ini, tiba-tiba timbul rasa sakit hati.

Dia adalah orang yang kuat dan arogan, ternyata juga punya sisi kesepian juga.

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu