Cinta Setelah Menikah - Bab 183 Lelaki Jika Mulai Mempermainkan... (2)

Suasana hati Tifanny Wen sudah sangat senang, memiringkan badannya, melihat punggung Yansen Mu, tersenyum, tiba- tiba merasa lelaki ini sudah tidak terlalu mengerikan. Bukankah hanya lelaki yang jatuh ke dalam perasaannya dan ingin memiliki saja? Apa yang harus di takutkan dari lelaki ini?

Mendapat kasih sayang dan bisa di banggakan, bukankah ini kemampuan perempuan?

Tifanny Wen membangkitkan badannya, membaringkan badan lelaki ini, memaksanya tidur berbaring, langsung rebahan di dada lelaki ini, mendengar detak jantungnya, tangannya mengelus dada lelaki ini, tiba – tiba dengan manja membuka mulut, “masalah Keluarga Long itu di minta tolong oleh guruku, kamu tahu, sudah empat tahun aku tidak mengunjungi guruku, susah payah mengiyakannya satu hal, jika mengerjakan sampai setengah dan tidak melakukannya lagi, kelak bagaimana aku punya muka untuk menghadapinya? Sedangkan jika aku tiba – tiba tidak melakukannya, kemarin muncul di hadapan Keluarga Long justru membuat masalah untuk Keluarga Long, bukankah kamu tahu aku bukan orang yang tidak bertanggung jawab? Apalagi, ini adalah keinginan kakek Long sebelum meninggal, jika belum Bertemu masih baik – baik saja, jelas – jelas kemarin sudah Bertemu dengannya, merasa orangnya lumayan baik, benar – benar tidak ingin melihatnya kecewa. Apalagi…. Masalah Gina Jing kemarin, aku berhutang kepada Aldric Long, dia saja bersedia untuk membantuku menghadapi artisnya, jika aku sudah mendapatkan keuntungan dan tidak memberinya muka, ini sepertinya tidak jujur.”

“lalu…. Tuan Mu, aku hanya merasa kalau diriku sedang berakting, juga hanya berakting bersama artis lelaki saja. Apalagi, apakah kamu tidak percaya dirimu? Lihatlah kamu lebih kaya dan tampan dari Aldric Long, lebih keren, yang namanya perempuan pasti akan menyukainya, apakah aku bisa tidak?”

“paling tidak, kelak kamu bisa mengawasiku, mengirimkan Melly kembali padaku, lalu dalam masa ini setiap harinya aku akan tinggal bersamamu, aku…..”

Akhirnya setelah Tifanny Wen mengatakan “setiap hari aku akan tinggal bersamamu”, Yansen Mu langsung mengatakan “setuju.”

Tifanny Wen:….

Dalam keadaan bingung….

Gila!

Dimana prinsip lelaki ini!

Bukankah katanya tidak akan menyetujui apa pun yang di katakan olehnya?

“ka ka kamu….”

“besok kamu bereskan barangmu yang ada di sekolah, pindah keluar.” Yansen Mu berkata.

“kamu….”

“berakting adalah berakting, harus perhatikan batasan, dan lagi, kelak sebelum jam 9 malam harus pulang ke Rumah.”

“prinsipmu dimana?”

“sudah hancur!” wajah lelaki ini memerah.

Tifanny Wen:….

…..

Tifanny Wen demi menyelesaikan masalah Aldric Long, sudah meminta cuti kepada sekolah selama satu bulan, sedangkan sekolah juga sudah menyetujuinya, lagi pula pelajaran baru masuk sekolah juga masih sedikit, di tambah lagi waktu latihan militer itu di majukan satu bulan dari waktu masuk sekolah, jadi sama sekali tidak mengganggu waktu belajar, karena itu, dia juga tidak terlalu mengkhawatirkan masalah sekolah. Bagaimana pun dia percaya meskipun dirinya ijin satu bulan juga akan bisa mengejar pelajaran tersebut.

Apalagi, di masa ini dia masih bisa mencari Aston untuk belajar akting, ini benar – benar menguntungkan.

Karena itu, di hari kedua setelah bangun, Tifanny Wen tidak pergi ke kelas. Setelah dia mendapat telepon dari Ferdi Long, untuk memintanya dan Aldric Long agar saling mengenal. Bagaimanapun mereka berpura – pura sebagai pasangan, sedangkan “Febby Wen” jelas – jelas hanya ke pulau Nanqiong demi Aldric Long, tapi dia tidak mencari Aldric Long, bukankah ini akan aneh?

Karena itu, hati Tifanny Wen mengerti, dia harus menemui Aldric Long, membuat orang percaya kalau mereka adalah pasangan kekasih.

Ferdi Long masih memberi tahu Tifanny Wen, kalau dia sudah meminta Aldric Long untuk cuti, demi menemaninya.

Tifanny Wen mengerti keputusan ini, jadi dia tidak banyak berkomentar. Hanya saja, sejak pagi mendengar telepon dari Aldric Long, katanya ingin menjemputnya pergi, lelaki di sebelah Tifanny Wen sudah tidak puas, alisnya mengerut, langsung menelepon Melly, memintanya untuk memesan tiket ke pulau Nanqiong, terus berada di sebelah Tifanny Wen. Jika Aldric Long berani menggandeng tangannya, langsung memukulnya sekali, jika Aldric Long berani memeluknya, langsung pukul dua kali! Jika Aldric Long berani melakukan hal yang keterlaluan, langsung hajar saja sampai habis.

Tifanny Wen tidak tahu harus berkata apa, hanya saja, biarkan dia mengatur saja. Tapi Melly sekarang tidak ada di pulau Nanqiong, juga tidak bisa datang begitu cepat.

Karena itu, hari ini saat Tifanny Wen mau keluar, hanya bisa sendirian saja.

Tifanny Wen tentu saja tidak bisa membiarkan Aldric Long datang menjemputnya, jika tidak, bukankah dia akan membocorkan alamat tempat tinggalnya? Karena itu, dia hanya memberikan Aldric Long alamat yang paling dekat dengan lelaki itu.

Setelah Tifanny Wen pergi, Yansen Mu juga langsung pergi. Dia juga punya urusannya sendiri.

Setelah Yansen Mu pergi, dan masuk ke mobil, dia menerima sebuah telepon.

Telepon itu dari Ardi Xu.

“tuan, masalah yang kemarin kamu minta kita selesaikan, sudah di selesaikan. Delapan preman itu, kelak tidak akan punya kesempatan muncul di dunia ini lagi.”

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu