Cinta Setelah Menikah - Bab 268 Tifanny Wen? Menarik Perhatian? (1)

Dia masih belum menjelaskan apapun kepada dirinya!

Tifanny Wen kesal, lalu melihat jam, dia merasa bahwa waktu sarapan pagi masih belum terlewati. Dia sedang berpikir, Yansen Mu mungkin pergi ke ruang makan terlebih dulu. Karena dia bangun terlalu pagi, mungkin dia sekarang sedang menemani ayah Mu. Setelah selesai mencuci muka dan menggosok gigi, Tifanny Wen pun turun ke lantai bawah, dia mendengar perkataan ayah Mu: “Yansen meninggalkan pesan bahwa dia ada urusan yang harus diselesaikan, 2 hari ini dia mungkin tidak akan pulang.”

“Iya?” Tifanny Wen termangu, dia melihat ayah Mu mengerutkan alis dengan sangat erat, paasti dia juga tidak senang. Tetapi kemudian dia berkata lagi: “Jika Yansen tidak memiliki urusan yang sangat darurat, tidak mungkin dia tidak menemani kita sarapan pagi. Dia kemarin sudah mengatakan kepada pelayan mengenai sarapan pagi yang akan kita makan dan sebagainya, pagi hari ini malah melihat pesan yang ditinggalkannya.”

Apakah ayah Mu ini sedang mewakili Yansen Mu memberikan penjelasan padanya?

Tifanny Wen menganggukkan kepala, dia juga berpikir, jika Yansen Mu tidak memiliki urusan yang darurat, tidak mungkin dia tidak bisa menemani ayahnya sarapan pagi.

Hanya saja.................kapan dia pergi?

Faktanya.......................

Yansen Mu memang pergi dengan terburu-buru. Sekitar pukul 4 dini hari, dia menerima panggilan telepon dari Ardi Xu, lalu dia segera pergi.

Dia awalnya ingin meninggalkan pesan untuk Tifanny Wen. Tetapi dia berpikir kembali.............meninggalkan pesan, tidak baik juga jika dia tidak menjelaskan secara detail untuk apa dia pergi. Dia merasa dirinya sedang membohonginya jika mengatakan bahwa dia pergi mengurus pekerjaan..............karena, urusan yang akan dia selesaikan adalah urusan yang berhubungan dengan tugasnya itu. Lalu, pada akhirnya, dia hanya meninggalkan pesan untuk ayah Mu.

Saat Tifanny Wen sedang berpikir apakah kemarin Yansen Mu langsung segera pergi setelah Yansen Mu pulang dan bahkan dia tidak tidur di kamar, tiba-tiba teleponnya berdering, Wilson Xu meneleponnya.

“Fanny, hasil pemeriksaan dari dokter tersumpah ini sudah aku kirim ke email kamu. Perlu membocorkan ini kepada Queenie Si?”

“Tidak perlu, tunggu acara wawancara terbuka saja, aku akan membocorkannya.”

“Baiklah.”

Setelah Tifanny Wen selesai melakukan panggilan telepon dengan Wilson Xu, dia segera menelepon Gina Si.

“Kemarin malam penampilanmu sangat bagus.” ucap Tifanny Wen.

“Fanny, kemarin itu salahku, jika aku tidak pingsan, juga............”

“Tidak masalah. Diselesaikan terlambat sedikit juga sama saja, asalkan bukti kamu cukup kuat.”

“Tetapi, Fanny, cerita lengkap seri album lagu《Putri Raja》yang aku jelaskan kepada mereka ini, apakah akan ada orang yang berpihak padaku?”

“Kamu tidak tegang saja sudah cukup bagus.” Tifanny Wen terlihat tenang: “Persiapkan dulu, lusa kamu ikut aku hadir di acara wawancara terbuka para reporter.”

“Hah..........” intonasi bicara Gina Si seolah takut, “Acara seperti itu, aku................”

“Bukankah penampilan kamu kemarin itu sangat bagus?”

“Itu karena aku mendengarkanmu, menganggap itu hanya sebagai konser musik. Tetapi kamu lihat, sekalinya juri bertanya padaku, aku langsung tegang. Aku..................”

“Tidak masalah jika kamu merasa tegang. Asalkan kamu bisa mengatakannya, maka itu sudah cukup bagus.” ucap Tifanny Wen sambil menenangkannya.

Gina Si: .....................

Setelah panggilan telepon mereka berakhir, Tifanny Wen mengembalikan layar handphone-nya ke nomor telepon Yansen Mu. Setelah bergumam dengan perasaan kesal, dia merasa sedikit berambisi untuk menekan dan mencoba menelepon Yansen Mu, dia ingin mengetahui apakah Yansen Mu masih berani mematikan handphone-nya.

Tidak disangka, ternyata saat ini panggilan teleponnya berdering.

Aldric Long meneleponnya.

Hati Tifanny Wen bergetar, lalu dia menerima panggilan telepon itu.

“Adik kelas...............” suara Aldric Long langsung terdengar dengan sangat cepat.

“Iya. Kakak kelas.” jawab Tifanny Wen.

“Kamu dengan Tuan Mu.............” suara pria ini terhenti sejenak, kemudian memutar topik perbincangan sambil mendeskripsikan: “Febby adalah kekasih Tuan Mu, kenapa kamu masih.............”

“Kakak kelas, sebenarnya aku.................”

Tifanny Wen berpikir, barusan dia ingin menjelaskannya.

Tidak disangka, handphone-nya saat ini tiba-tiba mati.

Baterai habis!

Tifanny Wen: .....................

Fakta membuktikan, saat seseorang terkena sial, sesuatu yang sial pun pasti akan mengelubunginya.

Tifanny Wen kesal, dia berpikir apakah sebaiknya dia mengganti handphone untuk mengirim pesan padanya. Tetapi jika dipertimbangkan kembali, masalah ini tidak bisa dijelaskan di telepon. Dia mempertimbangkan, kemudian dia langsung mengganti handphone dan mengirim sebuah pesan untuk Aldric Long: “Ganti hari untuk janjian bertemu, baru aku jelaskan lagi, nantinya kamu pasti akan mengerti.”

Saat pesannya berhasil dikirim, Aldric Long malah sedang melakukan panggilan telepon dengan Yansen Mu.

Dia sudah menahan pertanyaan ini dengan sangat lama hingga mengelubungi hatinya dan mengganggu pekerjaannya, dia merasa gambaran hubungan Tifanny Wen bersama Yansen Mu sedang membara.

Tetapi, dia selalu merasa, jika ini dialami oleh orang lain, maka dia tidak pantas untuk ikut campur.

Memang tidak pantas untuk ikut campur!

Tetapi hari ini dia sudah tidak tahan lagi, kemudian dia menelepon Yansen Mu dan menanyakan hal ini.

Tifanny Wen tidak menjawab. Maka dia pun langsung menelepon Yansen Mu.

Meskipun bisa dikatakan bahwa hubungan dia dengan Yansen Mu terbilang sangat tidak baik.

“Halo.” Tidak disangka, Yansen Mu ternyata menjawab teleponnya.

“Tuan Mu, aku rasa kamu tahu tujuanku meneleponmu.” ucap Aldric Long.

“Fanny adalah wanitaku, dia sangat suka berada bersamaku, apa urusannya dengan kamu, tolol?” jawab Yansen Mu.

Aldric Long merasa Yansen Mu yang bersikap angkuh ini tidak akan bisa mengatakan kata-kata kotor, tetapi sekarang pertama kalinya dia mendengar Yansen Mu mengatakan kata yang sedikit kotor.

Setelah selesai bicara, sambungan telepon pun terputus.

Raut wajah Aldric Long tidak berubah, tetapi kelembutan di balik matanya ini menyiratkan perasaan yang sedikit kecewa.

Aldric Long meletakkan handphone, lalu tiba-tiba menundukkan kepala melihat ke arah layar komputer yang sedang menampilkan beberapa foto.

Foto itu dikirim oleh seorang reporter yang memiliki hubungan yang sangat baik dengannya. Waktu itu, dia mengatakan bahwa dia memotret “Hal menarik” mengenai kakak dari Febby kekasihnya ini.

Kakak Febby? bukankah dia adalah Tifanny Wen?

Waktu itu Aldric Long langsung bertanya padanya.

Kemudian, teman reporternya itu mengirimkan foto ini kepadanya. Bahkan ada video juga.

Sekalinya dia melihat..............

Mengerti!

“Tidak menyangka kan! Tifanny Wen adalah seorang penggoda. Lihat trik penggoda ini, dia tidak mengendarai mobilnya sendiri, lalu berpura-pura jatuh sambil memperlihatkan ekspresi yang sangat kasihan agar menyentuh hati seseorang, lalu dia langsung naik ke mobil seorang konglomerat ini. Kamu tebak seorang konglomerat ini siapa? kami sudah menyelidikinya, dia adalah seorang Tuan Muda dari keluarga Mu. Hebat kan! semua orang mengatakan bahwa Tifanny Wen dengan Tuan Mu ini sangat dekat, tetapi hanya teman, menurut pandanganku, darimana Tifanny Wen ini menganggap dia sebagai teman, sudah jelas bahwa tindakannya ini adalah ingin memikat hati Tuan Mu untuk tidur bersamanya.”

Tiba-tiba Aldric Long menerima sebuah pesan QQ dari seorang teman reporter.

Aldric Long mengerutkan alis saat melihat pesan ini, ekspresi wajahnya terlihat tidak senang.

Dia yang memiliki sikap yang sangat sopan dan lembut ini, untuk pertama kalinya dia tidak membalas pesan.

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu