Cinta Setelah Menikah - Bab 286 Aku Beri Waktu 15 Menit Untuk Mempertimbangkan....

"Itu... dia memberikanku uang banyak sekali. Empat kali lipat." Ucap Tifanny Wen.

"Dia bersedia memberinya."

Tiba-tiba Tifanny Wen mendengar suara Yansen Mu aneh.

Setelahnya, telepon terputus.

Beberapa saat kemudian, ada kiriman sebuah foto di ponsel Tifanny Wen. Di foto tersebut adalah akun bank milik Aldric Long.

Tifanny Wen melihatnya lalu melipat bibirnya, membalik tubuhnya lalu mengirim kembali saldo uang di kartunya ke akun bank Aldric Long. Setelahnya Tifanny Wen berpikir sebentar lalu membalas pesan Yansen Mu: "Tuan Mu, sungguh beruntung ada dirimu..."

"Baguslah kalau kamu tahu."

Yansen Mu membalas: "Tunggu sebentar, sebentar lagi sampai."

Tifanny Wen tahu yang dimaksudkan Yansen Mu adalah menjemput dirinya, setelah membalas 'Ya', Tifanny Wen menunggu dengan sabar.

Hari ini Tifanny Wen tidak menyetir sendiri. Tifanny Wen memakai wajah aslinya kembali, alat kamuflase di wajah Tifanny Wen saat ini hanyalah kacamata hitam besar dan sebuah topi.

Saat ini Tifanny Wen sedang berada di sudut gang yang terpencil, menundukkan kepala. Sebenarnya Tifanny Wen masih sangat khawatir dirinya dikenali orang.

Beberapa saat kemudian...

Tifanny Wen memperkirakan kalau mobil Yansen Mu pasti sudah tiba.

Baru Tifanny Wen memberanikan diri melihat sekeliling.

Hm hm! Sungguh ada satu mobil yang tiba, tetapi mobil itu bukan mobil Yansen Mu.

"Tifanny, sudah lama tak bertemu." Pria di dalam mobil tiba-tiba mengeluarkan kepala, menyapa Tifanny Wen.

Tifanny Wen: ....

"Maaf, aku tidak mengenalmu."

Tifanny Wen langsung ingin pergi.

Tifanny Wen tidak ingin banyak bicara dengan orang di dalam mobil itu.

Mobil yang berhenti di dekatnya adalah mobil Jeremy Fan.

Tapi orang yang dibawa pria itu tidak banyak. Selain pria itu sendiri, pria itu hanya membawa satu supir.

Tapi identitas supir Jeremy Fan pasti tidak sesederhana itu.

"Tidak kenal? Kita sudah melewati banyak hal, bagaimana bisa tidak kenal?"

Jeremy Fan turun dari mobil, tiba-tiba langsung menghalangi Tifanny Wen. Jeremy Fan mengangkat alisnya, bertanya dengan senyum tipis.

Tidak kenal?

Hehe! Tapi Jeremy Fan merasa wanita di depannya memiliki kesan yang sangat dalam!

Membiarkan wanita ini membakar bar yang ditinggalkan kakeknya untuk dirinya.

Dulu, wanita ini masih berani mengancamnya!

Sampai membuat teman-temannya mengejek dirinya sampai sekarang.

"Apa yang ingin kamu lakukan?"

Tifanny Wen ingin kabur, tapi sadar di depannya berdiri Jeremy Fan dan di belakanganya berdiri 'supir' Jeremy Fan.

Walaupun sudah begitu lama memori Tiffany Wen terasa blur, tapi terkait hal besar, Tifanny Wen masih mengingatnya dengan jelas. Pria di hadapannya seperti... datang dengan niat buruk.

"Maukah kamu berkencan denganku? Aku akan membawamu pergi makan." Ucap Jeremy Fan.

"Maaf, seharusnya kamu tidak lupa, aku adalah wanita milik tuan Mu. Makan bersamamu? Rasanya tidak cocok."

Ucap Tifanny Wen.

Tifanny Wen menekan nada suaranya ketika mengucapakan 'wanita milik tuan Mu'.

Memiliki hubungan dengan Yansen Mu, Tifanny Wen tidak takut dengan Jeremy Fan.

Bagaimanapun juga, beberapa kali sebelumnya bersama pria ini, Tifanny Wen dapat melihatnya. Orang ini... sangat takut dengan Yansen Mu.

Tetapi...

Kali ini yang membuat Tifanny Wen terkejut adalah, Jeremy Fan tersenyum tampak sama sekali tak peduli, "Tapi aku ingin mengencani wanitanya, menurutmu bagaimana?"

Tifanny Wen: ....

"Kalau kamu bukan wanitanya, aku tidak mungkin masih ingin mengencanimu."

Tifanny Wen:  .....

"Bagaimana kalau kamu cukup mengikutiku? Aku melihat sikapmu membereskan masalah, itu cukup cocok sebagai nyonya dari kepala geng. Latar belakang... keluarga Mu, tidak cocok denganmu. Tunggu saja, aktris sepertimu menjalin hubungan dengan Yansen Mu, berdasarkan latar belakang pria itu, cepat atau lambat kamu akan terlibat sebuah insiden."

Tifanny Wen: ....

"Jadi kamu datang untuk membuat seseorang terpuruk?"

"Pintar, itu maksudku." Ucap Jeremy Fan.

Selesai bicara, Jeremy Fan melirik ekspresi mata Tifanny Wen, tapi Jeremy Fan malah melihat Tifanny Wen mengabaikan ucapannya, sama sekali tidak ada respon, Tifanny Wen malah langsung melewatinya, bersiap pergi.

Jeremy Fan terkejut.

"Kamu tidak bersiap untuk kencan?" Jeremy Fan tersenyum, tapi tidak buru-buru, setelah bertanya seperti itu, Jeremy Fan melambaikan tangannya ke 'supir' nya, lalu berkata: "Bawa kakak ipar naik ke mobil."

Kakak ipar?

Ketika mendengar panggilan tersebut, Tifanny Wen mengernyit.

Tapi jelas sekali situasinya tidak memberi waktu untuknya menyanggah. Tifanny Wen hanya melihat 'supir' yang tadi berdiri di belakangnya tiba-tiba berpindah ke depannya, berjalan ke arahnya seperti ingin menggenggam dirinya.

Tifanny Wen berpindah ke samping, ingin bersembunyi.

Tapi dengan cepat Tifanny Wen langsung menghentikan gerakan tubuhnya, tidak ada gerakan mengelak lagi.

Karena Tifanny Wen merasa di belakangnya seseorang di belakangnya sedang memegang benda berbahaya!

Pistol!

"Tifanny, menurutmu apa layak aku membawamu pergi untuk makan?"

Di sisi telinga Tifanny Wen terdengar suara Jeremy Fan, "Saat ini, mau kencan atau tidak?"

Kali ini mana berani Tifanny Wen menolaknya.

Akhirnya....

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu