Cinta Setelah Menikah - Bab 38 Direktur Yansen yang Marah (2)

Dengan muka kelam Yansen Mu memberikan perintah dan baru mengangkat kakinya.

Ia memiringkan kepala dan melihat kearah Tifanny Wen yang saat ini tiga buah kancing kemejanya sudah dilepaskan, diikat dengan erat, dan menangis tersedu-sedu.

Sudut mata Yansen Mu penuh dengan amarah. Ia membungkukkan tubuhnya dan dalam sekali gerak menggendong Tifanny Wen. Isolasi yang membekap mulutnya sudah dirobek, tali yang mengikat tubuhnya juga sudah dilepaskan. Pria itu tidak mengatakan apapun dan membopong Tifanny Wen. Ia membalikkan tubuhnya dan langsung melangkah besar-besar menuju helikopter.

Saat ini, otak Tifanny Wen terasa kosong melompong. Yang ada hanya rasa syukur dan bahagia setelah ditolong, terlebih lagi karena rasa panik dari kejadian tadi yang masih membekas.

Tifanny Wen mengulurkan tangannya dan merangkul leher Yansen Mu. Ia tidak berniat untuk memikirkan sebenarnya siapa pria ini, mengapa begitu banyak pengawal di sekitarnya, kenapa bisa dengan mudahnya duduk di helikopter, kenapa ada pistol di tangannya, ia tidak memikirkan apapun. Ia hanya memeluk pria itu, bergantung di depan dada pria yang memberikannya rasa aman ini.

Kedelapan pengawal itu menggotong Kevin Qin yang matanya masih melotot dan mulutnya ternganga dan juga melirik sekilas tuan mereka yang sedang menggendong Tifanny Wen dan bergerak dengan sangat hati-hati. Mereka pun menatap bingung satu sama lain: ‘Artis’ ini ada hubungan apa dengan tuan kita?

Mereka sama sekali tidak tahu bahwa ternyata ada wanita yang diperhatikan oleh tuan mereka!

Wanita! Dalam kehidupan tuan muda sebelumnya, ia anti terhadap mereka! Tapi hari ini ternyata ia akan menggunakan pistolnya demi seorang wanita.

Setelah Tifanny Wen dibawa masuk kedalam helikopter, terdengar suara pengawal yang dengan hati-hati bertanya kepada Yansen Mu: “Tuan muda, sekarang mau pergi kemana?”

“Klub Olahraga Sentum.” ujar Yansen Mu dengan dingin dan datar.

“Baik.”

Setelah mendengarnya, Tifanny Wen pun terpaku: kenapa harus pergi ke klub olahraga?

Klub Olahraga Sentum mengutamakan latihan untuk kick boxing, tinju, seni bela diri dari Brazil, dan olahraga lainnya untuk bertarung dan bela diri.

Klub Olahraga Sentum adalah salah satu tempat kesukaan presdir Baining Entertainment, Kenny Qin, yang suka bertinju.

Yansen Mu terlebih dulu menelepon Kenny Qin untuk menanyakan keberadaannya.

Kenny Qin pun menjawab: Klub Olahraga Sentum!

Lalu...

Bahkan presdir Baining Entertainment saja tidak tahu angin apa yang berhembus di Klub Olahraga Sentum yang tiba-tiba bisa membuat semua murid dan tamu mengundurkan diri dan berkata “Klub ditutup semalam”.

Tapi yang lebih aneh adalah, manajer klub berkata kepadanya: Semua orang harus pergi, tapi ia, Kenny Qin harus tinggal disini.

Maka dari itu Kenny Qin tidak bisa mengerti: “Kenapa kalian harus tutup dan hanya meninggalkan aku seorang diri?”

Manajer menjawab: “Ini... Kami juga tidak tahu. Ini adalah perintah Presdir Yansen yang meminta anda untuk menunggu kedatangannya di gedung ini.”

Pikiran Kenny Qin menjadi gelap: Yansen Mu ini! Apa yang bisa dijual kalau ditutup?

Setelah beberapa menit berlalu, Yansen Mu menggendong Tifanny Wen turun dari helikopter yang mendarat di Klub Olahraga Sentum. Dengan wajah serius ia langsung menuju aula klub VIP.

Sepanjang perjalanan, ia hanya menggendong Tifanny Wen dan tidak mengatakan apapun.

Melihat wajah Yansen Mu yang semakin kelam dan aura sangat menakutkan yang menguar dari tubuh pria itu membuat Tifanny Wen tidak berani untuk bicara barang sepatah kata pun.

Di dalam aula VIP.

Kenny Qin baru saja selesai satu set Muay Thai dengan pelatihnya. Saat ini ia sudah melepaskan sarung tinjunya dan setelah ia menang, ia pun merasa ingin minum.

“Presdir Qin, bos kami sudah datang.” Tepat pada saat itu, suara manajer pun terdengar.

Kenny Qin menengadahkan kedua tangannya dengan tidak peduli, “Maksudmu, Yansen Mu? Datang ya datang saja. Kenapa serius sekali? Belakangan ini sepertinya aku tidak memprovokasinya.”

Barulah kata terakhir diucapkan, mata Kenny Qin melihat Yansen Mu yang sedang menggendong seorang wanita dan dengan langkah dalam datang menghampirinya.

Kenny Qin terpaku, tubuhnya langsung gemetar. Ia hanya bisa merasakan aura Yansen Mu yang sangat menakutkan.

Tentu saja, yang membuatnya lebih terkejut adalah seorang wanita yang saat ini digendong Yansen Mu.

“Sen, aku... Aku sepertinya... Tidak ada memprovokasimu apapun, bukan?” Sambil gemetar, Kenny Qin langsung mengambil satu langkah mundur.

Kenny Qin yang bisa menilai dari ekspresi, dalam sekejap bisa merasakan ada yang tidak tepat dengan raut wajah Yansen Mu.

Bisa terlihat, saat ini Yansen Mu sangat geram. Apalagi amarah ini... Sepertinya ditujukan kepadanya.

Walaupun dapat dikatakan Yansen Mu, dirinya, dan Baim Su adalah saudara yang tumbuh bersama dari kecil dan ikatan perasaan diantara mereka layaknya saudara kandung, tapi... Yansen Mu tetaplah ‘harimau besar’ yang tidak berani mereka sentuh seujung bulunya sekalipun. Diantara mereka bertiga, Yansen Mu adalah yang terhitung paling besar.

Dari sudut pandang Kenny Qin, siapapun di dunia ini boleh diprovokasi. Tapi sama sekali tidak boleh memprovokasi Yansen Mu!

“BUG!!”

Saat ini, kedelapan orang pengawal di belakang Yansen Mu melemparkan Kevin Qin dengan kasar. Pria itu bersimbah darah dan tangan, kaki, serta lehernya sudah dalam keadaan diikat dengan sedemikian rupa.

“AARGH!” Kevin Qin berteriak kaget sekali lagi, tubuhnya kebetulan sekali terjatuh tepat di pinggir kaki Kenny Qin.

“Kenny! Aku sudah pernah bilang padamu, kamu boleh berbuat semampumu untuk mengabulkan dan memenuhi semua permintaannya supaya kamu tidak perlu melihat Kevin Qin, anak haram keluargamu ini, muncul di hadapan ibumu dan berbuat keonaran. Tapi kalau ia berbuat keonaran terhadapku, demi apapun aku tidak akan bisa mengampuninya.”

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu