Cinta Setelah Menikah - Bab 165 Cemburu? Masih Harus Menjelaskan? (2)

Gina Jing seperti ingin muntah darah. Sial! Pelatih ini tahu dia ada di luar.

Kalau begitu, mengapa pura – pura tidak tahu? Masih membuat dia mengira kalau lelaki itu tidak melihatnya?

Tidak tahu malu!

Benar – benar tidak tahu malu!

Orang ini sudah tahu di lihat orang masih berbuat hal seperti itu…. aaaa….

Tifanny Wen:….

Bingung…

Selanjutnya, wajah perempuan itu memerah, langsung memakai sepatu, dan memelototi Yansen Mu. GOD! Gina Jing ada di luar, dia sudah tahu mengapa tidak memberitahu?

Terpikirkan tadi…

Tifanny Wen merasa kelak dia sangat sulit bersikap seperti biasa lagi di hadapan Gina Jing.

“tahu. Taruh bantalnya.” Akhirnya Yansen Mu berkata dengan tenang.

“oh.” Gina Jing langsung menaruhnya, berkata: “pelatih, aku datang untuk melihat Tifanny Wen, takut dia terjadi sesuatu, baru bisa sampai di sini, tadi aku tidak sengaja…”

“tidak apa. Kelak merepotkanmu untuk menjaganya.” Sikap Yansen Mu terhadap Gina Jing tidak buruk, karena Gina Jing masih baik terhadap Tifanny Wen, jadi sikapnya berbeda dari sebelumnya.

Ucapan ini… memintanya untuk menjaga Tifanny Wen?

Gina Jing membuka matanya lebar, pandangannya beralih dari bibir Tifanny Wen yang bengkak ke badan Yansen Mu, bertanya: “pelatih, kamu dan Tifanny Wen adalah….”

“dia adalah perempuanku.” Jawab Yansen Mu terus terang.

Sambil berbicara, sambil membantu Tifanny Wen untuk berdiri, melihat perempuan itu memandanginya dengan tatapan dingin, dia tiba – tiba berkata: “pulang dulu.”

Tifanny Wen sangat marah. Perempuannya? Ini sama sekali tidak masuk akal.

Hanya saja di depan Gina Jing, dia juga tidak bisa memberontak. Karena itu dia mengikuti lelaki ini dan Gina Jing pergi dari Rumah sakit.

Hanya saja setelah Yansen Mu menghentikan mobilnya di depan sekolah, hanya berkata kepada Gina Jing: “hati – hati.”

“a? pelatih, Tifanny Wen bagaimana?” pandangan Gina Jing tidak berani menatap Yansen Mu.

“dia tinggal bersamaku.” Ucap Yansen Mu.

Akhirnya Tifanny Wen membuka pintu mobil sendiri, lalu turun dari mobil, dan membalasnya: “aku tinggal di sekolah.”

Wajah Yansen Mu berubah menjadi gelap, dengan pandangan dingin melihat ke arah Tifanny Wen, sekali lagi menjadi emosi, saat ini dia ingin mencekik perempuan ini, tiba – tiba mendengar Tifanny Wen berkata :”tunggu saat kamu menjelaskan kepadaku mengapa berduet bersama Luna Jiang, aku baru akan berpikir lagi untuk tinggal bersamamu.”

Ucapan Tifanny Wen jail, selesai berbicara, dia menggandeng Gina Jing, berjalan masuk ke sekolah tanpa lihat ke belakang.

Yansen Mu:….

Dia tiba – tiba tercengang, bengong, memegang setir mobil terdiam, melihat ke arah luar jendela, dan menatap bayangan yang pelan – pelan menjauh darinya.

Setelah Beberapa saat, lelaki yang ada di dalam mobil itu, bibirnya terangkat, wajahnya juga berubah, dan senyumannya terlihat jelas.

Dia dan Luna Jiang berduet?

Ternyata, dia memperhatikan masalah ini…

Apakah ini?

Dia cemburu?

Yansen Mu sedikit tidak percaya.

Tapi, jika menjelaskan….

Dia juga sedang cemburu, melihat Tifanny Wen dan Johnny Gu masuk bersama, masih tersenyum, gadis itu memilih untuk duduk di sebelah lelaki itu dan tidak di sebelahnya, karena amarahnya sesaat jadi dia mengambil mikrofonnya. Dan tersimpan sedikit harapan, semoga me rubah suasana hati perempuan itu.

Yansen Mu sangat jelas, kalau dia sedang cemburu. Tapi, masalah cemburu, bagaimana dia akan menjelaskannya?

Kalau begitu, dia dan Luna Jiang bernyanyi karena cemburu, bagaimana dengan perempuan itu? apakah ada kemungkinan yang lain…

Pandangan Yansen Mu terpaku, bibirnya melebar, setelah itu dia menutup kaca jendela, tidak marah lagi karena keputusan Tifanny Wen untuk tinggal di sekolah, dan suasana hatinya membaik, kemarahannya juga mereda, memegang setir mobil, dan melaju…

….

Suasana hati Yansen Mu seketika membaik.

Tapi suasana hati Tifanny Wen tidak membaik.

Karena orang di sebelahnya, sejak Yansen Mu pergi, sudah menjadi sangat cerewet: “kamu kamu kamu… ternyata kemarin pergi ke tempat pelatih. Pe pe…. Pelatih itu sangat aneh, ternyata menarikmu untuk melakukan hal seperti itu, itu akan membuat banyak wanita terkena sakit. Tifanny Wen, aku beritahu, jangan biarkan tubuhmu menjadi rusak karena kecanduan pria. Ini benar-benar buruk ketika kamu datang bulan, dan kamu akan ... ”

“e…” kepala Tifanny Wen sangat pusing, hanya berkata dengan jujur: “baik, tidak ada kejadian seperti itu. kemarin aku datang bulan, tidak sampai tahap seperti itu, apa yang kamu pikirkan.”

“gila, sudah seperti itu masih tidak sampai tahap seperti itu? pelatih juga bisa menahannya? Apakah mungkin dia menggunakan mulut atau… dada atau…”

“e…” Tifanny Wen memegang kepalanya, benar – benar ingin menendang orang ini.

Sulit di jelaskan, sebaiknya tidak usah di jelaskan saja, jadi dia mengganti topik pembicaraan dan bertanya kondisi Johnny Gu.

Gina Jing langsung menceritakan performa Yansen Mu saat itu dengan berlebihan, sambil berbicara sambil melebih – lebihkan, berkata kalau saat itu Yansen Mu benar – benar sangat hebat, auranya sangat besar, bahkan dia saja tidak berani mendekat.

Tifanny Wen yang mendengarnya semakin pusing.

Tapi karena sudah menjadi seperti itu, dia juga tidak bisa me-rubahnya lagi, hanya balik ke kamar dulu.

Begitu tiba di kamar, dia mendengar Gina Jing berkata: “omong – omong, lagu yang kamu nyanyikan sangat enak di dengar. Sangat iri dengan kamu yang bisa bernyanyi dengan sembarangan.”

Ucapan ini….

Tifanny Wen yang mendengarnya, terasa sedikit aneh. Apa maksudnya bisa bernyanyi dengan sembarangan? Apakah dia tidak bisa bernyanyi dengan sembarangan?

Membalikkan kepala, menyadari raut wajah Gina Jing menjadi kecewa, seperti teringat hal yang menyedihkan.

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu