Cinta Setelah Menikah - Bab 120 Karena Aku Mencintaimu (2)

Tapi tiba-tiba Yansen Mu menekan kepala semakin ke bawah, lalu menghadap ke Tifanny Wen yang terkejut dan mencium bibir wanita itu. Tifanny Wen bisa melihat kedua bola mata milik Yansen Mu tampak kecewa dan Tifanny Wen tidak menyadari setelah Yansen Mu mengucapkan 'jangan', tiba-tiba wajahnya memerah.

"Kamu tidak boleh menerima tawaran film ini. Kecuali suatu hari kamu bisa memberitahuku kalau kamu juga mencintaiku."

Ini adalah ucapan yang sungguh-sungguh dari hati, bukan ucapan palsu semata.

Kepala Tifanny Wen terngiang-ngiang. Setelahnya, bibir Yansen Mu menempel di tubuh Tifanny Wen, tapi Tifanny Wen tidak terlalu merasakan. Pikiran Tifanny Wen seperti masih tertuju pada kalimat 'karena aku mencintaimu'.

Tifanny Wen tidak mengerti kenapa pria ini mencintainya dan mengapa dirinya tidak boleh menerima tawaran film tersebut.

Tifanny Wen tidak mengerti kenapa pria ini cemburu dengan pria asing bernama Daniel An.

Tapi kalimat itu, Tifanny Wen masih belum mengerti.

Sebulan yang lalu Tifanny Wen bertemu dengan Daniel An, pria itu juga mengatakan kalau dia mencintai Tifanny Wen. Hanya saja Tifanny Wen menganggap kalau ucapan itu tidak serius, terlebih lagi Tifanny Wen merasa kalau Daniel An menganggapnya sebagai ganti seseorang.

Tapi saat ini dan di tempat ini, di dalam suara rendah dan tegas Yansen Mu jelas sekali terkandung kepedihan.

Tifanny Wen adalah seorang aktris, dia sangat peka dengan 'perasaan asli' seseorang.

Apakah pria ini sungguhan....

"Kamu..." pikiran kacau itu ditekan oleh Tifanny Wen, saat ini Tifanny Wen hanya menatap Yansen Mu dan dengan tidak percaya bertanya: "Apakah kamu sungguhan...."

"Tifanny, apakah kamu tidak memiliki hati nurani?" Hasilnya Yansen Mu memotong ucapan Tifanny Wen: "Aku pikir, karena aku bersikap demikian kepadamu itu sudah menunjukkan dengan jelas."

Apakah Tifanny Wen pernah bertemu dengan pria yang tidak mencintainya tetapi bisa begitu memanjakannya?

Pikiran Tifanny Wen semakin kacau. Pikirannya tentang film Rahasia Negara, ingatan, atau pikiran kacau lainnya saat ini dihapus dari otaknya oleh ucapan Yansen Mu yang barusan.

Jika Yansen Mu mengamatinya dengan teliti, pasti sudah bisa melihat wajah Tifanny Wen yang memerah, lebih merah lagi dari sebelumnya. Dari wajah Tifanny Wen terlihat jelas ada ekspresi malu dan khawatir.

Ini sungguhan!

Tifanny Wen tidak pernah menyangka, pria seperti Yansen Mu akan memiliki waktu dan ruang untuk menyatakan perasaan padanya.

"Itu..." Tifanny Wen khawatir, tiba-tiba membuka mulutnya, "Ada orang yang bilang, empat tahun yang lalu kamu jatuh cinta pada seorang wanita dan dia hampir mirip denganku. Alasan kamu mencintaiku karena aku mirip dengannya."

"Persetan!" Yansen Mu membalas dengan satu kata.

Bagaimanapun, Yansen Mu pernah menjadi tentara. Banyak orang di militer yang berkata kotor. Saat emosinya naik, juga asal bicara kotor.

Tifanny Wen memiringkan kepala, sudut bibirnya tiba-tiba tertarik membentuk senyuman bahagia. Awalnya Tifanny Wen marah pada pria yang marah tanpa alasan padanya dan tanpa alasan tidak mengizinkannya menerima tawaran film tersebut.

Tapi saat ini Tifanny Wen merasa perasaannya yang memburuk terbuang sangat jauh sekali karena satu kata 'persetan'. Suasana hatinya mulai membaik.

Tiba-tiba Tifanny Wen naik ke bahu Yansen Mu, tanpa perlu Yansen Mu menunduk, Tifanny Wen langsung mencium pria itu. Satu tangannya yang lain masuk ke dalam baju Yansen Mu, mengelus dada bidang pria itu.

"Yansen, aku pikir... mungkin aku menyukaimu."

Tifanny Wen tertawa, tiba-tiba wanita itu mengulurkan tangan untuk mematikan lampu dan berkata.

Cinta.... dia tidak yakin apakah dirinya mencintai Yansen Mu.

Tapi menyukai, pasti ada rasa itu.

Apakah merindukan pria itu?

Tapi di beberapa waktu ini, Tifanny Wen sangat sibuk. Di waktu kosong, Tifanny Wen yakin bahwa dirinya juga merindukan Yansen Mu.

Di pesta, Tifanny Wen tidak menyapa Yansen Mu, juga hanya karena takut ditanya soal identitas oleh orang lain.

Setelah kembali Tifanny Wen tidak bicara apapun dengan Yansen Mu.... Tifanny Wen bukanlah orang yang mudah bicara tentang perasaannya dan juga pesan multimedia itu sungguh mengganggu pikirannya. Tebakan-tebakan itu muncul dari hatinya, mana mungkin Tifanny Wen masih bisa memikirkan hal lain.

Tapi sekarang....

Seorang yang kaku berani mengatakan cinta padanya, apa yang dirinya takutkan untuk mengatakan suka?

"Hm?"

Yansen Mu terkejut, seperti belum sadar apa yang diucapkan Tifanny Wen. Yansen Mu menundukkan kepala, lalu menatap Tifanny Wen intens dan baru sadar lampu sudah dimatikan oleh Tifanny Wen. Yansen Mu tidak bisa melihat jelas ekspresi mata wanita itu.

"Ucapkan sekali lagi." Ucap Yansen Mu. Nadanya tegas dan dingin.

Jika sekarang lampu masih menyala, Tifanny Wen pasti bisa melihat ekspresi tidak percaya Yansen Mu.

Bagaimanapun juga, sekarang ini Yansen Mu berpikir kalau hati Tifanny Wen masih untuk pria lain.

Tifanny Wen diam-diam tertawa lalu menjawab: "Ucapanku tidak diucapkan dua kali."

"Tifanny Wen."

"Hm." Tifanny Wen menjawab tenang.

"Ucapkan sekali lagi." Sikap Yansen Mu memaksa, tiba-tiba pria itu melepas baju Tifanny Wen, telapak tangan besarnya dengan kekuatan besar menekan tubuh Tifanny Wen dan menggeseknya.

Tifanny Wen merintih, dalam hati memaki Yansen Mu, pria ini kasar tapi Tifanny Wen masih tetap pada pendirian, "Aku tidak ingin mengucapkannya lagi."

Tapi fakta membuktikan, Tifanny Wen selamanya tidak akan menang di depan pria ini.

Yansen Mu juga tidak bicara lagi, dengan kasar pria itu membuka gaun tidur Tifanny Wen dan mendengus dingin. Tifanny Wen tiba-tiba merasa sesuatu yang bahaya akan datang.

Novel Terkait

My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu