Cinta Setelah Menikah - Bab 211 Oh Tuhan (2)

Ternyata, beberapa menit yang lalu, dia menerima sebuah pesan. Pesan itu di kirim dari nomor “Febby Wen”. Memberi tahunya, nanti jika ada suara di luar, langsung membuka pintu dan ikut pergi bersama se-gerombol orang.

Bukankah ini, sekarang mereka bertiga sedang mendengar suara.

Hanya saja, sekarang suaranya memang terdengar besar. Tapi mereka tidak berani membuka pintu.

Bagaimana pun, di luar pintu masih di jaga oleh se-gerombol mafia. Jika sembarangan di buka, dan membuat mafia marah, bagaimana jika mereka langsung memukulnya?

“sebenarnya aku, tidak tenang karena pesan yang di kirim Febby Wen ini. Coba kamu katakan perempuan yang seumuran denganku? Apakah dia bisa menyelamatkan orang? Mereka adalah mafia, jika kita membuat mereka marah kita akan di hajar dan di permalukan, jadi aku rasa sebaiknya kita lapor polisi saja, jika tidak…..” Regina Qiu tidak tenang, berpikir tentang mafia yang seram dan tidak berani membuka pintu.

Sedangkan, tiba – tiba terdengar suara, dia masih belum berbicara, pintu, sudah terbuka.

Di buka oleh Luna Jiang.

Perempuan yang terlihat manis ini, tidak sekhawatir Regina Qiu, justru dengan senang membuka pintu, dan kepalanya sudah melihat ke luar.

Sejak di culik sampai sekarang, perempuan ini, tidak hanya tidak panik, justru masih terlihat senang, sangat jelas, dia menyukai ketegangan seperti ini.

“sedang apa? Cepat masuk!”

Begitu pintu terbuka, lelaki berpakaian hitam langsung melihat ke dalam, raut wajahnya terlihat gelap, langsung menutup pintu, mendorong kepala Luna Jing untuk masuk.

Sedangkan….

Sepertinya dia sudah terlambat, perempuan ini sudah mengeluarkan kepalanya untuk melihat keadaan. Melihat lelaki berpakaian hitam ini membalikkan kepala, dia langsung berteriak: “heh heh heh, apa yang kalian lakukan di sini? Di sini ada tiga orang sedang berhubungan yang bisa kalian lihat, bagaimana jika kalian lihat ke arah sini? Ada di kamar aku di sini.”

Puuuu…..

Lelaki berpakaian hitam yang tadi ingin menutup pintu, tiba – tiba ingin muntah darah, raut wajahnya begitu gelap.

Karena perempuan ini berteriak dengan kencang, bukankah, se gerombolan orang itu, tiba – tiba langsung melihat ke arahnya, melihat ke arah Luna Jiang.

Maka….

Tangan lelaki berpakaian hitam ini memegang gagang pintu, tiba – tiba tercengang, entah harus menutup pintu, atau tidak.

Alasannya karena….

Jika orang yang entah mengapa muncul di sini, jika orangnya hanya sedikit mereka bisa saja tidak mem-pedulikannya. Justru mereka bisa balik mengomeli mereka. Tapi sekarang keadaannya berbeda, mereka ada 20 orang, sedangkan sekarang yang berjaga di sini, hanya ada 6 orang.

6 orang ini tidak bisa bertarung dengan mereka yang jumlahnya lebih baik, meskipun bisa, tapi mereka tidak bisa bertindak sembarangan karena ada banyak orang.

Meskipun bisa bertindak di pulau Nanqiong, tapi juga belum ada di tahap mereka bisa berbuat seenak hati.

Ada begitu banyak orang, di antara mereka masih ada yang memegang kamera. Identitas mereka sebagai mafia juga tidak berani di sebutkan.

“a? benar ada gambaran yang sebagus itu? masih orang asli? Bagaimana mungkin?”

Tiba – tiba mendengar suara Luna Jiang, reporter yang melihat ke arah perempuan itu terkejut, tiba – tiba berkata, dengan tidak percaya.

Tidak percaya?

Tentu saja tidak membuat kalian percaya!

Ini hanya untuk memancing kalian melihat ke arahnya saja!

Luna Jiang berpikir seperti itu! saat ini sudah memelototi mafia yang tidak berani menutup pintu itu, lalu, dua orang lain yang ada di kamar itu mengikutinya mendorong pintu itu, pintu terbuka, ketiganya sudah keluar.

“hehehe! Tidak apa! Hanya bercanda!” setelah keluar, Luna Jiang tersenyum dengan manis, lalu berkata kepada reporter.

Lalu, memelototi preman yang tidak berbuat apa – apa di depan orang banyak ini, meletakkan tangannya di belakang, lalu maju Beberapa langkah.

Baru maju Beberapa langkah, langkah Luna Jiang terhenti, matanya membesar, tangannya menutup mulutnya, dengan tidak percara berteriak “a”.

Suara itu, benar – benar bisa membuat telinga pecah!

“a Tifanny Wen!” Luna Jiang terus berteriak!

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu