Cinta Setelah Menikah - Bab 76 Tuan Mu, Aku Mencintaimu (1)

Bagusnya, Tifanny Wen adalah seorang aktris, dalam hal mengontrol emosi, wanita itu sungguh ahli. Dengan cepat Tifanny Wen mengontrolnya lalu kembali muncul ekspresi tenang di wajahnya.

Para audiens terpengaruh oleh suasana perasaan Tifanny Wen. Saat ini mendengar ucapan humoris wanita itu, para audiens tidak tahan untuk tertawa.

Luna yang berada di samping kembali menenangkan dengan beberapa kalimat. Tapi teringat tempat dari program acara ini, tidak peduli terjadi masalah atau apapun, program acara ini harus berjalan sesuai peraturan biasa.

Permainan Tifanny Wen masih belum selesai.

Tifanny Wen harus menelpon dua orang pria untuk mengatakan 'aku cinta kamu'.

Tapi Tifanny Wen baru menelpon satu, masih harus lanjut menelpon.

Walaupun para audiens merasa kasihan pada Tifanny Wen, tetapi di telepon yang kedua, muncul lagi gosipan dari para audiens. Mata para audiens berpura-pura bersinar, tetapi di hati, semuanya mulai menebak siapa pria kedua yang akan di telepon oleh Tifanny Wen.

Apakah Raymond Jiang?

Apakah mungkin Tifanny Wen masih menyimpan nomor pria itu?

Jika Raymond Jiang, maka itu akan menakjubkan!

Semuanya terdiam dengan daftar panggilan milik Tifanny Wen karena wanita itu tidak menuliskan nama marga di kontak nomor telepon.

Ini juga sebabnya mengapa para audiens tidak tahu kalau Tifanny Wen menelpon ayahnya terlebih dahulu.

Saat ini, Tifanny Wen yang sedang tidak berdaya menarik sudut bibirnya saat melihat nomor telepon orang kedua yang akan ditelpon. Walaupun tidak ingin menelpon, tapi tidak ada cara lain, akhirnya dia menelpon juga.

Tidak lama kemudian...

"Hm?" Terdengar suara pria di telepon.

Suara pria itu rendah, seksi dan agak serak.

Begitu suara terdengar, para audiens langsung heboh.

Ya!

Mendengar suara itu, sepertinya umur pria itu tidak tua!

Pria yang belum tua dan juga terdapat di barisan teratas di daftar telepon milik Tifanny Wen.... ya ya ya, menarik sekali.

Katakan aku mencintaimu.... katakan aku mencintaimu....

"Aku mencintaimu." Tifanny menggertakan giginya, mengucapkan kalimat itu sesuai permintaan.

Sedangkan pria di sebrang telepon...

Yansen Mu mematung, alis tebal pria itu mengernyit, tanpa disadari tubuh pria itu kaku. Yansen Mu terdiam...

"Hm. Apakah kamu demam?"

Tidak lama kemudian terdengar suara Yansen Mu di telepon.

Luna:……

Tifanny Wen:……

Penonton:……

“Uhuk……”

Tifanny Wen yakin, si Tuan itu, Yansen Mu, delapan puluh persen bisa menebak apa yang sedang terjadi.

Pertama, Yansen Mu tahu bahwa dirinya datang ke tempat  《Janji Luna》

Kedua, Yansen Mu tahu bahwa dirinya tidak mungkin tanpa alasan mengatakan 'aku mencintaimu'.

Tebakan Tifanny Wen benar. Saat Yansen Mu menerima telepon itu, mendengar suara yang di kenalnya, ketika mendengar ucapan 'aku mencintaimu' yang membuat hatinya berdebar. Walaupun ada perasaan yang sulit dijelaskan di hatinya, sudut bibir Yansen Mu tertarik membentuk senyuman bahagia, tapi pria itu tahu lebih dari siapapun... Tifanny Wen tidak mungkin mengucapkan kalimat itu padanya.

Setidaknya tidak mungkin sekarang.

Yansen Mu juga teringat bahwa saat ini Tifanny Wen berada di tempat 《Janji Luna》. Dirinya yang cerdik dengan cepat menebak mungkin ada jebakan.

Maka dari itu Yansen Mu bekerja sama....

Tetapi...

Ucapannya yang mengatakan 'aku mencintaimu' begitu datar, seperti bermain-main dan tidak peduli, tetapi tidak ada yang tahu bahwa sebenarnya Yansen Mu begitu serius mengatakannya...

Tifanny, aku mencintaimu.

Selama empat tahun, Yansen Mu mengagumi satu orang, tidak pernah berubah. Tapi... dulu seperti itu, kedepannya juga akan tetap seperti itu.

……

Di ruang siaran.

Luna mulai bertanya dengan nada bercanda: "Ini siapa? Haha. Benar-benar tidak romantis."

Tifanny Wen menarik sudut bibirnya lalu menjawab: "Pengirim air."

Pengirim air. Nomor telepon yang sering sekali ditelepon, maka dari itu berada di atas daftar panggilan, bukan suatu masalah, kan?

Penonton:……

Baiklah!

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu