Cinta Setelah Menikah - Bab 301 Dia Lebih Jago Berkelahi Dibandingkan Aku, Ruangan No 408............(1)

Saat ini melihat suasana seperti ini, sepenuhnya tidak ingin tetap tinggal disini.

Apakah ini pilihan terbaik dari ayah?

Nona Jiang cocok untuknya?

Saat Baim Su sedang memegang pegangan pintu dan bersiap untuk pergi, tiba-tiba terdengar suara teriakan “A” dari belakang dia.

“Baim, aku juga ingin pergi, ajak aku pergi.”

Setelah berteriak, Luna Jiang sudah sepenuhnya merubah sikapnya, lalu segera berkata.

Dia sudah menyadari semakin lama masalah ini seolah ada sesuatu yang mengganjal.

Karena beberapa orang ini sudah mulai semakin kurang ajar.

Fanny tidak mungkin begitu tidak mengerti batasan diri.

Sehingga, tidak mungkin jika Fanny menyuruh beberapa orang ini datang kemari.

“Lepaskan! kalian ingin melakukan apa?”

Luna Jiang berkata dengan sinis.

Saat ini tubuh Baim Su gemetar, dia juga menyadari ada sesuatu yang mengganjal.

Sekalinya dia menengok ke belakang, dia melihat Luna Jiang saat ini sudah dihempaskan ke sofa, keadaannya sangat tragis. Luna Jiang menutupi tubuhnya seolah terlihat sedang memberontak, bagaimana mungkin wajahnya yang manis itu memperlihatkan sedikit rasa menikmati, wajahnya ini jelas terlihat sedang memperlihatkan ekpresi terkejut.

Baim Su mengerutkan alis, sedang melakukan apa ini?

Dirinya yang menyuruh orang ini datang kemari, bagaimana mungkin dia tidak bisa mengalahkannya?

“Pergi!”

Tentu saja Baim Su bukanlah orang yang bodoh, dia bisa menduga bahwa ekspresi Luna Jiang saat ini tidak sedang berpura-pura. Dia melepaskan tangannya yang sedang memegang pegangan pintu, lalu segera menerobos ke hadapan Luna Jiang, dia bergumam sinis setelah melihat 7 atau 8 orang ini tidak menurutinya, tiba-tiba dia menendang salah seorang dari mereka dengan satu kakinya.

Orang yang ditendang itu terlihat kebingungan, dia menutupi bagian yang ditendang tadi, tiba-tiba dia tidak tahu harus berbuat apa. Sedangkan 6 orang lainnya tiba-tiba menghentikan serangannya, lalu menengokkan kepala melihat ke arah Baim Su, mereka semua terkejut sejenak, bahkan tidak sempat melakukan serangan balik.

Ini...................

Kenapa tamu ini tidak bisa diajak bekerjasama?

Apalagi semuanya adalah tamu mereka, mereka pun tidak tahu harus bagaimana menghadapi sikap seperti ini.

Bukankah menyuruh mereka datang kemari adalah niat wanita dan pria ini?

Orang yang sedikit pintar pasti sudah mengira masalah yang terjadi secara keseluruhan. Sepertinya beberapa orang di luar sana memerintahkan mereka untuk memotret bukan hanya dijadikan sebagai kenang-kenangan, tetapi untuk “Maksud lain.”

Hanya saja, mereka merasa bersalah terhadap 2 tamu ini demi uang 2 milyar dan menuruti perintah dari orang luar itu?

“Ini...............kita masih ingin menyerang tidak?” tanya salah seorang dari mereka.

“Serang. Kita tidak bisa menanggung kesalahan pada orang luar.” ucap seorang dari mereka sambil memerintah, kemudian dia mendekati komplotannya dan berbisik ke telinga mereka: “Aku mengenal Tiara Han si orang luar yang memerintahkan kita, dia adalah adik perempuan dari wakil ketua mafia elang hitam, kita tidak bisa menanggung kesalahan padanya.”

Sekalinya perkataannya ini diucapkan, 7 pria ini saling berpandangan, kemudian berkata dengan serempak: “Sebaiknya atasi pria ini dulu.”

Setelah selesai bicara, mereka satu per satu mengelilingi Baim Su, kepalan tangannya sudah terangkat, lalu langsung menghantamkan kepalan tangannya itu untuk menyerang Baim Su. Mereka jago berkelahi. Itu terlihat dari otot pada tubuh mereka.

“A.....................”

Saat Luna Jiang melihat suasana seperti ini, raut wajahnya semakin buruk berpuluh-puluh kali lipat dibanding sebelumnya.

Dia tidak akan mempersulit “Seorang cendekiawan” ini dipukuli hingga masuk ke rumah sakit kan?

“Fanny....................”

Luna Jiang merasa tegang, saat itu juga dia hanya bisa berteriak sebisa mungkin. Kemudian buru-buru berdiri dan bersiap pergi ke ruangan sebelah untuk mencari bala bantuan.

Fanny sepertinya memang jago berkelahi, suruh dia untuk datang membantu!

Tetapi, apa yang sebenarnya terjadi, 7 pria ini ingin berbuat apa?

Setelah berdiri, dia buru-buru membuka pintu dan pergi ke ruangan sebelah untuk mencari bala bantuan.

“Fanny, terjadi masalah....................”

Untungnya Fanny ada di ruangan sebelah, Luna Jiang hanya mengeluarkan waktu tidak lebih dari 30 detik untuk membuka pintu ruangan sebelah dan berteriak.

Ruangan 407, raut wajah Tifanny Wen dan Melly langsung berubah, tidak perlu Luna Jiang menyelesaikan perkataannya, mereka pun satu per satu menerobos masuk ke ruangan 406.

Sekalinya masuk ke ruangan 406, Tifanny Wen langsung melihat suasana yang sangat tragis didalam ruangan itu.

Saat ini, 7 pria yang memakai baju ombang-ambing ini sedang berteriak “Aiya aiya”

Saat itu juga, pria yang tergeletak di lantai itu berteriak sambil memohon ampun.

Di hadapan mereka adalah seorang pria yang memakai jas dengan wajah seram sambil menundukkan kepala, kemudian mengulurkan tangan sambil menepuk debu di atas jasnya dengan gerakan yang sangat memukau, lalu dia memaki dengan suara pelan, “Bodoh! benar-benar menyusahkan!”

“Su............Baim Su.” Tifanny Wen mencibirkan sudut bibir, tiba-tiba dia terdiam.

Ini................dia bukanlah pasangan yang dijodohkan untuk Luna Jiang kan?

Tetapi, terjadi masalah?

Sepertinya dia dan Melly juga tidak perlu berbuat apapun!

Luna Jiang termangu.

Dia saat ini sedang berdiri di depan pintu ruangan 406, ternyata perkelahian ini sudah terselesaikan dengan waktu yang begitu sangat cepat, dia melihat 7 pria didalam ruangan ini semuanya tergeletak di lantai, seketika itu juga dia melihat ke arah Baim Su dengan wajah yang menyiratkan rasa sangat tidak percaya. Ini...............begitu cepat? begitu bengis?

Kelihatannya dia adalah seorang pria yang manja, ternyata dia begitu jago berkelahi?

“Waw..............” Regina Qiu lebih terkejut melihat suasana ini, “Kamu...........bagaimana mungkin kamu pertama kali dijodohkan dengan begitu banyak orang.”

Tifanny Wen: ....................

Luna Jiang: ...........................

“Apa yang terjadi? kenapa begitu banyak pria?”

Tifanny Wen saat ini langsung menanyakan pokok permasalahannya.

Novel Terkait

Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu