Cinta Setelah Menikah - Bab 37 Tifanny Wen Yang Diculik (2)

“Halo, Tuan Mu…”

Setelah Tifanny Wen turun dari lift dan meninggalkan gedung, ia dengan sedikit tidak bersemangat menelepon Yansen Mu.

Walaupun ia sama sekali tidak menyesal, namun perasaannya… Sejujurnya memang tidak terlalu baik.

“Halo, Fan?”

Suara Yansen Mu terdengar sangat cepat diujung telepon, “Bagaimana sekarang bisa menelepon? Bukankah sekarang sedang jam kerja?”

Fan?

Tifanny Wen merasa agak sedikit terkejut mendengar bagaimana pria itu memanggilnya.

Ia menjawab: “Hari ini aku dengan penuh amarah memberikan dua buah tamparan pada seseorang di kru.”

Walaupun ia berkata demikian, sudut bibirnya tersenyum pahit, “Tuan Mu, apakah menurutmu aku gila? Sikapku yang seperti ini benar-benar tidak cocok berada di dunia hiburan, tapi aku jelas-jelas menyukai syuting. Sebenarnya saat aku memutuskan untuk kembali menjadi artis, seharusnya aku membereskannya dengan EQ yang tinggi kalau aku bertemu dengan pria penggoda seperti ini. Asalkan tidak melakukan apapun terhadapku, maka aku juga akan membiarkannya. Tapi begitu terpikir Tuan Mu yang masih bisa memeliharaku, aku juga tidak ingin menerima perlakuan seperti ini.”

Sentum Group.

Wajah Yansen Mu yang sedang berada di kantor langsung menjadi kelam setelah mendengar perkataan ini.

“Siapa yang menggodamu?”

“Aktor utama Five Must, Kevin Qin. Ia juga adalah seorang aktor baru yang sedang populer sekarang ini. Tuan Yansen, apakah kamu tidak akan memujiku? Lihat bagaimana aku justru ditendang keluar dari kru karena aku mempertahankan kemurnianku.”

Tifanny Wen denegan sengaja menyindir dan menggunakan nada bicara yang santai. Dengan begini, ia bisa lebih menerimanya.

“Pria itu melakukan sesuatu kepadamu?” tanya Yansen Mu.

“Tidak. Ia hanya menggodaku dengan kata-kata. Tapi, menurutku kalau aku tidak sedikit bersikeras, langkah selanjutnya ia benar-benar akan melakukan sesuatu kepadaku.”

“Apa yang ia katakan padamu?” Suara Yansen Mu tiba-tiba menjadi sangat dingin.

Tifanny Wen menumpahkan suasana hatinya yang ia pendam, “Ia menyuruhku membuka harga. Ia bilang ia jamin kemampuannya di atas ranjang akan lebih bisa memuaskanku dibanding ‘si tua’ kaya di belakangku itu.”

Di ujung telepon……

‘CTAK!’ Pensil 2B yang berada ditangan Yansen Mu tiba-tiba patah menjadi dua bagian.

Detik berikutnya……

“Dengan kemampuanmu yang seperti ini, kamu hanya memberikannya dua tamparan?” Suara Yansen Mu terdengar dari seberang telepon.

Tifanny Wen terdiam.

Apa dua tamparan tidak cukup?

“Sekarang kalian ada dimana?” Yansen Mu kembali bertanya.

Tifanny Wen baru saja ingin mengatakan bahwa dirinya sudah meninggalkan gedung dan bersiap untuk pulang.

Namun belum juga kata-kata itu terlontarkan, tiba-tiba ia melihat di depannya ada beberapa pria berjas hitam yang datang menghampirinya.

“Itu perempuannya. Tuan Kevin memerintahkan untuk memberikannya sedikit pelajaran.”

Seseorang dari para pria berjas hitam itu menunjuk Tifanny Wen dan memerintah, “Itu perempuan yang berani memukul Tuan Kevin! Tangkap ia!”

Saat ini, kebetulan Tifanny Wen ada di sebuah sudut jalan dan tidak ada siapapun di sekelilingnya.

Begitu ia melihat segerombolan pria berpakaian hitam yang tiba-tiba menghampirinya, raut wajahnya pun langsung berubah dan hati kecilnya berkata: Ini buruk!

Pasti ini karena ia telah memprovokasi Kevin Qin. Sepertinya pria itu merasa masih belum cukup hanya dengan meminta sutradara mendepaknya keluar, jadi ia langsung memerintahkan orang lain untuk mengepungnya disini.

Dalam dunia hiburan, banyak artis yang pernah berurusan dengan mafia seperti ini.

Bahkan sutradara saja tidak berani menyinggung Kevin Qin. Tifanny Wen pun tidak merasa ada yang aneh dengan kemampuan pria itu yang bisa dengan segera memanggil segerombol orang untuk mengepungnya.

Tifanny Wen tentu saja sudah tidak mempedulikan teleponnya lagi dan langsung menggerakkan kakinya untuk berlari.

Walaupun dirinya lebih gesit dari wanita biasa, tapi orang-orang yang datang ini… Mereka adalah delapan orang yang sangat kekar, apalagi masing-masing dari mereka sangat terlatih.

Begitu empat orang menghadangnya di depan dan empat orang lainnya menghadang di belakang, Tifanny Wen langsung tidak memiliki jalan kabur lagi.

“AAHH!! Lepaskan aku!!”

Sentum Group…

Wajah Yansen Mu saat ini seperti langsung terjatuh ke dalam jurang!

Di ujung telpon sana terdengar suara Tifanny Wen: “AAHH!! Lepaskan aku!!” Setelahnya, tidak ada suara apapun lagi yang terdengar.

Tifanny, ia… Terlibat masalah!

Yansen Mu meraih ponselnya, ia tidak keburu menghubungi siapapun. Detik selanjutnya, ia sudah seperti angin yang melesat keluar kantornya.

Di dalam sebuah mobil Mercedes Benz yang mewah, tangan dan kaki Tifanny Wen terikat dengan erat dan ia dibuang ke kursi belakang.

Tapi tidak ada satupun dari kedelapan pria berpakaian hitam yang tadi menangkapnya naik ke mobil. Setelah mereka membuangnya, mereka menaiki mobil mereka masing-masing dan pergi dari situ.

Di dalam mobil Mercedez Benz ini, orang yang ternyata menyetir adalah Kevin Qin.

“Wanita jalang, sampai aku sebesar ini, belum pernah ada orang yang menampar tuan sepertiku. Kalau malam ini aku tidak menyiksamu sampai mati, jangan panggil tuan sepertiku Kevin Qin.”

Sambil menyetir mobil, Kevin Qin sambil melempar kata-kata dengan penuh penekanan kepada Tifanny Wen.

Ternyata, pria itu tidak pulang ke rumah setelah meninggalkan. Ia justru segera menelepon dan memanggil beberapa pemukul yang biasa ada di bar yang ia kenal baik untuk menunggu tidak jauh dari gedung dan menunggu Tifanny Wen keluar.

Amarah yang Kevin Qin terima hari ini membuatnya bersumpah bahwa ia tidak akan melepaskan Tifanny Wen hari ini. Ia akan membuat wanita itu mengingat akibat dari perbuatannya untuk jangka waktu yang panjang.

Saat ini mulut Tifanny Wen sudah dibekap dengan isolasi, ia sama sekali tidak bisa bicara.

Ponselnya juga sudah dilempar oleh Kevin Qin. Hati kecilnya dipenuhi dengan firasat buruk. Saat hatinya yang gelisah mencoba menebak kemana Kevin Qin membawanya pergi, tidak terasa mobil yang dikendarai sudah menempuh jarak yang begitu panjang.

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu