Cinta Setelah Menikah - Bab 344 Bertemu Setelah Tiga Bulan (2)

Pelayan wanita tersebut tersenyum canggung, hanya bisa menganggukkan kepala lalu berkata: "Aku akan segera memberi tagihannya. Tapi tolong biarkan aku menelpon kakak laki-laki dari bosku dulu ya? Mungkin bos bertemu dengan orang yang tidak baik, aku takut kali ini..."

"Tidak perlu. Kamu memanggil kakaknya ke sana pun tidak akan ada manfaatnya." Siapa yang tahu bawa wanita ini akan bicara seperti ini, "Jika kamu bisa menelpon kakak tertuanya, Jeremy, mungkin akan bermanfaat sedikit."

Begitu mendengarnya, pelayan wanita tersebut terkejut, mendongak dengan tak percaya ke wanita yang sedang bicara.

Ema melihat wanita itu perlahan-lahan berdiri, lalu menaruh uang di atas meja, wanita tersebut mengambil tas cantik yang berada di samping, lalu berjalan keluar.

Pelayan wanita tersebut tidak pernah melihat wanita cantik yang berjalan seperti itu. Setiap langkahnya besar, tapi tetap elegan. Punggungnya tegap, bentuk tubuhnya bagus sekali, tidak ada bagian tubuhnya yang bisa diejek.

Melihat punggung tersebut, pelayan wanita itu agak linglung. Wanita cantik seperti itu, kepribadian sebagus itu, membuat Ema memikirkan banyak aktris film.

Saat Ema sedang dalam kondisi linglung, wanita tersebut sudah berjalan keluar...

Tapi saat ini suara wanita itu terdengar kembali di luar pintu...

"Di dalam kopi itu ditaruh sebuah obat. Kamu bisa mengingat kembali apakah toko kalian diperhatikan seseorang, contohnya lawan kalian atau musuh?"

Ema yang sedang memegang cangkir kopi kembali linglung... nona ini percaya dengan restoran mereka? Wanita ini memberi petunjuk padanya?

Ditaruh obat?

Ema melihat cangkir kopi di tangannya lalu menciumnya dan mengerutkan dahi. Ema teringat, setelah restoran TBC dibuka, restoran mereka menekan beberapa restoran sekitar...

……

"Kita pergi ke jalan Wanne."

Setelah keluar dari restoran TBC, Wanita yang memakai kacamata hitam melihat mobil balap berwarna merah parkir di depan restoran. Wanita tersebut langsung masuk ke dalam, membuka pintu mobil dan duduk di kursi samping kemudi.

"Tifanny, bukankah malam ini kamu bilang ingin menginap denganku? Kenapa mau pergi ke jalan Wanne? Rumah yang baru ku beli bukan di jalan Wanne." Jawab wanita di kursi kemudi.

Wanita itu Luna Jiang. Terpisah tiga bulan dengan Luna Jiang, wajahnya masih cantik dan manis.

Lalu wanita di samping kursi kemudi adalah Tifanny Wen.

Ya! Tifanny Wen sudah kembali! Setelah pelatihan tiga bulan, Tifanny Wen kembali datang ke pulau Nanqiong.

Bagaimanapun juga, tema film《Swords Woman》 menceritakan tentang perjalanan melewati negara Long peradaban dulu. Syuting dilakukan di negara Long, Tifanny Wen tidak perlu ke luar negeri.

Pulau Nanqiong berbeda dengan tempat lain. Di sini ada empat musim tapi selalu seperti musim semi. Walaupun sekarang sudah musim dingin, tetapi di pulau Nanqiong masih banyak yang memakai satu baju dan rok pendek.

Saat ini Luna Jiang melirik wanita yang duduk di kursi kemudi, memperhatikan wanita itu beberapa kali: "Tifanny, kita tiga bulan tak bertemu, kenapa aku merasa... kamu tambah cantik."

Setelah menerima telepon, Luna Jiang datang menjemput Tifanny Wen. Maka dari itu ini pertama kalinya Luna Jiang bertemu Tifanny Wen setelah terpisah tiga bulan.

Luna Jiang tak tahu selama tiga bulan ini Tifanny Wen pergi kemana.

Hanya... begitu melihat, wajah dia masih seperti dulu, bentuk tubuhnya masih seperti dulu, warna kulitnya masih seperti dulu, jelas-jelas tidak ada yang berubah, tapi ini membuat Luna Jiang merasa Tifanny Wen lebih cantik.

Cantik ini bukan berkaitan dengan wajah, lebih ke sikap dan perasaan.

"Iya, kah?" Tifanny Wen tersenyum, mengetuk-ngetuk kemudi lalu berkata: "Kita pergi ke Jalan Wanne, ke arena judi milik keluarga Du."

"A...arena judi?" Ketika mendengarnya, Luna Jiang langsung melihat Tifanny Wen dengan terkejut. "Kenapa mau ke sana? Bukankah kamu bilang ingin tinggal di rumahku? Dan apa kamu tahu arena judi itu tempat seperti apa? Aku dengar, ada dewa judi dari negara Long bermarga Du yang membuka bisnis itu. Sepertinya dia bukan orang biasa. Tempat itu bukan tempat 'bersih'. Apa kita cocok pergi ke sana? Sebenarnya aku memang suka tempat yang menggairahkan, ta...tapi kamu artis besar! Kalau kamu kesana dan di foto akan tragis sekali."

Novel Terkait

You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu