Cinta Setelah Menikah - Bab 79 Malam Amal (1)

Dengan lelah ia bersandar ke dada lelaki tersebut, bersiap untuk tidur.

Yansen Mu melihat perempuan ini, meskipun badannya di tekan, tetapi dia tidak merasa gaya seperti ini tidak enak.

Di hari kedua, Tifanny Wen sudah bangun sejak awal.

Bukannya dia tidak mengantuk, karena hari ini ada bagian dia untuk syuting, dia pergi ke lokasi syuting. Terhadap hal ini, Tifanny Wen tidak berani untuk terlambat.

Tifanny Wen merasa, tuan Mu hari ini, suasana hatinya sangat bagus.

“sudah menemui hal yang menggembirakan? Suasana hatimu terlihat lumayan hari ini.”

Tifanny Wen yang menyadari perasaannya hari ini, bertanya dengan penasaran.

Yansen Mu tidak menjawab.

Sebenarnya dia ingin berkata, sejak dia tahu kemarin kalau perempuan ini cemburu karena dia, suasana hatinya menjadi lebih baik.

“aku meminta orang untuk membeli satu vila baru. Tunggu setelah vila itu di bersihkan, kita pindah ke sana. Identitasmu, tidak cocok untuk tinggal di sini.” Di pagi hari, Yansen Mu mengungkit masalah pindah Rumah.

Bukan karena tidak menyukai apartemen ini.

Hanya karena identitas Tifanny Wen, jika tinggal di sini sepertinya tidak terlalu aman.

Yansen Mu merasa, sebaiknya pindah ke tempat yang lebih tersembunyi, orang yang lebih sedikit, dan punya tim keamanan yang bagus. Dan, dia juga merasa, identitas Tifanny Wen ini, sebaiknya memerlukan pengawal.

Terpikirkan sampai sini, Yansen Mu sudah mulai memikirkan orang yang cocok. Hanya saja, dia belum memberitahu Tifanny Wen masalah pengawal.

“pindah Rumah?” Tifanny Wen setelah mendengar masalah ini, tercengang, lalu menganggukkan kepala, dan berkata:‘ baik.”

Tifanny Wen juga merasa, sekarang tinggal di apartemen ini, tim keamanannya kurang baik. Pindah Rumah adalah hal yang pasti. Di tambah lagi, dia tidak tega membiarkan direktur seperti Yansen Mu ini tinggal bersamanya di apartemen kecil.

Meskipun, dia tahu lelaki ini juga tidak merasa jijik.

Selesai makan, Tifanny Wen belum keluar Rumah, sudah menerima sebuah panggilan telepon dari Wilson Xu.

“halo….”

“Tifanny, kemarin malam direktur dari Hairui Entertainment, memberikan perusahaan kita sebuah undangan.” Wilson Xu berkata: “Hairui Entertainment beserta perusahaan yang lain, mengadakan “malam amal” untuk beramal, undangan ini untuk mengundangmu mengikuti malam amal itu.”

Wilson Xu menjelaskan keadaannya.

Tifanny Wen mendengarnya, mengangkat alisnya berkata: “kalau begitu apakah menurutmu aku perlu pergi?”

Tifanny Wen berpikir.

Hairui Entertainment mengirim undangan?

Kalau begitu berarti ini adalah maksud dari Jeklin Jin.

Jeklin Jin adalah, orang yang lebih kaya daripada Kevin Qin.

Berdasarkan sebelumnya Jeklin Jin berani memperlakukan adiknya seperti itu, Tifanny Wen sudah tahu, dia tidak mungkin akan diam saja. Hanya takut, dia masih punya rencana untuk balas dendam.

Juga tidak tahu, perempuan itu mengirimkan undangan ke “musuhnya” ini, memiliki maksud apa.

Tifanny Wen sebenarnya tidak mengerti, hanya saja, dia ingin melihat kemampuan meneliti Wilson Xu.

“Tifanny, ini adalah acara malam amal, biasanya para artis akan pergi, sulit untuk mendapat kesempatan seperti ini. Banyak artis yang terkenal, juga ingin mendapat kesempatan seperti ini, pertama, karena bisa memperluas koneksi; kedua, orang yang menghadiri ‘malam amal’, mudah untuk mendapat penggemar, bisa membuat artis menjadi contoh yang baik. Jika melepaskan kesempatan seperti ini, sepertinya sangat di sayangkan. Hanya saja”

Saat Wilson Xu berbicara sampai sini, topiknya berganti lagi, “keamanan menjadi yang paling penting. Aku merasa saat Hairui Entertainment mengirimkan undangan ini, tidak punya maksud baik. Tifanny Wen kamu sudah bukan artis dari Hairui Entertainment, mereka tidak perlu memberikan kesempatan baik ini untukmu. Dan juga, Jeklin Jin sebelumnya pernah mencelakai Febby, alasan utamanya karena adikmu. Dia begitu menentangmu, mengirimkan undangan seperti ini pasti tidak mudah. Orang yang mengikuti Acara malam ini ada Hairui Entertainment, siapa yang tahu, dia berencana untuk mengerjaimu di sana. Bisa jadi, ini sudah direncanakan sejak awal.”

Wilson Xu berhenti sejenak, lalu berkata: “jadi menurutku, sebaiknya tidak pergi saja. Kehilangan suatu kesempatan, tetapi, keamanan paling penting. Jika di malam amal nanti terjadi sesuatu, maka akan rugi besar.”

Maksud dari Wilson Xu, merasa kalau Tifanny Wen seharusnya langsung menolaknya.

Tifanny Wen mengedipkan matanya, hatinya sangat menyetujui pendapat Wilson Xu.

Jika dulu…

Dia pasti akan memilih tidak pergi.

Hanya saja sekarang…

Untung saja, dia sudah menemukan suami, juga seperti sudah ada sandaran. Hatinya sudah merasa lebih aman, ingin bermain bersama Jeklin Jin.

Bagaimana pun juga, masalah Febby Wen, masih belum selesai.

Dia bukannya tidak ingin membalas, hanya ingin mengikuti arah Kevin Qin ini, dan menunggu waktu yang tepat.

Terpikirkan sampai sini, Tifanny Wen berkata: “aku pergi.”

“a? Tifanny, kamu…”

“jangan takut, jika dia berani mengerjaiku, aku akan menemaninya bermain.”jawab Tifanny Wen, “masalah keamanan, tidak perlu khawatir. aku berani pergi, berarti aku bisa menghadapinya. “

Wilson Xu yang mendengarnya, menjadi tercengang. Tiba – tiba terpikirkan “tuan Mu” yang berjalan bersama dengan Tifanny Wen kemarin.

Wilson Xu mengetahui identitas Febby Wen, tentu saja, dia juga mengetahui identitas Tifanny Wen.

Tifanny Wen mana mempunyai latar belakang yang hebat seperti yang di gosipkan?

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu