Cinta Setelah Menikah - Bab 73 Suatu Hari Nanti, Aku Bisa Membuat Kalian Bangga... (2)

Dan pada saat ini..............

Pria gemuk yang bernama Andy itu akhirnya sudah mengakhiri pertengakarannya dengan ibunya.

Karena saat itu ibunya sudah ditahan oleh seorang petugas keamanan di pintu masuk. Membuat keributan disini, ditahan oleh seorang petugas keamanan adalah bukan hal yang sangat mengejutkan.

Tetapi, bunga sudah dia bungkus dengan keterampilan tangannya sendiri itu sudah hancur dan berantakan.

Dia berdiri di sekeliling para Wens paling luar dengan perasaan kecewa, mendengar janji yang barusan dikatakan oleh Tifanny Wen, dia merasa sedikit terharu, tetapi dia tidak berani maju ke depan untuk memberikan bunga di tangannya yang telah hancur itu, tetapi, dia merasa dirinya seharusnya maju ke depan dan meminta maaf kepada Tifanny Wen.

Karena barusan, ibunya.......memukul tangan Tifanny Wen. Tindakan seperti ini, bahkan menurut orang biasa pun, ini adalah tindakan yang sangat tidak sopan.

Tetapi tidak disangka, tidak menunggu sampai dia memutuskan untuk maju ke depan dan meminta maaf pada Tifanny Wen, para Wens justru sudah memberikan jalan untuknya.

Tifanny Wen langsung berjalan ke hadapan pria gemuk itu, melihat ekspresi wajahnya yang canggung saat meminta maaf, Tifanny Wen tersenyum sambil mengambil bunga yang ada di tangan pria gemuk itu.

“Fanny, ini.........terlalu jelek........”ucap pria gemuk itu sambil terkejut, dia merasa malu.

“Apa ini jelek? bunga ini sangat indah, hancur juga adalah sebuah keindahan.” Tifanny Wen tersenyum, dia tetap bersikeras memegang bunga itu, berkata: “Tidak perlu banyak berpikir. Aku akan berusaha, dan pelan-pelan bersama kalian berubah menjadi lebih baik.”

Setelah Tifanny Wen selesai bicara, dia melihat jam, waktunya sudah hampir tiba, barulah dia berpamitan pada semuanya. Setidaknya masalah tandatangan............dengan waktu sesingkat ini, pastinya tidak cukup bagi dia untuk memberikan tandatangan pada mereka satu per satu.

Para Wens yang tidak memiliki kesempatan untuk melihat rekaman di ruang rekaman pun melambaikan tangan pada Tifanny Wen dan mengucapkan sampai jumpa saat itu juga, didalam hatinya terasa sangat hangat.

Aku akan berusaha, dan bersama kalian berubah menjadi lebih baik.

Ini adalah janji yang diberikan Tifanny Wen kepada mereka: Dia bisa berubah menjadi lebih baik, membuat dirinya menjadi seorang idola yang pantas untuk dikagumi.

Ini adalah harapan Tifanny Wen kepada mereka: Berharap para Wens juga bisa berubah menjadi lebih baik............

..................................

Sekumpulan orang yang meramaikan keadaan disini, selain para Wens dan orang lewat juga para anti Fanny, juga ada beberapa wartawan.

Meskipun mereka tidak sempat dan tidak memiliki kesempatan untuk mewawancarai Tifanny Wen.

Tetapi, kejadian yang barusan terjadi di kerumunan banyak orang itu membuat para wartawan merasa tergugah, mereka merasa didalam hatinya akan segera memiliki berita entertainment terbaru yang bisa ditulis.

Dan di tengah acara talkshow《Janji Luna》, pembawa acara Luna saat ini sudah tiba di acara.

Di tengah siaran langsung, selain pembawa acara dan para tamu terhormat, juga ada banyak penonton yang ikut meramaikan.

Tetapi, kapasitas tempat duduk para penonton memiliki batasan, juga hanya sebagian orang saja yang memiliki kesempatan untuk melihat acara talkshow secara langsung. Setidaknya sebagian besar penonton semuanya harus menunggu sampai siaran acara ditayangkan di internet atau televisi, barulah mereka bisa menontonnya.

Setelah beberapa lama kemudian, waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam.

Ruangan siaran wawancara langsung pun sudah sejak awal dipenuhi oleh para penonton. Juru kamera menunggu para staff karyawan bersiap untuk melakukan pekerjaannya masing-masing. Pembawa acara Luna saat ini sudah duduk di meja pembawa acara, dia mulai membuka acara.

Setelah membuka acara secara sederhana, penonton melihat layar yang ada di belakang Luna, di layar itu sudah memperlihatkan video editing mengenai masa kecil Tifanny Wen sampai sekarang menjadi pemeran utama wanita《Five Musts》dan seluruh kisah perjalanan karirnya.

Diiringi suara musik redam, para penonton melihat karir penampilan “Artis cilik nomor satu” di tengah suasana yang tenang.

Setelah video selesai diputar, pembawa acara Luna berkata: “Sepertinya, anak perempuan, gadis, dan wanita didalam video ini sudah tidak asing lagi bagi kita. Artis cilik nomor satu Tifanny Wen, sering disebut sebagai aktris terpilih yang berbakat, setelah 2 tahun mengundurkan diri dari dunia entertainment, tapi akhir-akhir ini dia kembali muncul di dalam dunia entertainment kita. Sebenarnya...........apa yang membuat kehidupannya sedikit berubah? malam hari ini, kita sambut tamu terhormat kita yaitu Tifanny Wen, dan dengarkan kisahnya.”

Suara Luna, setelah diiringi suara musik redam yang mengharukan, tatapan mata para penonton perlahan-lahan melihat ke arah tamu terhormat yang ada di sebelah kiri.

Saat itu, akhirnya Tifanny Wen meninggalkan belakang panggung, dia perlahan-lahan berjalan memasuki ruangan acara talkshow, muncul di hadapan para penonton.

Saat dia muncul, para penonton sangat terkesima, kemudian mereka sedikit melongo.

Hanya karena sepatu yang Tifanny Wen pakai, ternyata dia hanya memakai sepatu flat berwarna coklat muda.

Jika seorang aktris memakai pakaian casual dalam acara yang seperti ini, sepatu flat juga terlihat biasa. Tetapi, aktris yang memakai dress, biasanya mereka mencocokkannya dengan sepatu heels.

Tifanny Wen ini.........benar-benar seorang artis yang memiliki kecantikan tersendiri.

“Fanny, benar-benar lebih baik melihat orangnya secara langsung daripada hanya mendengar berita saja, aku merasakan apa yang disebut bidadari, tidak heran jika orang-orang berkata kalau kamu memang seharusnya berkarir di dunia entertainment.”

Luna sekalinya melihat Tifanny Wen, dia langsung mengatakan obrolan santai.

Dalam situasi yang seperti ini, tidak peduli lawan bicaranya mengatakan ucapan yang tidak sopan, sebagai pembawa acara memang harus menampilkan sikap sopan dan ramah. Jadi, Luna memanggil Tifanny Wen sama seperti para Wens memanggilnya, yaitu Fanny.

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu