Cinta Setelah Menikah - Bab 318 Musuh Seluruh Masyarakat (2)

Melangkah ke depan dengan yakin, buat orang-orang yang selalu mengejek orang lain membuang waktu berharga mereka! Lagipula waktu yang mereka lewatkan adalah waktu milik mereka!

Beberapa orang ini sambil mengobrol sambil berjalan ke arah asrama.

Tifanny Wen masih sekamar dengan Gina Si. Hanya saja, selesai kelas Gina Si langsung pergi, karena sorenya wanita itu masih ada kelas tata krama.

Saat itu ketika Tifanny Wen dan Luna Jiang ke asrama, kedua orang yang baru mengembalikkan semangatnya saat itu juga amarahnya mencapai klimaks.

"Sialan! Fanny, ini..."

Regina Qiu dan Luna Jiang tinggal di satu asrama, depan kamar mereka kebetulan adalah kamar Tifanny Wen dan Gina Si. Saat ini mereka melihat ke arah sana, di kanan dan kiri di depan asrama mereka ditempeli beberapa tulisan yang menjijikkan.

Di atas kertas itu tertulis ucapan menghina ketiganya.

Khususnya di depan kamar Tifanny Wen. Di atas kertas itu tertulis mereka menantikan seluruh keluarganya mati dan sebagainya.

Murid-murid di universitas Nanqiong semuanya adalah murid berbakat yang memiliki kualitas bagus.

Tifanny Wen membaca satu persatu pesan yang ditinggalkan oleh beberapa orang 'berkualitas bagus' ini, lalu mengernyitkan dahinya dan menatap rendah.

Lalu Tifanny Wen mengambil ponselnya, memotret beberapa kali tulisan tersebut.

"Siapa yang berani melakukan ini! Aku akan mencari video cctv." Ucap Luna Jiang lalu bersiap pergi.

Tifanny Wen menarik pergelangan tangan Luna Jiang dan berkata, "Tunggu, jangan terburu-buru."

"Bagaimana bisa aku tidak buru-buru? Kita ditindas sampai seperti ini! Apakah kita akan terus membiarkan mereka menghina kita?"

"Tentu tidak." Jawab Tifanny Wen.

Tatapan Tifanny Wen menelaah satu persatu tulisan tersebut. Selain ada tatapan tak senang di matanya, juga ada ekspresi terkejut.

"Walaupun juga ada mahasiswa berkarakter buruk di universitas Nanqiong, tapi... harusnya tidak sebanyak ini." Tifanny Wen agak merenung.

Saat ini, orang yang sebal dan tidak suka padanya mungkin banyak.

Tetapi, banyak orang yang bisa menyindir padanya. Hanya saja... ucapan makian yang menyumpahi keluarganya mati, Tifanny Wen tidak merasa ada banyak orang bisa mengucapkan hal ini.

Terlebih lagi, insiden ini hanya terjadi setelah satu hari.

Dan juga, yang hanya bisa masuk ke asrama wanita juga hanya mahasiswi.

Tapi kertas ini... ditempel seperti tidak ada ruang lagi untuk menempelnya.

Jadi Tifanny Wen merasa, ada seseorang yang merencanakan ini. Entah orang ini sendiri yang menulisnya atau orang ini menyuruh 'orang lain' untuk menulis pesan penghinaan ini atau orang ini sungguh mengumpulkan banyak orang untuk menulis pesan-pesan ini? Intinya, ada satu orang bersalah.

"Sekarang bagaimana?" Tanya Luna Jiang.

"Jangan buru-buru. Kita kembali ke asrama dulu taruh barang lalu pergi makan dan bicarakan kembali." Ucap Tifanny Wen.

“……”

Tiara Han yang baru berjalan sampai sini, begitu mendengar ucapan Tifanny Wen, wanita itu sudah menarik sudut bibirnya kejam dalam diam.

Wanita brengsek ini!

Tak disangka masih bersemangat untuk makan!

"Tifanny, kamu sabar sekali, hehe."

Tiara Han tidak dapat menahan tawa dinginnya.

Setelah bertemu kakaknya, Tiara Han masuk kuliah, tentu saja dia berkuliah di universitas Nanqiong. Tiara Han tidak tinggal di asrama sekolah, tapi tidak ada orang yang bisa menahannya. Tiara Han menyelipkan uang ke bibi asrama lalu diam-diam mengikuti Tifanny Wen, ingin tahu akan seperti apa wanita itu menerima penindasan dari orang lain.

Selesai kelas Tiara Han mengikuti Tifanny Wen, Tiara Han juga sadar Tifanny Wen selalu ditindas dimana-mana.

Saat ini, dalam hati Tiara Han sebenarnya seperti menggantikan kekhawatiran beberapa orang 'bodoh' di sekolah ini. Wanita ini bukanlah orang yang mudah, tapi mereka berani mengganggu kekasih Yansen Mu dan Hendery Long. Mereka sungguh tidak mau hidup.

"Apakah hatimu sebesar itu?" Tifanny Wen menoleh, melihat Tiara Han yang bertanya balik padanya.

Ternyata wanita ini masih berani muncul di hadapannya. Hatinya Tiara Han sungguh lebih besar darinya.

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu