Cinta Setelah Menikah - Bab 64 Menampar Diri Sendiri (1)

Para pekerja sudah mempersiapkan rok pendek berwarna putih sejak pagi, saat berbicara dengan Juwita Wen, dia masih memperlihatkan roknya kepada Yansen Mu, berkata: “direktur Mu, menurutmu apakah ini bagus?”

Direktur Mu?

Saat mendengar dua kata ini, Juwita Wen yang ada di samping sedikit terkejut, lalu sesaat merasa tercengang.

Dia adalah direktur Mu? Direktur dari Sentrum Group?

Terhadap orang seperti ini, Juwita Wen juga pernah mendengarnya, hanya saja, dia tidak pernah Bertemu.

Saat ini Bertemu….

Pandangan juri laki – laki semuanya jatuh ke rok putih yang di pegang oleh staf, mata obsidian terlalu dalam, hingga sangat sulit untuk melihat warna lain.

Para lelaki menggigit bibirnya, seluruh tubuhnya merasa dingin. Dengan setelan jas, tubuhnya yang tinggi, bersandar pada kursi, lalu merasa aura dingin dari tubuhnya…….

Lelaki ini….

Juwita Wen dengan tenang, melihatnya Beberapa kali, detak jantungnya tiba – tiba berdetak dengan cepat.

Beberapa detik kemudian….

Perempuan ini membuka bibirnya, memperlihatkan senyumnya, dengan anggun menghadap para juri, lalu dengan sopan menganggukkan kepala, “terima kasih direktur Mu.”

Yansen Mu saat ini melihat ke arah para pekerja dan menganggukkan kepala, lalu tidak ada ekspresi apa pun lagi, hanya memberi kode agar Juwita Wen mengganti pakaian.

Sesaat kemudian, saat Juwita Wen kembali muncul di hadapan para juri, sudah mengenakan rok pendek berwarna putih.

Rok itu hanya menutupi pahanya, memperlihatkan proporsi tubuh Tifanny Wen yang indah. Terutama. Dia mempunyai sepasang kaki yang indah, putih bersih, terlihat sangat menggoda.

Setelah Juwita Wen mengganti pakaian, pandangannya jatuh kepada Yansen Mu, kebetulan melihat lelaki itu sedang melihat ke arah kakinya, dia terkejut, lalu mengeluarkan senyumnya.

Kakinya….. memang dikabarkan menjadi kaki yang paling indah di dunia entertainment.

Tentu saja, dia tidak tahu, meskipun Yansen Mu melihat ke arah kakinya, tetapi hanya melirik mata kakinya saja.

Mata fotografer Creigg saat ini sudah bersinar, dengan segera mengatakan: “selera direktur Mu kali ini sangat bagus, setelan kali ini lebih baik. Sini, putriku, silakan berdiri di depanku, dengan gayamu, dan gaya yang berbeda – beda memperlihatkan keunikan baju ini. Dan juga…. Apakah kamu lihat tas yang ada di panggung? Pilih satu yang cocok, juga perlu memperlihatkan keunikan tas.”

Juwita Wen sudah siap dari awal. Setelah mendengar kalimat ini, dia segera mengambil sebuah tas. Berdiri di tempat yang sudah di persiapkan, pelan – pelan mulai berpose.

Harus diakui, Juwita Wen sangat mengerti untuk memperlihatkan pesona dari dirinya sendiri. Begitu mengambil tas, lampu menyorotinya, Creigg menyadari perempuan ini begitu bersinar di depan kamera. Dengan gaya seksi memperlihatkan kakinya, menggoda, saat gaya yang polos, dia juga dapat melakukannya. Sesaat polos, sesaat cantik menggoda…. Sebagai aktris mempunyai banyak gaya, semua juga dapat dengan baik ditunjukkannya.

Tentu saja, Creigg merasa, saat dia berpose polos, lebih menarik.

“ok. Sudah bisa.”

Setelah Juwita Wen selesai berpose, Creigg menaruh kameranya, tersenyum kepada Juwita Wen berkata: “putri yang cantik, pulang dan tunggu kabar saja.”

Kali ini Creig sudah tidak berbicara sekejam itu, wajahnya masih tersenyum.

Setelah Juwita Wen menghentikan gerakannya, melihat pandangan para juri sudah berhenti di dirinya, lalu teringat Creigg berkata kalau dia adalah orang satu – satunya yang di puji oleh direktur Mu, sedangkan saat ini fotografer juga sedang tersenyum ke arahnya, senyumannya memperlihatkan kepercayaan diri…. Melihat reaksi mereka, seharusnya penampilannya kali ini sangat baik bukan.

Meskipun masa lalunya yang buruk, tapi kemampuan dan penampilannya ada di sini, dia sangat percaya diri, akan segera membuktikan kalau dia tidak bersalah.

Di negara Long, kemampuan artis paling penting.

Suasana hati Juwita Wen sangat penting, saat pergi, pandangannya menuju ke seorang juri laki – laki yang sedang melihat ke arahnya, bibirnya tersenyum, dengan sopan menganggukkan kepala, pergi dengan suasana hati yang baik……

Justru tidak tahu…

Penampilannya barusan, sudah heboh di internet.

[netizen pertama: gila! Lihat… sudah lihat belum? Kakinya tidak terluka, justru sangat baik.]

[netizen kedua: gila! Juwita Wen penipu, kakinya baik – baik saja, justru menyebarkan rumor kalau Tifanny Wen mendorongnya hingga terluka. Apakah dia tidak tahu malu.]

[netizen ketiga: lagi – lagi membohongi kita, kulit tebalnya ini…. Benar – benar melebihi siapa pun…]

[netizen keempat (fans Juwita Wen): apakah… ini masih Juwita Wen yang kita kenal? Sangat lelah, aku masih pernah membantunya memarahi Tifanny Wen, masih membuka Beberapa akun untuk memarahinya. Haduh… aku sudah tidak mau menjadi fans-nya lagi.]

[netizen kelima (fans Tifanny Wen): lihat, Tifanny kita tidak bersalah. Fans Juwita yang ada di atas, kalian yang terus menyebarkan rumor, bagaimana kalian membayar hutang? Tifanny yang di gosipkan saja, tidak membuka suara, sekarang melihat komentar kalian yang kejam, benar – benar merasa sangat kasihan.]

[netizen keenam: melihat Juwita Wen yang berpose dengan tas tadi, benar – benar sangat menjijikkan.]

Di sosial media, topik mengenai “Juwita Wen penipu”, dengan segera menjadi topik hangat. Bisa dibilang, Tifanny Wen sebelumnya dimarahi orang – orang dengan kejam, sekarang Juwita Wen juga dimarahi dengan kejam. Orang – orang yang membantunya memarahi Tifanny Wen sebelumnya, saat ini juga merasa dirinya di bohongi, dengan marah mulai berkomentar di sosial media Juwita Wen.

Bahkan, perhatian mereka, sudah tidak ada pada penampilan Juwita Wen barusan. Terhadap penampilan Juwita Wen…. Semua orang hanya memperhatikan kakinya, perhatian mereka hanya terletak pada masalah dia membohongi semua orang, tidak ada yang memperhatikan penampilannya barusan.

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu