Cinta Setelah Menikah - Bab 218 Ini Pasti Bukan Tifanny Wen! (2)

Tetapi...................

Aldric Long terhadap wanita ini kenapa bisa................

Bibi Aldric Long sembunyi di belakang Aldric Long sambil diam-diam menerka ekspresi wajah Aldric Long.

Ekspresi wajah pria ini saat ini terlihat terkejut, sangat jelas terlihat menyiratkan perasaan yang begitu aneh. Tetapi ekspresinya dengan sangat cepat langsung tenang kembali. Wajahnya yang tampan ini masih tetap begitu lembut dan ramah, terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu, tetapi ekspresinya tidak berbeda dengan biasanya.

Meskipun bibi Aldric Long bisa menebak eskpresi wajah Aldric Long, tetapi dia menyadari pria ini...........saat ini menghentikan langkah kakinya dan terdiam seolah tidak menyangka dengan perselisihan yang terjadi di hadapannya, kedua matanya ini selalu menatap Tifanny Wen, tidak menatap Queenie Si, juga tidak menatap orang lain di sekitarnya! bahkan matanya tidak berkedip sekalipun!

Bibi Aldric Long mencibirkan mulut, tiba-tiba menengadahkan kepala melihat Tifanny Wen lagi, pikirannya semakin kacau.

“Tifanny..............Tifanny Wen, kamu berani menamparku!”

Queenie Si saat ini merasa pipinya panas dan kebas, akhirnya dia bisa sadarkan diri dari “vertigo” yang dirasakannya.

Respon dia, tentu saja merasa sangat sulit percaya!

Dia menutup wajahnya, merasakan dengan jelas kesakitan di wajahnya! kepalanya masih terasa sedikit pusing. Hingga saat ini, dia masih belum bisa percaya ternyata ada orang yang berani tidak menghargai dia yang dijuluki sebagai “Permaisuri” ini.

Sekalinya menampar, dia langsung menampar 10 kali! kecepatan tamparannya sangat cepat hingga membuat dia tidak bisa menghalanginya sama sekali!

Dia ini ditampar?

“Kamu......................apa kamu tahu aku ini siapa?”

Queenie Si langsung bertanya.

Baginya, popularitasnya ini tidak kalah dengan Tifanny Wen. Dia terkenal di dunia entertainment sudah beberapa tahun, sedangkan Tifanny Wen? dia baru memulai karirnya. Menampar dirinya? dia bahkan tidak pantas!

Pada akhirnya Tifanny Wen menjawab: “Jika aku tahu, apa aku tidak boleh menamparmu?”

Perkataannya ini..............

Puh...........

Queenie Si kesal hingga hampir muntah darah!

Tahu? sudah tahu, tapi masih berani menamparnya?

Apa mungkin wanita ini tidak tahu jika bergelut di dunia entertainment ini harus melakukan hubungan baik dengan orang yang terkenal?

Meskipun dirinya tidak memiliki sandaran dan hanya mengandalkan identitas dia sebagai permaisuri ini, Tifanny Wen tidak seharusnya begitu tidak takut padanya kan?

Tifanny Wen saat ini berkata lagi: “Nona Queenie Si, barusan mendengar anda ternyata sedang menjelek-jelekkan nama baikku, mengatakan bahwa aku pasti hanyalah seorang pengecut yang takut melakukan sesuatu, aku pikir aku perlu menghapus kejelekan namaku itu, apa anda puas dengan balasan untuk menghapus kejelekan namaku barusan?”

Balasan Tifanny Wen ini sangat jelas menunjukkan bahwa dia mendengar perkataan Queenie Si barusan.

Tidak berani? apa Queenie Si mengira dirinya tidak mengerti semua perbuatan yang dia lakukan dibalik ini dan mengira dia hanyalah seorang penyanyi biasa, sehingga dia berani berselisih dengannya?

Baiklah! pada kenyataannya, dirinya memang tidak tahu semua sandaran Queenie Si.

Tetapi dia mengira, jika setelah dirinya tahu sandaran dibalik dia, apa dia tidak berani berselisih dengannya?

Tifanny Wen bertanya pada jawaban didalam hatinya.

Sebenarnya, takut terhadap seseorang yang memiliki kekuasaan? dia sebenarnya takut. Tetapi ketakutannya ini tidak berarti dirinya memilih untuk mengalah. Terutama dalam kondisi dia sudah memiliki kemampuan.

Tetapi...................

Tifanny Wen sebenarnya sangat tidak menyangka terhadap gaya berpikir Queenie Si. Dia tidak menyangka, tingkat percaya diri Queenie Si terhadap sandarannya ini bisa mencapai ke tahap seperti ini.

Selama ada dia, dirinya tidak bisa membuat Gina Si terkenal?

Begitu percaya diri? apa mungkin sandarannya ini tidak hanya kelompok elang hitam?

Tifanny Wen sedang berpikir, ekspresi wajahnya terlihat sangat acuh dengan sekitarnya. Sedangkan Queenie Si, dia hampir mulai mengamuk.

“Tifanny Wen!”

Queenie Si menggigit gigi karena merasa sangat marah dan kesakitan, perasaannya sangat membara!

Ditampar seseorang sebanyak 10 kali!

Jangankan seorang permaisuri seperti dia, bahkan orang biasa yang mengalami tindakan seperti ini juga pasti akan marah hingga segera berkelahi dengan orang itu.

Terlebih lagi, Queenie Si adalah seseorang yang emosional!

Saat ini belum pernah ada yang menghina dia. Sekalinya dia emosi, Queenie Si langsung mengangkat tangan, lalu membalikkan tangan bersiap untuk menampar Tifanny Wen.

Seratus tamparan! Benar! dia bersiap membalasnya 10 kali lipat!

Kemudian....................

“Jangan buang tenaga, kamu tidak akan bisa memukulku, pulanglah dan segera pergi ke rumah sakit membeli obat untuk membersihkan wajah.”

Tifanny Wen mengangkat tangan menghalangi tangan Queenie Si di genggaman tangannya, langsung mengunci tangannya hingga dia tidak bisa bergerak, kemudian dia berkata dengan intonasi bicara yang tenang.

“Kamu................lepaskan!” Queenie Si darimana bisa menyangka kekuatan Tifanny Wen begitu besar. Setelah tangannya ditangkap, ternyata tangannya ini tidak bisa lepas sama sekali.

Jika bukan seorang wanita yang berdiri di hadapannya. Dia bahkan mengira orang ini adalah “Wanita yang merubah kelamin menjadi pria”, memiliki karakter seperti pria!

“Lepas? yakin?” tanya Tifanny Wen.

“Lepas!” jawab Queenie Si.

Beberapa detik kemudian, Tifanny Wen melepaskan tangannya, tetapi kondisi Queenie Si lebih tragis dibandingkan sebelumnya. Sekalinya tangan Tifanny Wen melepaskan tangannya, kekuatannya mendorong ke depan, Queenie Si langsung tertarik ke depan seolah ditarik oleh seseorang, tubuhnya gemetar, langkah kakinya tidak stabil, dia mengarahkan sepatu hak tinggi 8 sentimeter yang dia pakai ini ke depan untuk menahan tubuhnya, pada akhirnya tenaganya terbuang sia-sia, dia langsung tergeletak bagai seekor anjing yang sedang memakan makanannya, sepatu hak tingginya pun jatuh sebelah.

“Widih!”

Johnny Gu dan bibi Aldric Long terkejut secara bersamaan sambil mengatakan kata itu.

Tifanny Wen?

Dia adalah Tifanny Wen yang kelihatannya sangat baik hati, sabar dan lembut yang dididik seperti orang intelektual?

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu