Cinta Setelah Menikah - Bab 245 Tifanny Wen? Mengapa Kamu (2)

Tapi, dari wajahnya, “Febby” dan artis Tifanny Wen, meskipun sangat mirip, tapi memang terlihat seperti dua orang berbeda……

Tapi….

Jika “Febby” bukan artis besar Tifanny Wen, maka, tuan Mu, mengapa sangat dekat dengan Tifanny Wen !

Oh Tuhan!

Jika bukan tebakan keduanya, apakah tuan Mu selingkuh?

Otak Gina Si sudah kacau!

Yang lebih bingung dari pada dirinya, adalah Jeremy Fan yang berdiri tidak jauh dari Yansen Mu.

Ketua saat ini, suasana hatinya sudah berdegup kencang….. entah harus ke arah mana.

Apa yang terjadi?

Apa yang terjadi?

Ketua menatap perempuan yang ada di dekat pintu itu, bahkan dagunya sudah hampir copot.

Ini ini ini…. Bukankah orang itu?

Bukankah Erin Leng pemeran utama yang baru di tontonnya tadi siang?

Bukankah adalah orang yang tadi siang baru dia bicarakan “kelak istri ketua harus seperti perempuan ini” dan pemeran orang itu adalah Tifanny Wen?

Artis Tifanny Wen, Fan tidak mungkin tidak tahu!

Hanya saja, orang asli Tifanny Wen? Dia tidak pernah melihatnya.

Meskipun di TV sudah terlihat sangat cantic, tapi sekarang orang aslinya….. Jeremy Fan bahkan tidak bisa mengedipkan mata…. Perempuan yang ada di depan, dengan pakaian lusuh, dan di bajunya masih ada bekas darah dan hal kotor lainnya, rambutnya juga terlihat berantakan, wajahnya tidak di rias, sedikit bedak pun tidak ada.

Tapi, justru karena terlihat sangat alami, biasanya Tifanny Wen yang berpakaian elegan sekarang terlihat lebih dengan halus dan polos, Dia tampak seperti peri cantik yang kehilangan rohnya, Meskipun sekarang pakaiannya terlihat lusuh dan kasihan tapi dia tidak bisa menyembunyikan keanggunan dan keseksian yang berasal dari tulangnya, dan…. Ia terlihat seperti perempuan cantik yang sedang sakit.

Keseluruhan terlihat lusuh, tapi auranya ini, membuat orang merasa ajaib!

Jeremy Fan sangat terkejut. Tercengang Beberapa saat baru tersadar.

Sangat terkejut!

Bukankah yang di bilang “Febby”? ini bukan “Febby”!

Jelas – jelas Tifanny Wen!

Sial!

Perempuan Yansen Mu, ternyata adalah Tifanny Wen!

Sial!

Sialan, ini bukanlah perempuan kasar? Jelas – jelas adalah setan penggoda!

Jeremy Fan kesal karena tebakannya yang salah.

Bersamaan, dia masih belum bisa menerima kenyataan yang ada di depannya. Kejutan yang di berikan Tifanny Wen kepadanya hingga dia seorang ketua saja tidak tahu harus bersikap seperti apa menghadapinya.

“marga Mu! kamu berani memiliki hubungan dengan artis besar!”

Jeremy Fan tidak percaya.

“Fanny, ayo pergi.” Yansen Mu tidak mem pedulikannya, memeluk pundak Tifanny Wen, bersiap pergi.

Tifanny Wen tiba – tiba tercengang, mengangkat kepala, dan melihat sekilas…. Ke arah dalam, 10 anak buah Elang Hitam yang terbaring. Dahinya, ada bekas tembakan peluru.

Tifanny Wen tiba – tiba terpikirkan pistol yang ada di tangan Yansen Mu tadi….

Hanya saja, pandangan Tifanny Wen segera di tutupi oleh lelaki ini. Lelaki ini memeluknya, Tifanny Wen hanya bisa ikut membalikkan badan, dan menyimpan pandangannya.

Yansen Mu melihat ini, lalu berjongkok dan menggendong Tifanny Wen. Dia tidak melupakan kalau kaki Fanny masih tidak nyaman.

“tidak apa. Aku bisa berjalan.” Tifanny Wen berkata.

Yansen Mu melihatnya sekilas, dan tetap pada pendiriannya.

Hanya saja, tidak sampai dia memeluk pinggang Tifanny Wen, tiba – tiba, kedua orang mendengar suara:

“adik kelas, ke… kenapa kamu?”

Suara Aldric Long.

Panggilan “adik kelas”, juga sudah dapat membuktikan identitasnya.

Aldric Long saat ini, juga berjalan ke arahnya.

Dia belum pergi meninggalkan Elang Hitam, hanya saja, dia dari tadi tidak ikut masuk saja.

Tapi Aldric Long tidak terpikirkan, saat dia berjalan ke sini, melihat perempuan yang dia kira sebagai “Febby”, ternyata bukan Febby!

Tifanny Wen!

Adik kelasnya!

Maka, orang yang kebingungan, bertambah satu lagi.

Tuan kedua Long ini, sebelumnya mengalami banyak masalah, juga tidak menampilkan ekspresinya, selalu terlihat ramah, tapi sekarang? Bahkan otot wajahnya saja sudah tidak bisa di gerakkan, ekspresinya yang curiga bahkan membuat orang tidak bisa memikirkan apa yang di pikirkannya.

“adik kelas, kamu… dan Tuan Mu adalah….”

Tidak menunggu balasan Tifanny Wen, Aldric Long menanyakan satu kalimat lagi.

Biasanya dia selalu mengatakan kalimatnya sampai habis. mengatakannya dengan pelan dan ter bata – bata, sepertinya tidak pernah di dengar dari mulut tuan kedua Long. Tapi hari ini, terwujud karena Tifanny Wen.

Aldric Long tidak bertanya pada Gina Si, Gina Si, bagaimana pun selalu tahu nama asli “Febby”, sebenarnya adalah Tifanny Wen. Hanya saja untuk membedakan temannya Fanny ini baru memanggilnya dengan nama samaran.

Tapi di ingatan Aldric Long, “Febby” selalu Febby, anak kedua Keluarga Wen!

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu