Cinta Setelah Menikah - Bab 425 Momen Krusial

Dengan bantuan satpam di tempat, semua orang tetap bubar dari tempat acara.

Tapi melalui acara peluncuran kali ini, masalah Tifanny Wen masih hidup, sudah pasti dengan waktu singkat tersebar di internet. Tentu saja, sudah melalui begitu banyak masalah, semua ini, dia dapat menghadapinya dengan tenang, berita seperti ini, juga bukanlah berita yang di perhatikannya.

Hari ini penampilan Tifanny Wen di atas panggung, sangat stabil.

Tapi tidak ada yang lebih mengerti dari padanya, semakin memberi tahu mereka, suasana hatinya semakin tegang.

Karena membocorkan masalah ini, yang berarti kalau masalah dia masih hidup tidak mungkin palsu. Berarti Yansen Mmu yang melihat berita ini pasti akan tahu kalau dia masih hidup.

Tapi lelaki itu jelas – jelas sudah tahu dia masih hidup dan tidak Mencarinya, sebenarnya ada alasan apa?

Atau, dia pergi ke tempat yang tidak bisa menerima informasi apa pun. Tapi, bagaimana mungkin? Dia tidak mungkin seperti dirinya, jatuh ke tempat yang terpencil bukan? Kemungkinan ini sangat sedikit.

Atau, Yansen Mu benar – benar… terjadi sesuatu!

“nyonya….”

Setelah bubar Tifanny Wen pergi ke belakang panggung untuk istirahat, Melly menyadari keningnya di penuhi keringat, tahu apa yang dia khawatirkan, lalu berjalan dan memegang tangannya, berkata: “tuan tidak akan terjadi apa – apa. Aku ingat saat dia pergi mengejar Nyonya Yi, seharusnya tidak ada bahaya apa pun.”

“apakah kamu tahu dia ada di mana?” Tifanny Wen bertanya.

Melly terdiam.

Dia memang tidak tahu.

Tuan tidak memecatnya. Tapi kemana perginya dia, meskipun Aji, dia juga tidak memberi tahunya.

“tetapi jika tidak ada bahaya, mengapa dia tidak kembali mencariku? Tidak mungkin hatinya sudah berubah dan tidak menginginkanku lagi bukan.”

Tifanny Wen semakin hari semakin tidak tenang.

Melly bukanlah orang yang bisa menghibur orang. Dia melihat waktu, hanya bisa berjalan mengikuti jadwal, berkata: “nyonya, sudah waktunya pergi.”

Orang yang hadir sudah bubar. Hanya sisa Tifanny Wen yang berada di sini sangat lama untuk bengong.

Febby tadinya ingin menemani kakaknya. Tapi sekarang dia memang sangat sibuk, hanya bisa pergi. Jadwal Sutradara dan wakil sutradara juga sangat penuh, juga tidak bisa menemani Tifanny Wen begitu lama. Sekarang di belakang panggung, Beberapa staff yang mengurus Tifanny Wen juga sudah bubar. Selain dirinya, hanya ada Melly yang menemani dirinya.

“Baiklah.”

Tifanny Wen melihat waktu, baru menyadari dia sudah duduk di sini selama satu jam lebih. Dia berdiri, mengambil tas, setelah memberi kode kepada Melly, kedua orang berjalan ke luar.

Melly sekarang masih menjadi asistennya. Tentu saja, juga sebagai sopir.

Karena Tifanny Wen sekarang tinggal di Rumah Keluarga Mu, dia dan Gina Si, Febby Wen dan yang lainnya tidak searah. Setelah dia naik mobil, Melly menuju ke arah Rumah Keluarga Mu.

Disini masih ada jarak yang begitu jauh dari Rumah Keluarga Mu. Tifanny Wen begitu naik mobil memejamkan matanya sejenak. Setelah memejamkan matanya, dia pelan – pelan tertidur, masuk ke dalam dunia mimpi. Lagi pula, jaraknya masih begitu jauh, juga cukup untuk tidur.

“nyonya, hati – hati….”

Akhirnya yang membangunkan Tifanny Wen, bukanlah suara Melly memberi tahunya sudah sampai. Melainkan suara teriakan yang terkejut.

Tifanny Wen sekarang tersadar, di tambah lagi sebelumnya dia pernah menjalani pelatihan, kesadaran akan bahayanya sangat kuat. Dia dengan segera membuka matanya. Sedangkan saat ini, dia mendengar suara tembakan.

Di pundak Melly sudah terkena peluru.

Di luar mobil, pelan – pelan ada lelaki dengan baju hitam mengelilingi mobil.

Menggunakan pistol menodong ke arah mobil, langsung menembak. Saat mereka menembak, mereka bahkan tidak menghindari pistol Melly, dengan mempertaruhkan nyawa hanyaa untuk menembak Tifanny Wen.

Hanya saja….

Pistol?

Bagi Tifanny Wen, ini bukanlah apa – apa. Sebelum berita kematian Nyonya Yi datang, dia masih memiliki pengawal yang pernah dikirim oleh Ayah Mu bersamanya sebelumnya. Saat ini, segera setelah bahaya muncul, mobil di belakangnya secara perlahan-lahan bergerak untuk menjaga mobilnya. Dan mobil-mobil di belakangnya adalah pengawal yang telah diam-diam mengikutinya. Bantuan mereka tiba tepat waktu. Segera setelah muncul, mulai menembak pembunuh yang telah menembak mereka.

Tifanny Wen dengan tenang duduk di dalam mobil, Terkadang bersembunyi, kadang juga ikut menembak. Raut wajahnya tidak berubah, sama sekali tidak khawatir tentang pembunuhan ini.

Masalah ini, bukanlah pertama kali.

Apalagi, sekarang masih ada banyak pengawal yang mengelilinginya.

Di tambah lagi, dirinya, juga bukan orang baik!

Tifanny Wen sangat berpikiran terbuka terhadap keadaannya sekarang.

Tapi, saat ini….

Bum….

Tidak jauh dari jalan ini, saat ini, terdengar suara ledakan.

Dengan pasti, suara ledakan ini, tidak hanya dari satu tempat. Dari depan jalan, dan belakang jalan, ada semuanya.

Tifanny Wen tercengang, ledakan?

Apa yang terjadi?

Mengapa tiba – tiba dengar suara ledakan?

Saat ini Tifanny Wen sudah dapat melihat, tadi lelaki berbaju hitam yang menembak ke arahnya, saat ini sudah di selesaikan oleh semua pengawalnya.

Saat ini, para pembunuh ini, bukan lagi yang membahayakannya.

Mereka muncul dengan kebetulan, tetapi mati, juga cukup cepat.

Tapi…

“nyonya, jalan depan dan belakang, semuanya sudah di tutup.”

Lalu pengawal yang ada di belakangnya muncul, tiba – tiba berkata kepada Tifanny Wen, “kita terjebak di sini.”

Iya! Saat ini jalan yang mereka lalui, tidak termasuk lebar, dan orangnya sangat sedikit, juga berada di lokasi terpencil.

Jalan di depan, dan juga di belakang, tidak tahu siapa yang meledakkan pilar batu besar di atas jalanan . dan hasil batu pilar itu hancur, adalah….. jalanan di depan dan belakang, semuanya sudah di tutup. Dan juga, meskipun tidak di tutup, sekarang, juga sudah sepenuhnya di siram minyak, api besar sedang menyala. Jika tidak ada tangga besar dan pemadam kebakaran, mereka tidak akan bisa keluar dari sini.

Setidaknya, saat ini mereka tidak bisa keluar!

“cepat menelepon pemadam kebakaran.” Tifanny Wen berkata.

“iya.”

Tifanny Wen justru tidak begitu tenang lagi.

Meskipun dia di jebak, tapi tempatnya masih termasuk luas. Setidaknya, mereka pasti bisa bernapas. Hanya perlu menunggu sampai ada yang menyelamatkannya, dan pasti tidak akan masalah mereka bisa pergi dari sini.

Tidak akan ada bahaya. Tapi para pembunuh itu berencana untuk memilih tempat ini, dan juga memancing semua pengawalnya melewati jalan ini, tujuannya, tidak mungkin semudah ini bukan?

Bagaimana pun juga tidak mungkin, hanya untuk mengurungnya waktu sependek ini bukan?

Dan, masih menggunakan nyawanya untuk dirinya di jebak untuk waktu sependek ini?

Ini terlalu bodoh! Tidak mungkin!

Saat Tifanny Wwen sedang berpikir seperti ini, dari mobil lawan di depan, muncul suatu perempuan yang mengenakan pakaian anti peluru membuka pintu, saat ini, pelan – pelan berjalan ke arahnya.

Tifanny Wen tercengang.

Saat ini, dia sudah mengerti tujuan lawan!

“Nyonya Yi!”

Perempuan yang muncul di depan Tifanny Wen mengenakan pakaian anti peluru, bukan hanya marga saja yang di ketahui, bahkan namanya lawan juga di ketahui dengan lengkap?

“Nyonya Yi?” para pengawal tercengang.

Dia, adalah perempuan jahat yang pernah mereka dengar sebelumnya?

Para pengawal kembali menggunakan peluru, menembak di dada Nyonya Yi.

Ternyata, masih ada satu yang belum mati!

Hanya saja, mereka melihat baju anti peluru di badan Nyonya Yi. Sekarang jika ingin menembaknya, hanya bisa menembak di kepalanya.

Tifanny Wen saat ini justru memberi kode kepada pengawal, memberi kode tidak perlu bertindak secepat itu.

“katakanlah, kamu menjebakku di sini, ingin melakukan apa?” Tifanny Wen menatap Nyonya Yi, bertanya.

Meskipun, hatinya sudah punya tebakan yang mengerikan….

“orangku di mobil ini, sudah memasangkan bom waktu! Satu menit kemudian, Tifanny Wen, kalian, akan ikut mati, bersamaku!” Nyonya Yi berkata dengan tenang.

Dia sekalian menunjuk mobil yang ada di belakangnya.

Para pengawal dan juga Melly yang sudah tertembak, seketika tercengang.

“nyonya…”

Raut wajah mereka menjadi pucat.

Ternyata….

Ternyata mereka terjebak disini, mempunyai tujuan ini!

Iya, meskipun mereka hanya terjebak sementara, selama ada orang yang menolong maka mereka akan bisa keluar. Tapi, disini ada bom waktu, dan juga, satu menit kemudian akan meledak, meskipun harus menunggu ada yang menyelamatkan, mereka, sudah tidak ada waktu!

Ini adalah pembunuhan yang sudah di rencanakan!

Dan, masih di rencanakan, sudah di tentukan, tujuannya hanya untuk mati bersama!

Bagaimana pun, tempat seperti ini, terjadi sesuatu yang besar seperti ini, mungkin akan menarik perhatian para netizen. jika bukan siapa – siapa, mana mungkin ada yang berani mempertaruhkan nama baiknya untuk memasang jebakan di sini.

Disini, bukan pulau Nanqiong yang bisa berbuat kekacauan seenaknya!

Ini adalah Hinterland! Ini adalah ibu kota!

“kamu terlalu gila!” raut wajah Tifanny Wen tidak enak di lihat, tetapi tetap berkata dengan tenang.

Sekarang dia tidak percaya terhadap ucapan Nyonya Yi.

Nyonya Yi tiba – tiba menunjukkan wajahnya, mungkin karena Yansen Mu telah memaksanya hingga tahap ini, justru tidak menangkap orangnya. Dan Nyonya Yi membuat keputusan untuk terjebak di sini, hanya mengatakan, sekarang dia sangat berharap suatu hasil, yaitu dirinya mati. Dan dia terhadap masa depannya, sudah tidak punya harapan.

“hahaha…. Tifanny Wen, jika ingin menyalakan, salahkan kamu Menikah keluarga Mu.”

Saat ini Nyonya Yi, sangat terus terang, “hari ini, kamu dan suami mu, akan sama – sama masuk neraka. Siapa tahu ketika kita tiba di atas, masih akan berada di jalan yang sama bukan.”

“apa yang kamu katakan?”

Tifanny Wen tercengang.

“maksudku, suamimu, sudah lebih dulu, masuk neraka.”

“tidak mungkin! ” Tifanny Wen berkata, hampir teriak.

“benar atau tidak, kamu pergi ke neraka, maka akan mengerti.”

Nyonya Yi sambil berbicara, sambil mengangkat pistol di tangannya, mengarahkan ke nadinya sendiri, “tunggu setelah ledakan, yang juga setelah aku menembak! Aku dan kamu, akan mati bersama!”

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu