Cinta Setelah Menikah - Bab 82 Truth or Dare (1)

Merasa ada yang aneh.

Tidak terpikirkan selesai berbicara, perempuan itu justru tersenyum dengan manis, lalu berkata: “iya iya iya, kakak ipar. Setelah Bertemu orangnya, aku akan memanggilnya kakak ipar.”

Kenny Qin dan Baim Su mendengarnya, baru tersenyum, mengangkat gelas dan berkata: “ayo ayo ayo. Karena berkumpul, kita harus bersulang, selamat atas kembalinya Nara Gu ke negara ini.”

Bar Moon Star.

Berapa lama kemudian, Yansen Mu berjalan ke arah mereka. Telepon minta tolong dari Nara Gu, tidak memberitahu lokasi pastinya. Tetapi, setelah dia sampai, dan bertanya kepada salah satu pelayannya, pelayan itu langsung memberikan kertas kecil, berkata: “apakah kamu adalah Tuan Mu? Ada seorang nona yang memintaku memberikan ini.”

Yansen Mu menundukkan kepala melihat kertas itu, tertulis nomor ruangannya.

Dia menganggukkan kepala, merasa aneh, lalu melangkah, menuju ke ruangan itu.

Tidak terpikirkan, saat dia buru – buru datang, mendorong pintu, yang dia lihat justru dua lelaki dan satu perempuan yang sedang minum – minum.

“Yansen? Eh, datangnya cepat juga. Kecepatan ini, tidak terduga.”

Baim Su yang melihat orang yang membuka pintu adalah Yansen Mu, alisnya berkerut, saat ini memberikan dia secangkir anggur, berkata: “sini sini, Yansen, Nara Gu kembali, bagaimana pun juga kamu harus minum segelas.”

Yansen Mu tercengang, matanya setajam elang, pandangannya terjatuh pada perempuan bernama Nara Gu itu!

Perempuan itu tersenyum, melihat dirinya sendiri, lalu bangkit berdiri. Sejak awal hingga akhir, tidak seperti orang yang terkena masalah?

“apa yang terjadi?” Yansen Mu mengerutkan dahi, hatinya sudah memiliki jawaban.

“karena Nara Gu kembali, ingin mengadakan kumpul – kumpul. ” Kenny Qin berkata, “kenapa, setelah di takuti, dan melihat Nara Gu tidak apa – apa, apakah merasa terkejut?”

“Yansen, apakah kamu mengira Beberapa hari kemudian aku baru kembali ke kota X?” Nara Gu mendengar, langsung tersenyum dan berjalan ke depan Yansen Mu, “sebenarnya, awalnya aku berencana Beberapa hari kemudian baru kembali, tetapi kebetulan aku perlu mengurus Beberapa hal di kota X. sekalian datang melihat kalian.”

Nara Gu sambil berbicara, sambil menarik lengan baju Yansen Mu.

Yansen Mu menundukkan kepala melihat tangan perempuan yang menariknya itu, langsung melepaskan tangannya, mengedipkan mata, dan mengerutkan alisnya.

Meskipun, penolongnya telah kembali, seharusnya dia menyambutnya dengan senang. Terutama di perkumpulan ini, biasanya sangat jarang. Tetapi begitu Yansen Mu terpikirkan masalah ini, dia mengabaikan Tifanny Wen, hatinya langsung merasa bersalah. Terhadap “kejutan” seperti ini dia benar – benar tidak bisa merasa terkejut.

“baguslah jika tidak apa.” Yansen Mu mengambil gelasnya, jelas – jelas hatinya tidak ada di sini, tetapi justru mengangkat gelasnya terhadap Nara Gu, berkata: “selamat telah kembali.”

Selesai berbicara, dia langsung meminum habis minumannya.

Hingga minumannya sampai ke perut, Yansen Mu terpikirkan seseorang, lalu berkata: “sudah malam, lain kali saja kita kumpul.”

Meskipun Yansen Mu sangat kesal. Tapi menghadapi penolong dan temannya, dan terpikirkan Nara Gu hanya ingin memberikan kejutan, dan di tambah lagi dia baru kembali ke kota X, dia tidak bisa marah.

Terhadap masalah ini, Yansen Mu masih sangat mengerti.

Sebenarnya situasi seperti ini, seharusnya dia tetap ikut kumpul – kumpul.

Bagaimana pun juga, dia sudah mengutus sopir pribadi untuk menjemput Tifanny Wen. Sedangkan kumpul – kumpul hari ini, sudah dipersiapkan oleh tiga orang ini, dia saja sudah datang, masa minum segelas saja langsung pergi, benar – benar tidak memberikan muka bukan.

Yansen Mu mengetahui hal ini, tetapi masih memberikan ide untuk kumpul – kumpul lain kali saja. Setelah dia mengatakannya dia tersenyum merasa bersalah, lalu berkata: “benar – benar ada hal yang masih harus di urus, tunggu setelah sempat, aku akan mengajak istriku untuk menyambutmu.”

Saat memanggil “istri”, Yansen Mu tersenyum.

Nara Gu tercengang, tidak pernah mendengar Yansen Mu mengeluarkan kata “istri” dari mulutnya, tidak pernah terpikirkan setelah menemui situasi seperti ini, orang yang baru datang sudah mau pergi.

“pftt….”

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu