Cinta Setelah Menikah - Bab 261 Lelaki Angkuh (1)

“tuan, nona, mau naik mobil?” sopir taksi sudah menanyakannya.

Yansen Mu melirik Gu sekali lagi, tidak banyak berpikir, membalikkan badan, bersiap untuk pergi.

“mengapa kamu merasa kalau aku yang memanggil reporter?” Gu masih berhenti, lalu memanggil, “Yansen, bisakah kamu jangan terlalu sok tahu? Mengapa kamu merasa aku yang melakukan hal untuk melukai harga diriku? Memanggil reporter ke sini? Untuk apa? Untuk mengerjai Tifanny Wen? Memangnya menurutmu identitasku apa? Melakukan hal seperti ini, apakah pantas?”

Gu melihat ke depan, lelaki melangkahkan kaki, langkahnya sedikit cepat, seakan tidak ingin berada di tempat itu lebih lama.

Tidak terpikirkan, langkah kakinya sedikit terhenti.

Tidak berapa lama kemudian, lelaki itu membalikkan kepala.

Gu mengedipkan mata, berkata dalam hatinya seharusnya kalimatnya tadi sudah berguna.

Yansen Mu tiba – tiba berkata: “memang tidak pantas.”

Setelah mengatakan itu, lelaki itu membalikkan kepala, dan melangkahkan kaki.

Gu berdiri di tempat, otot mukanya sedikit kaku.

“Yansen Mu”

Langsung melihat ke arah taksi yang tidak jauh darinya, Gu melangkahkan kaki dengan besar, menuju ke arah depan, lalu menahan Yansen Mu yang ada di depan.

Tidak pantas?

Keluarga Gu, Keluarga terpandang Gu, tidak bisa di bandingkan dengan Keluarga kaya biasa, paling memperhatikan ajaran moral.

Tidak pantas? Kata ini, bagi dia terlalu mempermalukannya.

“Yansen Mu.” raut wajah Gu sangat buruk, dia mengangkat kepala, melihat ke lelaki di depannya yang tetap dingin.

Berjarak tiga langkah darinya, tetapi lelaki itu bersikap dingin dan jauh membuatnya tidak bisa bernapas. terutama bibir lelaki itu terangkat seakan bersikap sinis, membuat harga diri perempuan ini yang selalu bersikap angkuh seakan terinjak.

Terutama, lelaki di depannya, adalah orang yang di cintai.

Hanya saja, Gu tetaplah Gu. Sikap angkuhnya dengan segera kembali normal, lalu mengangkat bibirnya dan tersenyum pelan, setelah merapikan rambutnya, dengan elegan, berkata: “Yansen, kamu membuat nona besar Gu, naik taksi?”

“a.” Yansen Mu berkata dengan ringan, tidak mempedulikannya.

“hari ini kamu tidak mengantarku, jika malam ini terjadi sesuatu padaku. Bagaimana kamu akan bertanggung jawab pada ayahku?” Gu berkata lagi: “besok jika ayahku bertanya padamu, apakah kamu akan mengatakan demi berhati – hati? Kamu tidak merasa jika seperti ini, ayahmu akan merasa kalau pandanganmu sudah di pengaruhi oleh perempuan? Kamu tidak takut ayahmu akan bersikap berbeda dengan Tifanny wen?”

“jadi, kamu bersiap malam ini akan terjadi sesuatu?” Yansen Mu bertanya, tidak bergerak.

Baru saja ingin bersiap pergi, tidak di sangka, begitu mengangkat kepala, melihat di depan… ada satu bayangan yang tidak asing berjalan ke arah tempat parkir….

….

Tiga menit sebelum Yansen Mu dan Gu berdebat, Tifanny Wen yang ada di hotel, sedang bersama dengan pegawai mencari kamar, setelah menambahkan riasannya, menyadari waktunya masih terlalu awal, maka dia memutuskan untuk turun dan keluar.

Selesai makan, baru menghabiskan waktu kurang lebih 30 menit. Acara pembukaan sebenarnya tidak terlalu lama, dan, acara itu tidak jauh dari satu tempat. Tifanny Wen merasa, jika dia pergi sekarang, masih sempat pergi melihat Gina Si.

Jadi, dia bersiap untuk pergi.

Tifanny Wen sangat cepat, saat ini, dia sudah meninggalkan hotel Sentrum Hotel.

Yansen Mu tercengang melihat orang yang sedang menuju ke tempat parkir, adalah dia.

Dia tercengang, selanjutnya dia melihat ke arah tempat parkir.

Gu tercengang.

Dia tidak melihat Tifanny Wen, saat ini melihat Yansen Mu berjalan ke arah tempat parkit, masih menganggap lelaki itu setuju mengantarnya pulang, langsung mengikutinya.

……

Tidak lama kemudian, Tifanny Wen melihat mobilnya.

Namun, yang menyedihkan adalah….

Dia menyadari mobilnya di tempelkan kertas “Tifanny Wen keluarlah dari Pulau Nanqiong” dan “Tifanny Wen berlutulah kepada Queenie Si” sebagainya.

Ini adalah?

Ada penggemar Queenie Si yang membeberkan info mobilnya? Lalu membalas dendam di sini?

Tifanny Wen langsung menebak alasan ini. Mencoba membuka mobil, sepertinya…. Sudah rusak! Bahkan tidak bisa di nyalakan.

Tentu saja, meskipun bisa di nyalakan, mobil yang sudah di otak – atik, dia juga tidak berani menyetirnya.

benar - benar penggemar setia!

Tifanny Wen pasrah.

Hanya saja…. Mencari taksi? Berdasarkan identitasnya, sepertinya tidak sesuai.

Baru saja dia merasa kesal, tiba – tiba terdengar suara yang tidak asing:

“mau pergi ke ? Sekalian. Naik mobil!”

Lelaki itu berkata.

Tidak asing hingga dia tidak perlu melihatnya juga sudah bisa menebaknya.

Tifanny Wen membalikkan kepala, menyadari tidak jauh darinya ada mobil yang mendekatinya. Kaca jendela terbuka, melalui jendela, Tifanny Wen melihat wajah yang tidak asing.

Dan, samar – samar, dia melihat Gu yang ada di belakang.

Dia juga ada?

Tifanny Wen kesal. Yansen Mu bukankah seharusnya sudah membawa Gu pergi sejak awal? Mengapa masih ada di tempat parkir?

mengobrol?

Mata Tifanny Wen yang tajam menyadari, kalau pintu di sebelah pengemudi sudah terbuka.

Tifanny Wen tercengang.

Dengan segera mendengar Yansen Mu mengulang kata, “naik mobil!”

Dengan cepat, Tifanny Wen naik mobil tanpa menolaknya.

Lalu dengan cepat lagi, mobil sudah melaju.

Tifanny Wen tidak tahu Gu di pulau Nanqiong tinggal di mana, hanya saja, arah Yansen Mu menyetir mobil, sepertinya cukup searah!

Hanya saja….

Begitu kebetulan?

Tifanny Wen menundukkan kepala, seakan memikirkan sesuatu, tapi tidak mengatakan apa pun.

“sudah sampai.”

Novel Terkait

Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu