Cinta Setelah Menikah - Bab 27 Cincin Berlian, Jatuh Cinta Sekali Bertemu (1)

Tiffany ada disini, maka perkataan dirinya tadi.......

Raymond juga tercengang, tatapannya terhenti diwajah Tiffany yang cantik, dia terlihat sedikit tegang.

dia juga ada disini?

Pikiran Raymond sedikit kacau, dia berpikir bahwa dirinya pasti harus putus dengan Tiffany, Tiffany seharusnya mengetahui sedikit hal.

namun beberapa hari belakangan ini, wanita ini sedikit aneh, tidak hanya kembali kedunia hiburan secara diam-diam, bahkan dia tidak datang ke Sentum Hotel hari ini.

Dan sekarang malah muncul sendiri disini dan melihat semua situasi tadi.

"Tiffany, apakah kamu sudah putus dengan Direktur Raymond 5 hari yang lalu, apakah karena sifatmu yang buruk yang mengakibatkannya?"

"Nona Tiffany, apakah kamu akan merestui Juwita dan Direktur Raymond?"

sekali bertemu dengan Tiffany, mereka semua tentu saja mempertanyakannya.

mendengar pertanyaan ini, tatapan Tiffany sedikit seram, dia terlihat menyindir, "Aku memang sudah putus dengan Direktur Raymond."

Perkataan ini membuat semua orang berpikir, memang benar seperti kara Direktur Raymond.

Raymond dan Juwita sedikit tercengang.

dan Tiffany melanjutkannya dengan santai, "Waktu putus itu adalah sekarang, Direktur Raymond, kita putus saja."

Waktu putus adalah sekarang!

maksud perkataannya adalah......

membantah perkataan Juwita dan Raymond sebelumnya, 5 hari yang lalu tidak putus, Juwita adalah pelakor, Tiffany malam ini baru tahu bahwa pasangannya selingkuh, jadi saat ini dihadapan semua orang, dia sedih dan mengatakan putus.

Tatapannya tulus, dalam matanya terlihat kekecewaan, dia tidak terlihat sedang berbohong.

dan kedua orang yang tidak tahu malu itu juga tidak terlihat tegang.

ini.........mereka sama sama memegang teguh perkataan mereka, seketika orang-orang tidak bisa membedakan yang mana yang benar, mereka saling menatapi, setengah percaya dan setengah curiga, mereka tidak tahu siapa sebenarnya yang benar.

Disaat ini, Juwita langsung berkata, "Adik, maafkan aku, kamu baru saja putus dengan Direktur Raymond 5 hari yang lalu, dan aku langsung bersama dengannya secepat ini memang tidak baik, namun bagaimana bisa kamu membalikkan pernyataan didepan begitu banyak orang, jelas-jelas kamu sudah putus 5 hari yang lalu, kamu malah marah hingga pergi interview untuk karakter Erin, aku tahu aku salah, aku bisa memberikan karakter ini kepadamu, tapi aku......juga tidak bisa melihat dirimu membalikkan fakta."

Perkataan ini.....

Karakter Erin diberikan oleh Juwita kepada Tiffany?

Tampangnya membuat orang lebih percaya kepada Juwita lagi, dan berpikir, Juwita memang mencarikan sebuah sebab yang sangat bagus mengapa Tiffany tiba-tiba interview untuk karakter Erin, dengan begitu, Tiffany kembali kedunia hiburan juga mirip karena dia telah putus.

"wanita ini memang punya potensi untuk menjadi pengarang."

Diluar kerumunan, Yansen memegang telepon dan menatapi kerumunan beberapa saat.

dia sudah selesai menelepon dari tadi, hanya saja dia melihat Raymond dan Juwita, dia tidak terburu-buru untuk kembali mencari Tiffany.

Jika tidak, Jika ada yang menyadari bahwa disamping Tiffany ada seorang lelaki yang mengikutinya, itu akan berdampak buruk baginya.

Dia berusaha untuk terlihat biasa saja, tatapannya menyapu kejadian tadi, dia melihat semua yang tejadi tadi, rasa tidak peduli terlihat diwajahnya, dia terlihat menyindir.

Munafik!

Tapi memang sedikit menjebak, jika tidak wanita di rumah itu juga tidak akan separah itu.

Tatapannya menyapu kearah Tiffany, wanita ini memang kecewa dan sedih namun tetap tidak takut dan panik, sama sekali tidak lost control karena marah, dia juga sedikit memujinya.

Wanita itu lumayan bisa menahan marah.

Dia menundukkan kepalanya, Yansen tiba-tiba mengeluarkan teleponnya yang lain, dia mengirim sebuah pesan multimedia ke Tiffany menggunakan nomor baru, bersamaan dengan itu, dia langsung menggunakan akun kecilnya untuk menelusuri Weibo dan menemukan 'Suara Hiran Nasional', dan mengirimkan pesan kepadanya.

isi dari kedua pesan itu adalah traksaksi Raymond dan Juwita menyewa kamar Sentum Hotel.

sekarang diinternet hanya ada foto mesra, masih belum ada catatan transaksi.

sekarang dipublikasikan adalah sebuah kesempatan yang tepat untuk membuat mereka malu.

didalam catatan itu, kedua orang itu dari 3 tahun yang lalu terus saja menyewa kamar Sentum Hotel dalam waktu yang berdekatan, dan biasanya kamarnya dekat.

meskipun hanya perlu satu kamar saja sudah cukup, tapi karena identitas khusus Juwita, dia tentu saja akan dikenali oleh petugas hotel, jadi kebanyakan waktu dia selalu menyewa kamar yang lebih untuk menutup dari orang lain.

Jika sekali atau beberapa kali berada diwaktu yang sama dan menyewa dihotel yang sama, itu masih wajar.

Tapi bagaimana jika ratusan kali, kedua orang berada dihotel yang sama, dan hampir watu yang bersamaan, dan menyewa dikamar yang berdekatan, orang bodoh saja juga bisa mengetahui hubungan mereka.

Ding Dong??

sekali mendengar pesan dari teleponnya, Tiffany juga tidak buru-buru untuk menjelaskan.

melihat pesan dan mengangkat telepon tepat waktu adalah kebiasaannya dari dulu.

Dia lalu memainkan teleponnya seolah tidak ada orang lain, dia seolah tidak mendengarkan perkataan Juwita, seolah dia saja tidak mau menjelaskannya.

Didepan dua orang yang tidak tahu malu ini, apa lagi yang harus di jelaslan? tidak ada gunanya.

Kalau begitu lebih baik pikirkan bagaimana cara keluarkan bukti untuk membuktikan perkataannya tidaklah bohong, ketika itulah barulah itu membuat mereka malu.

Tiffany berpikir seperti itu.

Namun bukti....dia sekarang tidak memilikinya, tapi tidak berarti dikemudian hari dia tidak bisa memilikinya.

namun yang berada diluar dugaan adalah.....