Cinta Setelah Menikah - Bab 306 Membuatnya Menangis? Dia Tak Sengaja Melakukannya... (1)

Saat itu, Tifanny Wen mendengar dari luar mobil, seorang bibi berbadan tinggi seperti menghentikan mobil mereka, lalu sang bibi berjalan ke arah mereka dengan aura membunuh.

Mobil Yansen Mu belum jalan, saat ini mobil berhenti di pinggir jalan. Bibi berbadan tinggi tidak menganggap Tifanny Wen sebagai penumpang, hanya menganggap Tifanny Wen bersama dengan sang supir.

Sebenarnya tadi Tifanny Wen melihat bibi ini melambaikan tangan beberapa kali ke mobil ini.

Wajah Tifanny Wen agak malu, karena sekarang bibi ini sudah sampai di jendela mobilnya, berteriak padanya, "Kalian ini sebenarnya ingin cari uang atau tidak, hah?"

"Ini... mobil kami rusak, tidak bisa berjalan. Maaf."

Tifanny Wen membantu Yansen Mu menjawab.

Begitu mendengarnya, wajah bibi berbadan tinggi agak membaik, "Kalian tidak bilang dari awal, aku hampir ingin melaporkan kalian."

Tifanny Wen: ....

Bibi itu berjalan beberapa langkah menjauh, malas meladeni Yansen Mu dan Tifanny Wen.

Hanya saja....

Shussshh....

Bibi berbadan tinggi baru berjalan beberapa langkah, tiba-tiba dia melihat... 'taksi' yang barusan bilang mobilnya rusak, saat ini sudah berjalan menjauh!

Bibi berbadan tinggi melihat bayangan 'taksi' tersebut, saat itu juga memaki, "Ya! Memiliki pekerjaan tapi tidak ingin melakukannya! Jangan menjadi supir kalau memiliki sikap keras kepala begitu! Dengan modal malas begitu, pergi saja dengan mobil rolls royce!"

……

Saat ini di dalam mobil....

"Pft...."

Tifanny Wen yang awalnya perasaannya memburuk, tiba-tiba menyemburkan tawanya.

Tifanny Wen memegangi perutnya, sudah terpasang senyum yang cerah di wajahnya. Tifanny Wen juga ingin berwajah sedih, marah tetapi Tifanny Wen tidak bisa menahan tawanya...

"Tadi kenapa kamu tidak langsung pergi saja? Kenapa berhenti lama sekali?"

Tifanny Wen menarik sudut bibirnya, tidak tahan untuk bertanya pada Yansen Mu.

Pria ini tadi berhenti lama sekali di pinggir jalan, seperti sedang menunggu penumpang.

Jika Yansen Mu sudah pergi dari awal, mana mungkin masalah ini terjadi?

"Lelah. Tadi istirahat sebentar." Tiba-tiba Yansen Mu menjawab.

Tetapi dalam hati Yansen Mu berkata dengan jawaban yang berbeda: "Jika aku tidak berhenti, apakah kamu yang sekarang akan tertawa?"

Disalahpahmi sebagai supir taksi tak apa, asalkan Tifanny Wen senang, sudah cukup baginya.

Tentu saja komandan Mu ini selalu tidak suka berucap seperti 'aku menggodamu', Yansen Mu sangat terang-terangan mengungkapkan isi hatinya. Yansen Mu berkata dia hanya istirahat, maka Tifanny Wen juga berpikir demikian.

Tawa Tifanny Wen berhenti, Tifanny Wen menoleh ke pria di sampingnya.

Lelah? Berhenti untuk istirahat?

Tidak ada orang yang lebih mengerti dari dirinya tentang tenaga fisik Yansen Mu. Barusan pria ini berhenti di pinggir jalan untuk istirahat sebentar? Kalau begitu... pria ini benar-benar kelelahan?

Pagi ini Tifanny Wen bangun telat, Tifanny Wen tidak tahu apakah Yansen Mu bangun pagi sekali untuk mengerjakan beberapa hal.

Walaupun sore ini Yansen Mu juga pergi ke universitas Nanqiong menemani sutradara Ken, tetapi setelah tes selesai, Tifanny Wen tidak bertemu dengan Yansen Mu dan tidak tahu saat waktu makan malam apakah Yansen Mu langsung pergi mengerjakan kesibukannya yang lain.

Dan malam ini, Yansen Mu datang ke transaksi seperti ini. Walaupun kelihatannya bukan hal yang membutuhkan tenaga banyak, tetapi karena pria itu menggunakan identitas yang palsu dan berhadapan dengan orang yang seperti itu, pasti Yansen Mu gugup sekali.

Karena saat itu Yansen Mu harus tetap waspada dan diam, setiap ucapan dan gerakan harus sangat berhati-hati.

Dan hal ini sangat menguras tenaga dan otak pria itu.

Tifanny Wen mengerti jelas saat seseorang sedang berkonsentrasi tinggi dalam waktu yang lama, pasti sangat melelahkan. Yansen Mu bilang pria itu sedang lelah, apakah artinya karena hal ini?

"Kamu... berhentikan mobil ini sebentar." Tifanny Wen tiba-tiba berucap sambil melihat ke arah Yansen Mu.

Tiba-tiba muncul rasa sakit dari dalam hati Tifanny Wen.

Tuan Mu di saat yang sama melakukan dua pekerjaan yang sangat sibuk. Pantas saja beberapa waktu yang lalu pria ini tidak mengangkat teleponnya karena terlalu sibuk.

"Hm?" Yansen Mu terkejut.

"Aku penasaran dengan taksi ini, aku belum pernah mengendarai mobil seperti ini. Bisakah kamu membiarkanku main sebentar?" Tanya Tifanny Wen. Dalam beberapa saat mata Tifanny Wen berbinar dengan rasa penasaran.

Yansen Mu kembali terkejut lalu menaikkan sebelah alisnya, tidak menyangka.

Apakah semua nona dari keluarga kaya seperti ini semua? Mereka semua muak dengan hal mewah, saat melihat  pemandangan yang biasa mereka akan terkejut. Ketika terbiasa dengan mobil yang bagus, lalu melihat mobil seharga 200 juta mereka menjadi penasaran?

Yansen Mu tahu kalau semua nona dari keluarga kaya seperti ini, tapi Yansen Mu berpikir kalau Tifanny Wen akan lebih bersikap dewasa...

Baiklah!

Melihat ekspresi Tifanny Wen yang tidak sabar, tentu Yansen Mu tidak akan menghentikan Tifanny Wen lalu Yansen Mu menghentikan mobil dan bertukar posisi dengan Tifanny Wen.

Baru Tifanny Wen duduk di kursi kemudi, tiba-tiba dia merasa bagian tubuh depannya ditarik oleh sepasang tangan. Tifanny Wen langsung melihat kebiasaan Yansen Mu yang mengikatkan sabuk pengaman padanya.

Tifanny Wen mengatupkan bibirnya, lalu dari bibirnya terucap kalimat yang seolah tidak mengampuni, "Jangan berpikir untuk menyogokku. Bersandarlah dengan baik dan berpikir bagaimana menjelaskan masalah malam ini padaku."

Tiba-tiba Yansen Mu berwajah suram. Ketika Yansen Mu bersandar pada kursi, mobil sudah menyala dan siap berjalan. Yansen Mu mengusap kepalanya, diam-diam berpikir kalau malam ini mungkin ada 'perang besar' yang harus ditanggungnya.

Yansen Mu tahu, kesalahannya kali ini besar sekali... kalau bicara serius sedikit, Tifanny Wen sudah menceritakan semua masa lalu wanita itu padanya, tapi dirinya malah menyembunyikan hal sebesar ini dan juga jenis pekerjaannya membahayakan hidupnya, maka dari itu sebenarnya ketika dirinya meminta Tifanny Wen menikah dengannya, Yansen Mu termasuk melakukan 'pernikahan tipuan'.

Tentu saja, masalah ini sekarang sudah sampai tahap ini, yang sebenarnya Yansen Mu khawatirkan adalah....

Apakah Tifanny Wen... keberatan dengan identitas dirinya?

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu