Cinta Setelah Menikah - Bab 311 Gina Si Kembali Ke Sekolah dan Hasil Audisi (1)

Mendengar nama 'Kota F', Luna Jiang tiba-tiba teringat Lena Mei. Luna Jiang mendongakkan kepala melihat Lena Mei di sampingnya yang juga sedang melihat foto.

Luna Jiang tidak mendengar balasan dari Lena Mei, hanya melihat wanita itu saat ini sedang menatap kosong ke foto yang ada di tangannya. Tidak ada senyuman di wajah Lena Mei, ekspresi matanya kosong, samar-samar membuat orang merasakan rasa sakit.

"Ada apa Lena?" Tanya Luna Jiang curiga.

"Tidak apa. Begitu melihat foto ini, aku teringat kampung halamanku." Jawab Lena Mei.

Begitu mendengarnya, Luna Jiang tidak curiga lagi malah merasa menyesal lalu ingin menutup foto tersebut. Tapi tidak diduga, foto tersebut belum kembali masuk ke folder, tiba-tiba foto tersebut dirampas oleh Lena Mei.

"Tifanny, ini kamu?" Lena Mei menyodorkan sebuah foto. Lena Mei melihat ke arah Tifanny Wen, tangannya menunjuk-nunjuk ke satu orang di dalam foto.

Tifanny Wen mengangguk, "Ada apa?"

"Tidak apa. Saat itu kamu terlihat sangat belia." Jawab Lena Mei.

Selesai bertanya, Lena Mei menutup kembali foto-foto tersebut.

Setelah laptop itu kembali ke tangan Tifanny Wen, Tifanny Wen, Luna Jiang, dan Regina Qiu kembali berpamitan pada Lena Mei lalu pergi.

Lena Mei kembali ke tempat duduknya, menunduk lalu melihat ke mie kacangnya, tetapi Lena Mei tidak bisa memakannya lagi.

Tifanny Wen, ternyata kamu bukan hanya kekasih dari Hendery Long!

Ternyata kamu juga gadis yang menjadi penyebab utama adikku meninggal!

Lena Mei juga memiliki foto tersebut, dia mendapatkannya dari barang peninggalan Sherina.

Di saat yang sama saat menemukan foto, Lena Mei juga menemukan satu buku harian.

Sherina tidak begitu suka buku harian. Walaupun memiliki buku harian, tetapi sebenarnya Sherina jarang menulis sesuatu hal.

Dari buku catatan tersebut, Lena Mei tahu ada seorang wanita bernama Tifanny Wen yang berteman baik dengan Sherina.

Setelah itu nona Gu memberitahunya, alasan mengapa adiknya menjadi sandera karena adiknya berteman baik dengan wanita dari negara Long itu. Orang-orang ini awalnya ingin menangkap Tifanny Wen, tapi adiknya menggantikan Tifanny Wen, membuat 'perampok' salah paham.

Adiknya bukan dibunuh oleh teman barunya, tapi dibunuh oleh tangan kedua dari pihak Tifanny Wen.

Pertama kali, Lena Mei tidak tahu siapa Tifanny Wen ini.

Bagaimanapun juga, negara Long sangat besar, banyak orang yang bernama sama.

Tapi hari ini, Lena Mei sudah tahu.

Wanita yang memiliki foto itu ternyata adalah teman sekelasnya yang sekarang!

Karena seperti ini, Hendery Long, kalau begitu aksi akan dimulai dari kekasihmu!

……

"Achooo... achooo..."

Saat ini, Tifanny Wen yang sedang berjalan ke arah asrama tiba-tiba bersin beberapa kali. Luna Jiang yang berada di samping bertanya, apakah ada orang lain yang sedang membicarakan Tifanny Wen?

Tifanny Wen bersikap manja, tidak menjawab. Hanya saja tiba-tiba dengan suara rendah Tifanny Wen berkata, "Aku selalu merasa hari ini Lena aneh sekali."

"Apanya yang aneh?" Tanya Regina Qiu.

Kenapa dirinya bisa tak tahu?

"Entah." Jawab Tifanny Wen.

"Dia seperti biasanya." Jawab Luna Jiang.

"Aku merasa... ekspresinya aneh sekali." Jawab Tifanny Wen.

"Pffttt..." Luna Jiang menyemburkan tawanya, "Kamu bukan pakar ekspresi, apa kamu bisa melihat hal itu?"

"....." Tifanny Wen tidak bisa menjawab.

Walaupun alasannya karena akting, tapi Tifanny Wen pernah mempelajari perihal ekspresi dan juga Tifanny Wen sangat peka sekali, dia bisa tahu apakah seseorang sedang berakting, tapi Tifanny Wen bukanlah pakar ekspresi, mungkin perasaannya salah.

Tifanny Wen mengusap kepalanya yang sedang kacau. Setelah sampai di asrama, Tifanny Wen langsung tidur siang.

……

Satu jam kemudian, Jeremy Fan menerima telepon dari bawahannya.

"Bos, sudah diperiksa. Kemarin Tiara dibawa oleh Hendery."

"Hendery?"

"Ya. Dan juga aku sudah menghubunginya. Dia bilang kemarin malam Alex membiarkannya dan memberi Tiara padanya. Saat itu dia tidak tahu identitas Tiara, dia hanya berpikir Tiara hanya wanita cantik biasa, dia hanya menyukainya."

"Sialan!" Jeremy Fan mengumpat, "Sesuai dugaan, si bodoh Alex ini."

"Bos, bagaimana?"

"Buat dia berteman dengannya."

"Tapi aku sudah menghubunginya dan Alex mengelak."

Begitu mendengar kata 'mengelak', wajah Jeremy Fan menjadi sangat memburuk.

Ketika pria itu langsung mengelak, kemungkinan besar itu membuktikan bahwa terjadi sesuatu pada Tiara Han!

Hal ini membuat Jeremy Fan tiba-tiba teringat Emi. Emi berhadapan dengan takdir yang buruk sekali, sebagai adik perempuan Alex. Setelah tahu siapa yang berbuat hal ini, berdasarkan sifat Jeremy Fan, kemungkinan besar untuk balas dendam melalui Emi sangat besar. Karena ingin balas dendam, kalau begitu Jeremy Fan akan menangkap Emi... tidak mungkin dirinya menculik demi memeras. Setelah menangkapnya, Jeremy Fan akan langsung memperlakukan dengan kejam, sampai mati!

Hish....

Jeremy Fan menguarkan aura dingin begitu memikirkan hal ini.

Masalah ini tidak boleh diberitahu ke kakak kedua.

Kalau tidak, melihat sikap kakak kedua, kakak kedua akan langsung mencari cara dibelakangnya untuk hancur bersama dengan Alex.

Sekarang yang terpenting adalah dirinya harus tahu dari mulut Alex apakah Tiara Han masih hidup.

"Perintahkan yang lain untuk meruntuhkan beberapa perusahan Alex. Setelah itu kita akan memperingatinya lagi. Kalau dia masih berani menyembunyikan, 'aksi' Elang Hitam tidak akan berhenti!" Ucap Jeremy Fan.

Demi saudara-saudaranya, Jeremy Fan tidak akan bersedia mengeluarkan kebaikannya.

Keloyalan adalah hal yang sangat penting.

Tentu saja, Jeremy Fan tidak menduga bahwa ponsel Hendery Long sebenarnya... saat ini ada di tangan Yansen Mu.

Tiara Han juga ada di tangan Yansen Mu. Sebelumnya Yansen Mu menyamar sebagai Hendery Long, tentunya Yansen Mu terlebih dahulu membereskan atau dengan kata lain 'menyerang' Hendery Long yang asli. Ketika menyerang Hendery Long, pas sekali setelah selesai bertransaksi, Hendery Long malamnya akan pergi ke bandara untuk berlibur beberapa bulan di luar negeri.

Akibatnya, orang-orang Naga Hitam sampai sekarang selalu berpikir bahwa bosnya sedang berlibur ke luar negeri.

……