Cinta Setelah Menikah - Bab 185 Febby Wen, Apakah Kamu Seorang Aktris? (2)

Bersamaan saat ini, saat Tifanny Wen ingin masuk ke kolam renang dan mengajarinya berenang, tiba – tiba merasa pergelangan kakinya di pegang oleh satu tangan.

Selanjutnya, Tifanny Wen berteriak dan dia seakan di Tarik oleh kekuatan tangan itu, selanjutnya dia belum sempat bereaksi menyadari dirinya sudah masuk ke kolam renang….

Setelah suara bum…. Dia jatuh ke pelukan seseorang…. Pinggangnya di tangkap oleh satu lengan.

Sedangkan saat ini dia membelalakkan matanya, menyadari tidak jauh dari wajahnya ada satu wajah yang sangat tampan.

Wajah yang lebih tampan di bandingkan semua wajah yang pernah dia lihat. Tidak ada kecacatan.

Wajah yang bisa membuat semua perempuan sesak napas saat melihatnya. Yang menjadi penggemarnya pasti tidak akan bisa melupakannya.

Hanya sayang saja, Tifanny Wen, bukan penggemarnya.

Lelaki yang memeluknya, adalah Yosua Zhou.

Yang menariknya, juga Yosua Zhou!

“maaf, tadi buru – buru, langsung menarikmu, kamu tidak terpentok bukan?”

Yosua Zhou sepertinya bukan sengaja, sangat bersalah, dengan suara lembut dan seksi berkata ke arah Tifanny Wen.

Suara ini benar – benar….

Dengan segera, tangan lelaki ini, sudah dengan sopan pelan – pelan melepaskan Tifanny Wen.

Seakan tadi lelaki ini memeluknya, agar melindunginya saat dia jatuh tidak terpentok.

Sedangkan Aldric Long dari kejauhan, pelan – pelan sudah mendekati. Dia sudah mengganti pakaian, saat ini berdiri di pinggir kolam renang yang tidak jauh, melihat ke arah Tifanny Wen.

Dari arahnya dia bisa melihat dengan jelas Tifanny Wen dan Yosua Zhou yang ada di kolam renang. Bahkan tadi saat Yosua Zhou memeluk Tifanny Wen, dia juga melihatnya.

Tapi Tifanny Wen, membelakanginya, jadi perempuan itu tidak bisa melihatnya.

Aldric Long mengerutkan dahi. Yosua Zhou? Idola Febby Wen?

Sangat terkejut dia juga ada di sini, tiba – tiba, melihat lelaki dan perempuan yang berdekatan itu, tiba – tiba sudah menjaga jarak, karena perempuan itu, tiba – tiba kaki perempuan yang panjang itu, langsung menendang wajah lelaki itu di dalam air.

“maaf, aktingmu terlalu jelek!”

Perempuan itu berkata dengan sinis, lalu langsung meninju Yosua Zhou.

Selanjutnya, dia langsung menendang, mendorong, Aldric Long yang melihatnya bahkan tidak tahu sejak kapan Tifanny Wen sudah menendang Yosua Zhou yang sedang kebingungan ke tepi kolam renang, selanjutnya dia langsung mengangkat, dan membuangnya ke arah lelaki itu….

“Aldric Long, perhatikan dia!”

Setelah itu, di kaki Aldric Long, tiba – tiba ada seseorang, yaitu Yosua Zhou.

Wajah lelaki itu, masih terlihat ekspresi yang “aneh”.

Sedangkan perempuan yang ada di air?

Seperti putri duyung, tiba – tiba berenang ke arah kiri, tiba ke rerumputan palsu yang ada di sana.

Selanjutnya….

Aldric Long tiba – tiba mendengar satu suara: “a….” ada suara lelaki yang menjerit.

Aldric Long melihat ke arah sana, hanya melihat Tifanny Wen berhenti di rerumputan palsu, sedang memelintir tangan seorang lelaki. Dan di satu tangan Tifanny Wen, memegang satu benda, yaitu kamera tahan air.

Ini adalah….

Bersembunyi di bawah air?

Masih menggunakan kamera diam – diam memotret?

Aldric Long membalikkan kepala, melihat Yosua Zhou yang sudah bangkit berdiri.

Saat ini, Tifanny Wen sudah menarik lelaki yang berada di bawah air itu ke tepi. Lelaki itu memberontak, ingin memberhentikannya, atau ingin merebut kamera yang di ambil perempuan itu, sedangkan Tifanny Wen dengan lincah menghadapi lelaki ini. Tidak lama lelaki ini menyadari, dia sudah di kalahkan oleh perempuan ini, akhirnya…. Dia masih langsung di lempar, ke tepian, dan di banting ke lantai.

Lelaki itu menjerit kesakitan, apakah ini masih seorang perempuan?

Aldric Long melihat, seorang lelaki yang kesakitan, pandangannya jatuh ke arah Tifanny Wen. Perempuan itu, saat ini sudah seperti pemanjat professional, dengan lincah langsung naik ke tepian, tidak menggunakan tangga kecil yang ada di kolam renang. Sedangkan, gayanya tadi…. Benar – benar adalah perenang profesional.

Pandangan Aldric Long tiba – tiba menjadi gelap, melihat Tifanny Wen, tiba – tiba tercengang.

“tuan kedua Long, ada yang dengan sengaja membuatkanku rumor buruk, lalu masih ingin diam – diam memotret dan menyebarkannya.”

Tifanny Wen saat ini justru tersenyum, lalu melihat ke arah Yosua Zhou dengan ekspresinya yang aneh, dan pelan- pelan berjalan ke arah kursi panjang, bersandar, dan menggunakan handuk yang sudah di siapkan untuk mengelap wajah. Saat sudah mengering, baru dia baru memberikan kamera yang ada di tangannya kepada Aldric Long, dan berkata: “lihat baik – baik.”

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu