Cinta Setelah Menikah - Bab 301 Dia Lebih Jago Berkelahi Dibandingkan Aku, Ruangan No 408............(2)

Saat dia sedang menanyakan hal ini, tidak jauh dari ruangan tersebut, Tiara Han serta beberapa anak buah kelompok mafia itu sedang diam-diam melihat suasana yang terjadi didalam ruangan, seketika itu juga mereka terkejut.

Apa yang terjadi?

Bagaimana mungkin Tifanny Wen berjalan keluar dari ruangan 407?

“Apa yang terjadi? bukankah dia berada di ruangan 406?” saat ini kedua mata Tiara Han mengobarkan bara api.

Kenapa salah masuk ruangan?

“A? ini.............waktu itu aku melihat Luna Jiang masuk ke ruangan 406.” jawab salah seorang anggota mafia.

“Orang tidak berguna! aku suruh kamu awasi Tifanny Wen, bukan Luna Jiang.” ucap Tiara Han.

Anggota mafia ini terlihat merasa bersalah, “Tetapi.........tetapi waktu itu mereka berjalan bersama-sama, siapa yang bisa mengira jika mereka memesan ruangan yang terpisah.”

Benar!

Siapa yang bisa mengira?

“Orang tidak berguna!” meskipun Tiara Han juga merasa sangat tidak menyangka, tetapi dia masih tetap memakinya dengan suara keras.

Kemudian berkata: “Ikuti aku, langsung serang.”

Apalagi orang mereka lebih banyak, disana hanya Tifanny Wen seorang diri yang bisa bela diri. Lagipula, sehebat apapun seorang wanita yang jago berkelahi, dia tidak akan bisa mengalahkan seorang pria. Karena serangan pertama tidak berhasil, maka langsung menjalankan tindakan paling utama, memikirkan cara agar membuat Tifanny Wen mengusik beberapa orang yang tidak boleh diganggu di ruangan 408.

Saat ini Luna Jiang hanya bisa melihat beberapa orang yang berada di depan pintu, tentu saja dia tidak bisa melihat suasana didalam ruangan 406, sebenarnya masih ada seorang pria kekar bernama Baim Su. Sehingga, keyakinannya sudah cukup kuat, saat ini dia langsung menerobos kedalam ruangan.

Mengenai menyembunyikan identitas diri? dia tidak memikirkan hal ini.

Dia sebenarnya adalah adik perempuan dari wakil ketua kelompok mafia elang hitam, dia tidak perlu menyembunyikan identitasnya untuk melakukan tindakan seperti ini. Ditambah lagi, dia memang ingin menunjukkan diri sebagai musuh di hadapan Tifanny Wen, kali ini tidak akan ada pengaruh apapun jika dia menampakkan diri ke hadapannya.

“Tuan, ada seseorang yang menyuruh kami datang kesini untuk mengusik tamu di ruangan 406, lagipula, dia juga menyuruh kami untuk memotret.” seorang anggota mafia yang sudah tergeletak di lantai ini langsung mengaku.

Dia tidak menyangka jika tuan yang terlihat sangat lemah ini ternyata bisa memukuli 7 orang dari mereka hingga terkapar di lantai. Lagipula, dia memenangkan perkelahian ini dengan sangat santai, terlihat tidak mengeluarkan begitu banyak tenaga.

“Siapa?”

Luna Jiang saat ini langsung menerobos ke hadapan seorang anggota mafia itu, intonasi bicaranya sangat sinis.

Dia bisa masuk ke Universitas Nanqiong karena otaknya yang pandai. Saat mendengar kata “Memotret”, dia langsung tahu bahwa orang yang memerintah di balik kejadian ini memiliki maksud hati yang jahat. Hanya saja, siapa orangnya yang begitu tidak bisa melepaskan dia hingga ingin memotret dia telanjang, rencananya ini sangat kejam.

Baim Su mengerutkan alis saat dia mendengar perkataan anggota mafia itu.

Ternyata bukanlah orang suruhan dia sendiri.

“Tidak menyerang kamu, mereka datang untuk menyerangku.”

Di depan pintu ruangan, Tifanny Wen tidak berjalan masuk kedalam ruangan, saat ini dia sedang lesu sambil meletakkan tangan di depan dada, dia bersandar di samping pintu, lalu mengatakan kalimat ini dengan santai.

Tetapi tatapan matanya malah melihat ke arah lorong di luar ruangan.

Siapapun dia, kalian semua tidak perlu menebaknya, orangnya sudah langsung menyerahkan diri.

“Tiara Han! kenapa kamu bisa muncul disini?”

Pintu depan ruangan, tanya Regina Qiu.

“Tiara Han?”

Luna Jiang terkejut lagi, dia sudah berjalan keluar dari ruangan. Dia langsung melihat Tiara Han dan beberapa anak buah mafia datang mengelilingi mereka.

“Hmm!”

Tiara Han bergumam, dia tidak merespon apapun, dia pun terkejut saat melihat suasana didalam ruangan, rasa percaya diri yang tersirat di matanya pun seketika itu juga langsung hilang sejak dia melihat suasana didalam ruangan itu. Ini..................darimana datangnya pria ini? bagaimana mungkin pria ini bisa memukuli 7 pria suruhan dia ini hingga tergeletak di lantai?

Tiara Han seketika itu juga sudah menduga jika masalah ini terjadi di luar dugaan dia. Dan beberapa anggota mafia ini awalnya memiliki keberanian yang cukup besar, tetapi mereka saat ini sedikit kehilangan keberanian karena melihat suasana ini.

Ada pria yang begitu jago berkelahi disini, mereka sangat mungkin..............bukan tandingannya.

“Serang!” Tiara Han segera menyuruh anggota mafia ini sambil memberikan tanda melalui kedipan matanya, matanya melirik ke arah ruangan 408.

Tidak masalah!

Tidak peduli menang atau tidak, hal terpenting adalah asalkan mereka bisa mendorong Tifanny Wen hingga menabrak pintu depan ruangan 408.

Dengan begini, tindakannya dia pasti akan membuat orang didalam ruangan tersebut merasa sangat terkejut.

Tidak masalah jika dirinya berada di depan pintu ruangan. Dilandasi atas status dirinya sebagai anggota mafia, ditambah lagi dia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan elang hitam, dirinya pasti tidak akan mendapat masalah.

Hingga tiba saatnya, dirinya mengatakan bahwa dirinya datang kesini karena melihat Tifanny Wen mengintip ruangan ini, dengan begitu, Tifanny Wen pasti akan dijadikan sebagai orang yang dicurigai dan harus diatasi.

Anggota mafia itu menerima tanda dari kedipan mata Tiara Han, dia juga mampu menebak maksudnya, lalu dia segera menghampiri Tifanny Wen.

Dia terpaksa harus mendengarkan perkataan Nona Han ini!

Hal yang tidak diketahui oleh Tiara Han adalah, kedipan mata dia yang melirik ke arah ruangan 408 ini sudah dilihat oleh Tifanny Wen.

Tifanny Wen tersenyum, matanya melirik ke arah ruangan 408 dengan perasaan pura-pura tidak tahu, kemudian saat dia melihat para anggota mafia itu menyerbu dirinya, kepalan tangan pun sudah diacungkan, setelah itu, dia langsung menyerbu ke arah Tiara Han.

“Hei kamu................kamu cepat bantu.” Luna Jiang saat ini berbicara pada Baim Su, intonasi bicaranya sedikit tegang.

“Khawatir apa, takutnya dia malah lebih jago berkelahi dibanding aku.” jawab Baim Su.

Dia juga mampu menduga kedatangan Tifanny Wen.

Hubungan dia dengan Yansen Mu sudah cukup membuat dia tahu tentang segala hal mengenai Tifanny Wen. Foto yang mirip dengan wajah dia saat ini pun pernah dilihat olehnya. Terlebih lagi, Melly berada di sisi Tifanny Wen, dia sepenuhnya merasa yakin.

Yansen Mu tidak menyembunyikan segala tentang dia darinya.

Ternyata.................para anggota mafia ini bahkan tidak bisa menyentuh lengan baju Tifanny Wen, mereka pun dibuat menghindar oleh Tifanny Wen. Tifanny Wen begitu tepat dan gesit, tiba-tiba datang ke hadapan Tiara Han, kemudian, berbalik ke belakang dia dan menendang pantatnya dengan sangat keras...............

Setelah itu, Tiara Han berteriak, dengan sangat cepat, semua orang langsung melihat Tiara Han menabrak pintu ruangan 408 itu, lalu terdengar bunyi ‘Prakkk’ yang sangat keras.

Kelihatannya, benturan ini sangat keras!

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu