Cinta Setelah Menikah - Bab 42 Kembali Kedalam Tim Aktris (2)

Tetapi kali ini, sebelum memulai adegan film, trailer yang digunakan untuk publikasi malah belum disebarkan.

Saat memulai adegan film《Five Musts》, luka di tubuh Tifanny Wen sudah pulih kembali.

Kondisi saat ini, setelah Tifanny Wen bangun tidur, dia berganti baju dan langsung menuju ke lokasi pemotretan film.

Pengambilan adegan film episode 1, demi menghemat biaya pengeluaran, mereka pun tidak memilih mengambil adegan film berdasarkan urutan naskah skenario.

Alasannya adalah harus menyesuaikan dengan lokasi pengambilan adegan, cuaca, pemain, perlatan dan beberapa faktor lainnya.

Tifanny Wen tidak menyangka, hari ini adalah hari pertama pengambilan adegan film, dia dan beberapa pemain lainnya akan melakukan adegan dengan Juwita Wen!

Karena skenario yang perlu diambil hari ini adalah semuanya beradu akting dengan pemeran Angela.

Di tengah pengambilan adegan, sudut bibir Tifanny Wen mencibir mengisyaratkan senyuman hambar yang sangat lebar.

Takutnya Juwita Wen saat ini: Sebenarnya tidak tahu, Tifanny Wen sebenarnya tidak dipecat oleh tim aktris.

Lokasi pengambilan adegan hari ini diputuskan di wilayah padang rumput yang penduduknya sangat sedikit.

Tifanny Wen datang tepat waktu, saat dia tiba, sutradara masih belum tiba di lokasi, tidak sedikit staff karyawan yang sudah menyiapkan skenario dan kamera syuting.

Sedangkan Juwita Wen saat itu juga masih belum tiba di lokasi.

Benar juga, dia akhir-akhir ini sangat fenomenal. Maklum saja, orang yang sedang terkenal, terlambat sedikit juga tidak masalah.

“Hih? bukankah ini Tifanny? kamu kenapa bisa ada disini?”

Seorang aktris figuran yang selalu ikut di belakang Juwita Wen, saat melihat Tifanny Wen, dia sedikit terkejut, “Kamu kenapa masih punya tidak tahu diri muncul disini?”

Aktris figuran itu bernama Tika Luo, dia adalah seorang pemeran figuran nomor lima.

Tifanny Wen tidak mengenal dia, melihat dirinya muncul disana, tiba-tiba ada banyak orang yang melihat dia dengan ekspresi wajah heran, dia membuka mulut, awalnya dia ingin menjawab pertanyaan Tika Luo, tetapi melihat ekspresi wajah Tika Luo yang angkuh, dia pun tidak ingin berkomunikasi dengan orang yang seperti itu, pada akhirnya dia malas mempedulikannya, melihat di sampingnya ada sebuah kursi, dia langsung berjalan menuju kursi itu dan duduk.

“Aku sedang bicara denganmu! apa kamu bisu? apa kamu tidak tahu bagaimana menjawabnya?”

Tika Luo sekalinya melihat, dia langsung kesal.

Dia adalah orang yang melihat langsung kalau sutradara memecat Tifanny dari tim aktris. Saat ini melihat Tifanny Wen seperti ini, dia berkata sambil mengejek: “Apa mungkin, kamu tahu lokasi pengambilan adegan hari ini, jadi kamu datang untuk merebutnya, dan kamu memohon pada sutradara untuk memenuhi permintaanmu? bukankah waktu itu kamu berpura-pura berjalan dengan sangat angkuh? kenapa beberapa hari tidak bertemu, tidak bisa menahan keangkuhanmu itu?”

Tika Luo juga tidak takut perkataannya itu didengar oleh orang lain.

Lagipula, orang yang dia lecehkan ini adalah orang yang hampir tidak memiliki kedudukan di dunia hiburan.

Kebanyakan orang yang lainnya juga bersikap menjilat pada Juwita Wen, termasuk Tika Luo.

Tidak salah lagi, saat masalah dia melecehkan Tifanny Wen ini terdengar sampai telinga Juwita Wen, Juwita Wen pasti akan semakin memperhatikan dia dan selalu membawa dia di sampingnya.

Tika Luo menggunakan cara dan perkataan ini sangat tidak bisa ditutupi kalau dia melakukan ini demi menjilat Juwita Wen.

Sedangkan orang-orang di sekelilingnya, kebanyakan dari mereka tidak tahu kalau Tifanny Wen tidak dipecat sama sekali.

Setidaknya sebagian kecil para staff karyawan beberapa hari yang lalu telah melakukan pengambilan adegan trailer untuk Tifanny Wen, sejak awal saat masa pengambilan adegan trailer mereka sudah tahu masalah Tifanny Wen, saat ini tatapan mereka terkunci tajam dan simpati pada Tifanny Wen melihat Tika Luo, tapi mereka tidak ikut campur memotong pembicaraan Tifanny Wen dan Tika Luo.

Karena ada keributan, semua orang pun ingin melihat.

Mereka ingin melihat bagaimana Tika Luo ini sebentar lagi“Dipermalukan”.

Saat Putri Bai tiba di lokasi, kebetulan dia mendengar Tika Luo sedang mengeluarkan kata-kata ejekan itu.

Dia berjalan dari arah depan, sekalinya melihat kondisi itu, dia langsung melihat ke arah Tifanny Wen yang sedang duduk di kursi sambil menundukkan kepala dan diam-diam menggigit sepotong mantou (semacam bakpau).

Tifanny Wen hari ini tidak sarapan di rumah, dia langsung membeli sarapan di luar. Alasannya: Kemarin malam dia menghafal naskah skenario sampai larut malam, bangunnya kesiangan, sarapan yang sudah disiapkan Tuan Mu juga tidak sempat dia makan di rumah, jadi dia membeli 2 mantou dan bubur kacang.

Meskipun sederhana, tapi ini adalah sarapan pagi yang pas dan yang paling dia suka.

Tifanny Wen saat ini masih tidak mempedulikan Tika Luo, dia hanya menundukkan kepala sambil memakan mantou, seolah makanan yang ada didalam mulutnya itu adalah makanan paling lezat sejagat raya.

Tika Luo merasa sangat kesal hingga wajah dan telinganya memerah melihat perlakuan dia terhadapnya, pipinya hampir melengkung, “Heh? Tifanny. Kamu sebenarnya mendengarkan aku bicara tidak? apa kamu bisu? kalau bisu langsung segera diobati!”

Saat itu Tifanny Wen kebetulan sudah selesai memakan mantou yang ada di tangannya. Barulah dia mengelap mulut, lalu dia menengadahkan kepala dan berbicara, “Saat makan tidak boleh bicara, itu adalah sebuah didikan.”

Perkataannya itu bermakna bahwa aku memiliki pendidikan. Kamu mengajak ngobrol orang lain yang sedang makan, itu artinya kamu tidak mengerti aturan pendidikan. Orang seperti itu adalah salah satu orang yang tidak memiliki pendidikan!

Putri Bai mendengar itu langsung tertawa.

Gadis ini, kenapa bisa tidak menghiraukan orang begitu sadis?

Kenapa bisa membenci orang begitu tanpa ampun!

Tidak mengeluarkan kata-kata kotor!

Identitas Putri Bai yang sebenarnya, tidak banyak orang yang mengetahuinya.

Banyak orang yang merasa aneh kalau hubungan dia dengan sutradara ternyata sangat baik, tapi mereka tidak tahu identitas dia yang lain.

Putri Bai sebenarnya pada hari biasanya sangat sibuk, hari ini dia datang ke lokasi syuting, pertama karena memiliki harapan besar terhadap kondisi syuting karyanya ini, dan dia ingin datang untuk melihatnya langsung.

Alasan kedua: Hari ini adalah hari jumat! dia harus mengundang Tifanny Wen datang ke rumah Keluarga Mu pada hari minggu untuk makan bersama.

Hari ini, dia datang membawa sebuah tugas.

“Apa sekarang kamu sudah selesai makan? sudah selesai makan tapi kenapa masih belum angkat kaki juga? nanti jika kamu mempengaruhi suasana hati Juwita, dia tidak senang melihatmu, tidak bisa memerankan acting dengan baik, apa kamu sanggup menanggungnya?”

Tika Luo sangat marah, dia berubah semakin emosi, bahkan kata“Angkat kaki”pun sudah dilontarkannya.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu